Selasa, 28 Juni 2016

LUTON SEBUAH SIKAP MENENTANG PAHAM EKSTREM

LUTON SEBUAH SIKAP MENENTANG PAHAM EKSTREM

Luton terletak 40 mil sebelah utara London. Lebih dari 50% masyarakat Luton, yang berjumlah 215.000 jiwa adalah Muslim. Semenjak tahun 90-an, Luton secara tidak adil telah dikenal sebagai tempat ekstremis Muslim, tetapi belakangan ini juga dikenal sebagai tempat ekstremis anti-Muslim.

Pada bulan Maret 2009, menyusul sebuah unjuk rasa terhadap parade Angkatan Bersenjata Inggris (British Army Parade) oleh sekelompok ekstremis Muslim, kota itu dilanda ancaman dan demonstrasi, dan sebuah masjid dibakar. Sebuah kelompok yang disebut English Defence League (EDL) dibentuk untuk menunjukkan perlawanan terhadap Muslim, dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri.

Seorang pekerja dari komunitas gereja lokal yang memiliki panggilan untuk membangun perdamaian, menyaksikan kekacauan dan bangkitnya kebencian terhadap Muslim. Ia berbicara dengan para pemimpin gereja dan teman-teman Muslim yang (seperti halnya kebanyakan masyarakat Muslim) mengutuk dan menentang keras seluruh ekstremisme Islam. Dua bulan kemudian, sementara berdiri berdampingan dengan Imam dari masjid yang dibom, bersama dengan para pemimpin Islam dan Kristen pada sebuah konferensi pers, dengan diliput media nasional, mereka membuat sebuah pernyataan sikap:

"... kelompok-kelompok ini (ekstremis) tidak mewakili mayoritas dari komunitas kami. Sebagai orang Muslim dan orang Kristen di Luton, kami berkomitmen untuk menumbuhkan saling pengertian dan kerja sama untuk hal-hal yang baik. Dalam melaksanakan hal yang demikian, kami terilhami oleh kata-kata yang terdapat dalam kitab suci kami masing-masing, di mana kami diajar untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Sebagai sesama warga di kota ini, kami akan berusaha untuk menemukan hal-hal yang dapat mempersatukan kami serta merayakannya. Di mana terdapat perbedaan di antara kami, kami bertekad untuk mencari saling pengertian dan kepercayaan daripada beralih kepada kebencian dan perselisihan. Biarlah kiranya kami saling menghargai satu terhadap yang lain, jujur, baik, dan adil satu terhadap yang lain, dan hidup dalam kedamaian yang tulus, keharmonisan, dan saling berniat baik ...."

Komitmen tersebut telah berjalan dan berkembang. Sementara EDL telah menjadi kekuatan yang memecah belah, tetapi persahabatan antara pemimpin agama dan pemimpin masyarakat tersebut terus bertumbuh dan memungkinkan masalah yang sulit dapat tertangani.

Dengan jelas, Peter mengatakan: "Di saat banyak orang merasa yakin bahwa Islam dan kekristenan hanya akan berselisih, saya bertekad untuk menunjuk kepada cara lain. Dengan cara yang kurang adil, suara orang Kristen sering dikutip untuk mendorong konflik. Kita harus mencari jalan lain! Teman-teman Muslim saya mengetahui saya bertekun dengan iman saya, dan mereka menghargai saya karena hal itu. Mereka tahu saya sangat merindukan mereka datang dan beriman kepada Yesus Kristus. Akan tetapi, Kristus akan menjadi pecundang jika orang-orang Kristen dikenal karena kebencian dan ketakutannya (terhadap orang Muslim)".

Mari kita berdoa:

1. Satu Yohanes 4:18 mengatakan: "Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan ...." Berhentilah dari rasa takut dan berdoa minta Tuhan mengisi saudara dan masyarakat saudara dengan kasih kepada orang Muslim.

2. Supaya terbuka kesempatan-kesempatan untuk melepaskan pandangan negatif tentang orang Muslim yang ada di mana-mana.

3. Berdoa supaya terbuka peluang untuk menyatakan kasih kepada orang Muslim yang saudara temui, baik sebagai tetangga maupun sesama warga negara.

Tidak ada komentar: