KAUM AFAR: PERJALANAN KE MASA DEPAN YANG TIDAK PASTI
Tanah air
kaum Afar membentang sepanjang pesisir selatan Laut Merah, mulai dari
bagian selatan Eritrea melalui bagian utara Djibouti, berbelok ke barat
menuju ke Ethiopia tengah. Ini merupakan kawasan yang panas dan kering,
yang meliputi dataran rendah dan padang gurun yang luas. Sebagai
kelompok masyarakat yang nomad (selalu berpindah-pindah tempat), kaum
Afar telah belajar untuk hidup di kawasan yang luar biasa tandusnya.
Mereka beralih dari padang rumput yang sudah mengering menuju padang
rumput lainnya beserta dengan unta dan kawanan ternak mereka, hidup
mereka terutama bergantung dari susu ternak mereka.
Sejarah kaum
Afar diteruskan secara lisan, dengan sedikit sekali data yang tertulis.
Beberapa di antara sumber itu memberi kesaksian bahwa sejarah Afar sudah
ada sebelum masa Islam. Masyarakat sekelilingnya mengenal kaum Afar
karena keberanian mereka dan sifat yang tidak mengenal rasa takut ketika
menghadapi konflik. Mereka telah menjalani berbagai pertempuran untuk
mempertahankan diri dan tanah mereka terhadap musuh dari luar.
Akan
tetapi, sekarang ini, kaum Afar menghadapi bentuk ancaman yang baru
ketiadaan padang penggembalaan, perang antarwarga, masalah batasan
wilayah, yang kesemuanya ini menjadi penghalang bagi mereka untuk
menjalani kehidupan tradisional mereka. Banyak di antara mereka telah
pindah ke kawasan perkotaan; mereka yang dulunya adalah penggembala dan
pejuang yang gagah berani, kini harus hidup di antara masyarakat lain
sebagai minoritas, tanpa pengaruh politis yang berarti dan terbatas
dalam penentuan nasib sendiri.
Selama beberapa dasawarsa
terakhir, sejumlah kecil orang Afar telah mengambil keputusan mengikut
Yesus. Mereka berhimpun dalam kelompok-kelompok kecil, bersinar sebagai
cahaya di negeri yang gelap. Bagi komunitas pengikut Kristus yang masih
baru bertumbuh ini, Injil berarti pengharapan, bukan hanya untuk mereka
sendiri, tetapi juga bagi seluruh kelompok masyarakat mereka. Beberapa
di antara mereka mengalami penganiayaan dari keluarga mereka dan
kelompok suku mereka. Akan tetapi, meskipun ada berbagai tantangan,
mereka tetap setia mengiring Yesus dan membagikan Injil tanpa rasa
takut.
Mari kita berdoa:
1. Bagi beberapa orang Kristen
Afar agar memiliki keberanian dan hikmat untuk menyaksikan Yesus Kristus
kepada sesama penduduk negeri mereka.
2. Bagi kaum Afar, yang
Tuhan ciptakan dengan jati diri yang unik, agar mereka menemukan jalan
untuk dapat menyatakan identitas budaya mereka di tengah-tengah
perubahan zaman.
3. Agar ada ditemukan kunci untuk mengomunikasikan pesan Kristus secara jelas kepada kelompok masyarakat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar