Apa Itu Hukum Syariat? Sebuah Penerapan Modern
Syariat merupakan
sebuah sistem atau pranata hukum, politik, teologi, dan militer, yang
dikembangkan selama satu milenium (setelah Muhammad). Syariat merupakan
'jalan' bagi jutaan orang Muslim. Hukum syariat yang ketat diterapkan di
35 negara dan pada tingkat yang lebih rendah diterapkan di
negara-negara Muslim lainnya. Hukum ini sedang diperkenalkan sebagai
sistem 'ganda'/'rangkap' pada pengadilan-pengadilan di beberapa negara
Barat, terutama mengenai masalah-masalah dalam keluarga Muslim. Dan,
orang Muslim yang mempraktikkan, kebanyakan tidak tahu banyak tentang
syariat kecuali peraturan-peraturan agama yang mendasar (sembahyang/doa,
berpuasa, memberi sedekah, dan seterusnya).
Penerapan Syariat
Syariat
berisi kategori-kategori dan pokok-pokok hukum Islam yang disebut
cabang dari fikih (secara harfiah berarti, 'pengertian'). Aturan-aturan
itu meliputi peribadahan, hubungan kekeluargaan, warisan, perdagangan,
hukum kepemilikan, hukum perdata, hukum kriminal, administrasi,
perpajakan, konstitusi, hubungan internasional, perang dan etika, dan
sub-sub kategori lainnya. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari hal-hal
praktis seperti hukum yang mengatur makanan, perbankan, hingga ke
sistem pemerintahan, yang disebut Khilafah.
Tentu jutaan orang
Muslim di seluruh dunia tidak mengikuti (bahkan sering kali tidak
mengetahui) aspek-aspek hukum syariat yang ketat. Meskipun ini merupakan
dasar sistem hukum dan politik bagi orang Muslim, namun sesungguhnya
syariat diterapkan dengan beraneka cara dan tingkatan di seluruh planet
bumi ini. Yang menjadi sumber utamanya adalah Alquran dan Sunnah. Namun,
sebagaimana halnya sistem hukum mana pun, syariat pun terbuka terhadap
penafsiran dan diperdebatkan oleh sarjana-sarjana Muslim di mana-mana.
Pada salah satu sisi, kita lihat contoh penerapan ekstrem syariat di
negara-negara seperti Afganistan. Pada sisi lain, para sarjana Muslim
mengabaikan aspek-aspek yang keras, dengan alasan tidak dapat bertahan
di dalam dunia yang sudah masuk dalam globalisasi. Beberapa pemimpin
Muslim sungguh-sungguh mengkhotbahkan syariat yang ketat, namun
kebanyakan orang Muslim merasa takut dan tidak bersedia menjalani hidup
di bawah hukum syariat.
Bagaimana Seharusnya Orang Kristen Bersikap?
Jangan
bereaksi hanya untuk laporan media. Kadang kala, kita membiarkan
persepsi yang salah dan kurangnya pemahaman sehingga menimbulkan sikap
yang salah dan kurangnya kasih sayang terhadap masyarakat Muslim. Kita
perlu bertobat atas sikap-sikap kita yang salah, atas sikap apatis, dan
ketidaksukaan terhadap orang-orang Muslim. Kita harus tahu bahwa Roh
Kudus sedang bekerja di hati mereka dan memberikan kepada mereka rasa
haus akan suatu pengertian yang benar tentang kekristenan. Tuhan sedang
bekerja di antara orang Muslim melalui kesaksian orang-orang Kristen dan
melalui penyataan langsung. Karena itu, mari kita dengan tekun berdoa
berdasarkan komitmen agar ada penerimaan terhadap Injil Yesus Kristus
oleh seluruh masyarakat Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar