SUKU KAUR
Dirangkum oleh: Ayub
Profil Suku Kaur
Suku
ini terletak di provinsi Bengkulu, tepatnya di pinggir pantai Samudra
Indonesia di kota Bintuan, kecamatan Kaur Selatan, kabupaten Bengkulu
Selatan. Kini, mereka juga banyak bermukim di kecamatan Kaur Utara.
Sebenarnya, suku Kaur berasal dari dataran tinggi Perbukitan Barisan
yang merupakan wilayah yang juga dihuni oleh orang Rejang dan Pasemah
dari wilayah Palembang, orang Lampung, dan orang Minangkabau. Suku Kaur
tersebar di beberapa daerah di Bintuhan kecamatan Kaur Selatan,
Tanjungiman kecamatan Kaur Tengah, Padangguci kecamatan Kaur Utara, dan
di pesisir pantai sebelah barat Sumatera. Masyarakat suku Kaur secara
umum mendiami wilayah teritorial kabupaten Kaur.
Kemasyarakatan Suku Kaur
Masyarakat
suku Kaur hidup berkelompok mendiami wilayah batas kekuasaan teritorial
tertentu yang kemudian membentuk kelompok masyarakat adat.
Kelompok-kelompok tersebut adalah masyarakat adat suku Semende Nasal,
Semende Ulu Nasal, Semende Banding Agung, Semende Muara Sahung, Semende
Kaur Tanjung Agung, Marga Sambat, dan suku Kaur Nasal. Bahasa dalam
keseharian mereka adalah bahasa Mulak yang termasuk ke dalam rumpun
bahasa Melayu Tengah.
Pada umumnya, masyrakat suku Kaur bermata
pencaharian sebagai peladang, peternak, dan petani. Sang laki-laki
bekerja di luar rumah, sedangkan sang wanita mengurusi pekerjaan rumah.
Dalam kelompok besar orang-orang Kaur, masyarakat hidup secara komunal
dan sangat dekat dengan kehidupan yang rukun dan gotong royong.
Suku
Kaur memiliki tradisi adat yang unik, misalnya tidak memperbolehkan
orang suku Kaur menikah dengan orang dari suku lain. Hal ini merupakan
pantangan bagi mereka. Akan tetapi, diperbolehkan menikah dengan orang
suku Kaur dari desa lain. Proses Pernikahan hanya boleh dilakukan
setelah perayaan Panen Padi. Biasanya, laki-laki akan menikah pada usia
20 tahun dan perempuan pada usia 15 tahun. Setelah menikah, jika pihak
laki-laki ingin mempelai perempuannya tinggal bersama keluarga
laki-laki, dia harus membayar kepada keluarga mempelai perempuan sebesar
50 ribu rupiah. Akan tetapi, jika sebaliknya, orangtua mempelai
perempuan hanya memberikan kenang-kenangan kepada pihak laki-laki.
Sampai
saat ini, masyarakat tradisional ini masih hidup dengan berpegang teguh
pada adat istiadat yang berlaku. Seluruh aspek kebudayaan dan kearifan
yang tumbuh dalam suku Kaur adalah kekayaan budaya dari beragamnya
masyarakat Indonesia yang patut dipertahankan. Oleh karena itu,
keberadaan masyarakat suku Kaur juga patut mendapat perhatian khusus
selayaknya masyarakat tradisional lainnya.
Kepercayaan
Dalam
masyarakat Kaur, mereka telah memercayai adanya Tuhan yang esa karena
sebagian besar dari orang Kaur menganut agama Islam. Sampai saat ini,
belum ada catatan tentang orang Kaur yang telah menjadi Kristen. Bahkan,
ada sumber yang menyebutkan 100% orang Kaur adalah penganut agama
Islam. Di setiap desa terdapat satu atau dua masjid.
Kebutuhan:
Secara
ekonomi, mereka adalah masyarakat yang sudah cukup maju. Mereka juga
memiliki mata pencaharian dan hasil bumi yang baik. Kebutuhan mereka
yang paling besar dan harus sesegera mungkin adalah kebutuhan akan
Injil. Suku ini masih dibelenggu Iblis. Kemungkinan besar, belum satu
orang pun yang menjadi ciptaan baru Yesus Kristus. Mereka memerlukan
orang-orang dari suku lain untuk memberitakan Injil kepada mereka.
Alkitab berbahasa Mulak sangat diperlukan karena mereka sangat memiliki
kebanggaan akan bahasa daerah mereka.
Pokok Doa:
1.
Berdoalah kepada Tuhan Yesus supaya Ia menggerakkan hati kita atau
banyak orang Kristen melakukan pemberitaan Injil bagi suku Kaur.
2.
Doakanlah supaya Tuhan menyediakan penerjemah Alkitab bahasa Mulak
sehingga suku Mulak bisa mengenal Injil dalam bahasa suku mereka. Selain
Alkitab, juga bahan-bahan literatur kekristenan berbahasa Mulak bisa
dibagikan kepada suku ini.
3. Orang Kaur berdekatan dengan orang
Serawai. Di antara orang Serawai, ada orang Kristen (kira-kira 1,5-2%).
Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar orang Kristen Serawai dapat menyatakan
kasih Yesus Kristus kepada orang Kaur.
Dirangkum dari:
1. ____. "Suku Kaur, Bengkulu". Dalam http://www.wacananusantara.org/suku-kaur/
2. ____. "Suku Kaur". Dalam http://protomalayans.blogspot.co.id/2012/08/suku-kaur.html
3. ____. "Doa Bagi Suku Kaur". Dalam http://www.sabda.org/misi/doa_bagi_suku_kaur
4. ____. "Suku Kaur". Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Kaur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar