40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 26 JULI 2013
Menggenggam Tangan Anak-Anak yang Lahir Muslim
Tahun
 lalu, satu di antara tujuh anak di sub Sahara Afrika meninggal sebelum 
mencapai usia 5 tahun. Di antara mereka yang bertahan hidup, hanya 65 
persen yang memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan, tetapi hanya
 sedikit yang memanfaatkannya. Sebagian besar anak-anak Muslim terlahir 
dalam kondisi yang amat miskin. Sebagian terpaksa harus mengemis demi 
menyambung hidup. Banyak yang mengalami pelecehan dan terseret dalam 
perdagangan narkoba atau pelacuran. Bahkan, sebagian terjerumus ke dalam
 kelompok-kelompok geng, gerombolan perampok, dan kelompok-kelompok 
teroris. Bersamaan dengan itu, banyak juga anak-anak Tuhan yang menaruh 
kepedulian kepada anak-anak muda. Mereka melakukan usaha-usaha kebajikan
 di tempat-tempat penampungan jalanan, rumah-rumah yatim, memberi makan,
 dan mendidik anak-anak, serta masih banyak hal lain yang harus 
dilakukan.
Sebanyak 2,4 miliar anak-anak di seluruh dunia, lebih 
dari seperempatnya tinggal di negara-negara Islam. Jadi, diperkirakan 
ada sekitar 600 juta anak. Anak-anak menduduki 40 persen dari jumlah 
penduduk Muslim di seluruh dunia. Di antara anak-anak yang hidup di 
negara-negara Islam, hanya sedikit yang menikmati kemakmuran hidup. 
Mayoritas berada dalam kondisi sangat miskin, terpinggirkan, serta 
tertolak hak-haknya untuk mendapat pendidikan, kesehatan, dan 
perlindungan. Menurut laporan UNICEF tahun 2005 dalam "Investing in the 
Children of the Islamic World", 4,3 juta anak di negara-negara Islam 
meninggal setiap tahunnya, jutaan anak tidak mengenyam pendidikan dasar,
 dan di beberapa negara satu dari enam wanita meninggal saat melahirkan.
Dikisahkan
 tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan menelusuri padang 
rumput tinggi di Afrika. Mereka memegang tangan anak mereka, 
masing-masing di kiri dan kanan si anak. Akan tetapi, ketika mereka 
keluar dari padang rumput yang tinggi itu, mereka mendapati bahwa mereka
 sama-sama telah melepaskan anak mereka. Masing-masing saling menyangka 
bahwa pasangannya memegang anak mereka. Mereka panik mencari si anak dan
 meminta pertolongan ke desa setempat. Setelah tiga jam, sang ayah 
berkata, "Mari kita berpegangan tangan dan menyisir rerumputan." Mereka 
melakukannya dan menemukan anak mereka, tetapi sudah terlambat. Sang 
ayah menjerit dalam kesedihan yang dalam. "Andai saja kita berpegangan 
tangan lebih awal, mungkin kita telah menyelamatkan dia.
Marilah 
kita berpegangan tangan bersama dengan mereka yang sedang bekerja untuk 
melindungi dan memberkati anak-anak di dunia Muslim.
POKOK DOA
1.
 Berdoalah agar semakin banyak orang Kristen yang menyadari perlunya 
berpegangan tangan dan menjangkau anak-anak dengan berita Injil melalui 
kata dan perbuatan (Ratapan 2:19).
2. Marilah kita bergandengan 
tangan dan bergiat untuk melindungi hak anak-anak Muslim sebagai wujud 
kasih karunia Tuhan bagi mereka (Amsal 22:6).
3. Berdoa dan 
mintalah kepada Tuhan untuk memberikan hikmat, ide, dan kreativitas 
kepada orang Kristen untuk dapat terlibat aktif dalam menolong anak-anak
 Muslim yang berkekurangan (Matius 28:19).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar