AFRIKA TIMUR: MENJADI HEYNA
Sembilan belas bangsa yang mendiami
Ruang Afrika Timur membentang mulai dari Sudan hingga Afrika Selatan.
Saudagar-saudagar Arab menguasai perdagangan budak dan galling di
kawasan ini hingga datangnya orang Eropa di abad ke-16 dengan membawa
para utusan Injil Kristen. Semenjak itu, Islam dan Kristen sama-sama
berlomba menghadapi agama-agama suku Afrika untuk memenangkan 357 juta
penghuni kawasan ini.
Pada hari Natal 2011, saya sedang duduk di
lantai dikelilingi 20 pemimpin Muslim yang telah berkumpul untuk
menerima penataran tentang iman Kristen mereka yang masih baru. Guru
mereka adalah seorang pengusaha Afrika paruh baya, bernama Yusuf. Yusuf
telah mengadopsi umat Muslim di daerah itu sebagai ladang misinya, dan
ia telah membawa banyak pemimpin di sana kepada iman dalam Kristus.
Ketika saya menanyakan kepadanya apa yang membuat pelayanannya bisa
berhasil, Yusuf menjawab, "Dulunya, saya berusaha membuat mereka menjadi
Kristen. Akan tetapi, sekarang, saya menolong mereka datang kepada
Kristus tanpa memakai jubah keagamaan."
Lalu, saya bertanya kepada kelompok itu, "Bagaimana saudara bisa melakukan hal ini tanpa mengalami penganiayaan?"
Abu
Salam, seorang laki-laki berusia 30-an tahun, yang sudah dibekali
Perjanjian Baru berbahasa Arab, menjawab, "Ada penganiayaan. Semenjak
saya mulai mengajar tentang Isa, saya dikejar-kejar/diusir dari masjid.
Sekarang, saya sedang memperjuangkan kasus saya di pengadilan. Saya
membela diri sebagai seorang Muslim -- pengikut Isa Al Masih (Yesus).
Saya katakan di pengadilan, "Ini masjid saya. Mengapa saya harus
meninggalkannya? Saya punya hak untuk beribadah di sini."
Abu
Salam memperlihatkan keberaniannya. Dalam kelompok masyarakat yang
diperintah dengan hukum Syariat, tekad untuk memilih tetap berada di
masjid, seperti dilakukan Abu Salam, berarti mengambil risiko hukuman
mati atas tuduhan kemurtadan.
"Mengapa saudara tidak meninggalkan masjid saja?" demikian saya bertanya, "Apa untungnya tetap berada di masjid?"
Beberapa
suara menjawab dengan cepat, "Untuk menjangkau yang lain! Jika kita
menciptakan komunitas iman yang lain, di luar masjid, akan tercipta
jurang pemisah antara kami dan mereka yang terhilang. Sebagai gantinya,
kami memasukkan Yesus ke dalam seluruh kehidupan Muslim kami.
Seorang
wanita Muslim berbicara, "Yesus datang sebagai manusia untuk
menyelamatkan manusia meskipun Dia adalah Tuhan. Seandainya Tuhan ingin
menyelamatkan Heyna, tentulah Dia bersedia menjadi seperti Heyna. Kami
ingin menyelamatkan umat Muslim, maka kami harus masuk ke dalam masjid.
Inilah sebabnya, mengapa saudara-saudara kami berani mengambil risiko
demi untuk memenangkan orang lain."
Mari kita berdoa:
1.
Untuk pengikut Yesus Kristus di Afrika Timur agar mereka memiliki hikmat
dan keberanian untuk menjalankan imannya di tengah masyarakatnya.
2. Agar ada kebebasan bagi masyarakat di daerah ini untuk mempelajari dan mengungkapkan iman mereka tanpa rasa takut.
3.
Delapan puluh juta umat Muslim di Afrika Timur belum mengenal Yesus
Kristus. Berdoa agar ada lebih banyak lagi orang seperti Yusuf, bersedia
mengadopsi wilayah itu sebagai ladang misi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar