SUKU LEMBAK
Dirangkum oleh: Aji
Pendahuluan/Sejarah
Suku
Lembak adalah suku bangsa yang berdiam di daerah pedalaman provinsi
Bengkulu, di Pegunungan Bukit Barisan yang menjadi perbatasan dengan
provinsi Sumatera Selatan, di hulu Sungai Musi. Tempat tinggal mereka
tersebar di beberapa tempat, antara lain di kecamatan Talang Empat
kabupaten Bengkulu Utara, di kecamatan Padang Ulak Tanding kabupaten
Rejang Lebong, di kecamatan Curup kabupaten Bengkulu Tengah, dan di
kecamatan Gading Cempaka Kotamadya Bengkulu. Suku Lembak disebut sudah
berada di Bengkulu sekitar tahun 1400-an atau sekitar 6 abad yang lalu
dan berdasarkan beberapa literatur yang ada, suku Lembak termasuk suku
yang berada di gelombang pertama yang mendiami tanah Bengkulu. Bahasa
suku Lembak adalah bahasa Buang di mana aksaranya disebut Surat Ulu, dan
secara umum pelafalannya mirip bahasa Melayu. Budayanya pun masih
banyak dipengaruhi budaya Melayu karena masyarakat Lembak sendiri
tergolong sebagai rumpun Melayu. Masyarakat suku Lembak kerap menyebut
diri mereka sendiri "Sindang Kelingi", "orang Saling" atau "Lembak
Delapan" tergantung di daerah mana mereka bermukim. Namun, masyarakat di
sekitar mereka sering menyebut mereka "orang Cul" karena kata "Cul"
dalam perbendaharaan kata orang Lembak berarti "tidak".
Bagaimana Mereka Hidup?
Masyarakat
suku Lembak hidup di dalam rumah-rumah dengan konsep rumah panggung.
Sistem kemasyarakatannya, pada dasarnya, dibagi berdasarkan dusun-dusun
yang kemudian bergabung membentuk marga dan dipimpin seorang pasirah. Di
bawah marga terdapat kepemangkuan yang diawasi oleh mangku dan dibantu
oleh wakil yang disebut punggawa. Mangku nantinya akan memimpin
masyarakat dengan didampingi oleh tokoh-tokoh keagamaan seperti khatib,
imam, dan sebagainya.
Masyarakat suku Lembak umumnya memiliki
mata pencaharian sebagai petani. Namun, ada juga sebagian yang bekerja
sebagai pedagang, tukang kayu, bahkan bekerja di sektor pemerintahan.
Terdapat 99% masyarakat suku Lembak yang beragama Islam. Adat budaya
mereka banyak dipengaruhi oleh agama ini meski ada juga yang masih
menganut animisme. Pemeluk agama Kristen hanya sebesar 0,01% sehingga
Injil boleh dikata belum cukup menjangkau mereka.
Apa Kebutuhan Mereka?
Masyarakat
suku Lembak, khususnya kaum muda, sangat membutuhkan peningkatan
pendidikan dan keterampilan sehingga bisa mendapat pekerjaan dan standar
hidup yang lebih baik. Selain itu, masyarakat suku Lembak memerlukan
bantuan dalam pengelolaan perkebunan kopi supaya hasil panennya bisa
lebih produktif lagi.
Pokok Doa
1. Berdoalah kepada
Tuhan Yesus supaya suku Lembak membuka hati untuk terang Injil yang
diberitakan sehingga mereka boleh mengenal Kristus dan beriman
kepada-Nya.
2. Berdoa kepada Tuhan Yesus supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja misi untuk menjangkau masyarakat suku Lembak.
3.
Berdoalah kepada Tuhan Yesus supaya kesejahteraan hidup masyarakat suku
Lembak mengalami peningkatan melalui tersedianya kesempatan pendidikan
dan lapangan pekerjaan.
Dirangkum dari:
1. _____. "Suku Lembak". Dalam http://protomalayans.blogspot.co.id/2012/08/suku-lembak.html
2. Putra, Anggo. "Sejarah Suku Lembak di Bengkulu. Dalam http://suku-dunia.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-suku-lembak-di-bengkulu.html
3. Tim Joshua Project. "Lembak in Indonesia". Dalam https://joshuaproject.net/people_groups/13028/ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar