LUTON SEBUAH SIKAP MENENTANG PAHAM EKSTREM
Luton terletak 40 mil
sebelah utara London. Lebih dari 50% masyarakat Luton, yang berjumlah
215.000 jiwa adalah Muslim. Semenjak tahun 90-an, Luton secara tidak
adil telah dikenal sebagai tempat ekstremis Muslim, tetapi belakangan
ini juga dikenal sebagai tempat ekstremis anti-Muslim.
Pada bulan
Maret 2009, menyusul sebuah unjuk rasa terhadap parade Angkatan
Bersenjata Inggris (British Army Parade) oleh sekelompok ekstremis
Muslim, kota itu dilanda ancaman dan demonstrasi, dan sebuah masjid
dibakar. Sebuah kelompok yang disebut English Defence League (EDL)
dibentuk untuk menunjukkan perlawanan terhadap Muslim, dan dengan cepat
menyebar ke seluruh negeri.
Seorang pekerja dari komunitas gereja
lokal yang memiliki panggilan untuk membangun perdamaian, menyaksikan
kekacauan dan bangkitnya kebencian terhadap Muslim. Ia berbicara dengan
para pemimpin gereja dan teman-teman Muslim yang (seperti halnya
kebanyakan masyarakat Muslim) mengutuk dan menentang keras seluruh
ekstremisme Islam. Dua bulan kemudian, sementara berdiri berdampingan
dengan Imam dari masjid yang dibom, bersama dengan para pemimpin Islam
dan Kristen pada sebuah konferensi pers, dengan diliput media nasional,
mereka membuat sebuah pernyataan sikap:
"... kelompok-kelompok
ini (ekstremis) tidak mewakili mayoritas dari komunitas kami. Sebagai
orang Muslim dan orang Kristen di Luton, kami berkomitmen untuk
menumbuhkan saling pengertian dan kerja sama untuk hal-hal yang baik.
Dalam melaksanakan hal yang demikian, kami terilhami oleh kata-kata yang
terdapat dalam kitab suci kami masing-masing, di mana kami diajar untuk
mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Sebagai sesama warga di kota ini,
kami akan berusaha untuk menemukan hal-hal yang dapat mempersatukan
kami serta merayakannya. Di mana terdapat perbedaan di antara kami, kami
bertekad untuk mencari saling pengertian dan kepercayaan daripada
beralih kepada kebencian dan perselisihan. Biarlah kiranya kami saling
menghargai satu terhadap yang lain, jujur, baik, dan adil satu terhadap
yang lain, dan hidup dalam kedamaian yang tulus, keharmonisan, dan
saling berniat baik ...."
Komitmen tersebut telah berjalan dan
berkembang. Sementara EDL telah menjadi kekuatan yang memecah belah,
tetapi persahabatan antara pemimpin agama dan pemimpin masyarakat
tersebut terus bertumbuh dan memungkinkan masalah yang sulit dapat
tertangani.
Dengan jelas, Peter mengatakan: "Di saat banyak orang
merasa yakin bahwa Islam dan kekristenan hanya akan berselisih, saya
bertekad untuk menunjuk kepada cara lain. Dengan cara yang kurang adil,
suara orang Kristen sering dikutip untuk mendorong konflik. Kita harus
mencari jalan lain! Teman-teman Muslim saya mengetahui saya bertekun
dengan iman saya, dan mereka menghargai saya karena hal itu. Mereka tahu
saya sangat merindukan mereka datang dan beriman kepada Yesus Kristus.
Akan tetapi, Kristus akan menjadi pecundang jika orang-orang Kristen
dikenal karena kebencian dan ketakutannya (terhadap orang Muslim)".
Mari kita berdoa:
1.
Satu Yohanes 4:18 mengatakan: "Kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan ...." Berhentilah dari rasa takut dan berdoa minta Tuhan
mengisi saudara dan masyarakat saudara dengan kasih kepada orang Muslim.
2. Supaya terbuka kesempatan-kesempatan untuk melepaskan pandangan negatif tentang orang Muslim yang ada di mana-mana.
3.
Berdoa supaya terbuka peluang untuk menyatakan kasih kepada orang
Muslim yang saudara temui, baik sebagai tetangga maupun sesama warga
negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar