40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- KAMIS, 18 MEI 2017
MISI TIDAK MUNGKIN TANPA DOA
Banyak
orang Kristen, khususnya kaum Injili yang sering berbicara mengenai
misi. Bahkan di satu sisi, ada gereja-gereja di antara mereka yang
bersedia mengumpulkan uang bagi para misionaris. Namun, sangat
disayangkan, mereka tidak sepenuhnya mengerti apa maknanya terlibat atau
mengambil bagian dalam penginjilan misi sedunia. Di sisi lain, ada
gereja-gereja yang kurang tertarik dengan misi karena takut kehilangan
dana dan tenaga yang mereka anggap sangat dibutuhkan.
Kita
sebagai orang Kristen yang sudah lahir baru dan yang sudah menikmati
keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus, seharusnya bertanya kepada
diri kita sendiri, "Bagaimana saya bisa mengambil bagian dalam misi
sedunia?" Apakah saya harus pergi atau mempersembahkan uang atau
terbeban untuk berdoa bagi misi sedunia? Memang dapat dikatakan bahwa
tidak semua orang Kristen terpanggil untuk pergi ke ladang misi dan
memberitakan Injil di sana. Seorang bapak atau ibu rumah tangga yang
sudah berumur, yang sibuk mengurus keluarganya, bisa jadi terhalang
untuk meninggalkan semuanya, pergi ke negara atau suatu daerah baru dan
menjadi misionaris di sana. Namun, apakah ini berarti dia tidak bisa
terlibat dalam misi sedunia? Tentu saja tidak berarti demikian. Dia
tetap dibutuhkan untuk melaksanakan Amanat Agung. Dia bisa mengambil
bagian dalam persembahan dana dan doa untuk mendukung pekabaran Injil di
seluruh dunia. Doa adalah pegangan utama bagi keefektifan pekerjaan
misi sedunia.
Kita
semua mengetahui bahwa memang ada aktivitas yang bisa dilaksanakan tanpa
doa. Namun, tidak demikian halnya dengan aktivitas yang berkaitan
dengan misi. Apabila pelayanan misi dapat berhasil dengan baik, maka hal
ini tidak lepas dari peran doa orang-orang Kristen. Doa orang Kristen
merupakan rahasia. Allah yang Mahakuasa dan Mahatahu, menginginkan dan
meminta doa setiap orang Kristen supaya Kerajaan Allah bisa dibangun di
dunia ini. Dan, kalau kita melihat keadaan dunia saat ini yang penuh
dengan berbagai halangan dan kesulitan bagi tersebarnya Injil, maka kita
tetap tidak boleh lupa, bahwa bukan kita sebagai manusia yang terbatas,
sering bersalah, dan patah semangat, namun marilah kita melihat kepada
Allah yang adalah Sang Pemilik Tuaian, yang telah berfirman, "Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku ...." (Matius 28:19-20).
"Memang
kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan
senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk
meruntuhkan benteng-benteng." (2 Korintus 10:3-4) Dalam Efesus 6:12
dikatakan, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging,
tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di
udara." Dan, dalam Wahyu 5:1-8:5 disebutkan bahwa di satu pihak hanya
Anak Domba Allah, yaitu Yesus Kristus, yang berkuasa membuka
meterai-meterai dan bahwa hanya Dialah yang berkuasa mengontrol seluruh
dunia dan sejarah. Namun, di lain pihak doa-doa orang percaya, yaitu
orang Kristen yang sudah lahir baru, sangat dibutuhkan supaya rencana
Allah untuk dunia ini terlaksana (bandingkan Wahyu 5:8 dengan 8:1-5).
Dengan
kata lain, Allah yang Mahakuasa ingin menyelamatkan manusia dan
bersedia untuk melibatkan umat Kristen dalam membangun Kerajaan-Nya. Dia
ingin jemaat-Nya berdoa bagi dunia yang penuh dengan orang yang belum
diselamatkan. Itulah sebabnya, sangat penting bagi kita sebagai orang
Kristen untuk berdoa agar Amanat Agung bisa terlaksana di dunia ini.
Akan tetapi, apabila kita malas dan tidak peduli akan keselamatan jiwa
orang lain, maka banyak orang yang tidak akan diselamatkan, oleh karena
jemaat Allah tidak menaati perintah dan Amanat Agung Tuhannya. Namun,
jikalau kita berdoa, kita bisa mengubah dunia ini. "Dan umat-Ku, yang
atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari Wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar
dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."
(2 Tawarikh 7:14)
Pada
masa sekarang ini, kita sebagai orang Kristen sangat diimbau untuk
membuka mata rohani kita serta melihat bahwa dunia ini dan negara kita
sangat memerlukan dukungan doa syafaat agar dipulihkan dari dosa mereka.
Masih sangat banyak orang yang tersesat dan belum dijangkau oleh Injil.
Jumlah orang yang membutuhkan Kabar Baik ini semakin bertambah
jumlahnya. *Bandingkan dengan statistik di bawah ini:
-------------------------------------------------------------------
Tahun Penduduk Dunia Orang Kristen Orang Non-Kristen
[yang perlu dijangkau]
-------------------------------------------------------------------
0030 170.000.000 puluhan ribu 170.000.000
(Tugas Rasul Paulus)
-------------------------------------------------------------------
1900 1.620.000.000 588.000.000 1.032.000.000
1960 3.010.000.000 1.008.000.000 2.002.000.000
1981 4.585.000.000 1.473.000.000 3.112.000.000
2000 6.240.000.000 1.900.000.000 4.340.000.000
(Tugas KITA !! )
-------------------------------------------------------------------
Kalau
kita melihat statistik ini, kita harus mengakui bahwa gereja selama 200
tahun terakhir telah bekerja dengan keras, dan memang sudah ada
hasilnya. Akan tetapi, masih ada begitu banyak orang yang belum tercapai
oleh Injil. Dan, jumlah mereka saat ini masih sangat besar.
Setiap
orang dari 4.3 milyar jiwa tersebut mempunyai kepribadian sendiri dan
berhak untuk mendengar Kabar Baik. Firman Tuhan menyatakan bahwa Tuhan
Yesus Kristus sangat mengasihi mereka, dan Ia telah rela mati di atas
kayu salib supaya mereka dapat diselamatkan dari kebinasaan yang kekal.
Jumlah 4.3 milyar ini bukan sekadar angka saja, tetapi merupakan manusia
yang sangat berharga di mata Allah yang menciptakan mereka. Mereka
hanya satu kali saja hidup di dunia ini, dan hanya di dunialah mereka
mempunyai kesempatan untuk bertobat. Apabila mereka sudah mati, maka
tidak ada lagi kesempatan kedua mengambil keputusan untuk mengikut Tuhan
Yesus Kristus. Hidup di dunia ini sangat menentukan di mana mereka
kelak berada. Apakah mereka nantinya berada di surga dalam persekutuan
yang indah dengan Tuhan Yesus Kristus, atau berada di neraka di mana
tidak ada damai sejahtera. Masa depan setelah kematian bukanlah suatu
jangka waktu yang pendek, tetapi merupakan jangka waktu yang sangat
panjang, yaitu jangka waktu yang kekal.
Kalau
kita sebagai orang Kristen berdoa dan menggumuli mereka yang masih
tersesat, maka Tuhan akan menyelamatkan mereka dari kuasa Iblis dan akan
keluar dari kerajaan kegelapan. Kita harus diperbarui lagi dan apabila
kita lebih setia kepada-Nya, kita yakin bahwa Tuhan sedang bekerja di
dunia ini.
Melakukan
pembicaraan tentang kasih Allah kepada sesama manusia adalah suatu
perkara yang mulia. Namun, alangkah lebih mulianya apabila kita
berbicara kepada Allah tentang manusia.
Seorang
murid Kristus tidak akan dapat bersaksi dengan baik dan sukses apabila
dia sebelumnya tidak belajar untuk memperjuangkan dunia yang perlu
diselamatkan di hadapan Allah. Segala kesaksian dan pelayanan bagi Tuhan
Yesus Kristus tidak akan berhasil apabila tidak disertai dengan doa.
Makin sedikit komunikasi seorang murid Kristus dengan Tuhannya, maka
semakin sedikit pula doa syafaat dan hasil pelayanannya bagi Tuhan.
Sebagai murid Kristus dan agar hidup kita tidak sia-sia di dunia ini,
maka sangat perlu bagi kita untuk berperan serta di dalam misi sedunia
supaya Amanat Agung bisa terlaksana sampai Tuhan Yesus datang kembali ke
dalam dunia ini. Seluruh Tubuh Kristus, yaitu tiap-tiap anggota jemaat
di dunia ini, harus mengambil bagian agar tujuan misi dapat tercapai.
Jemaat harus bangun dari tidurnya secara rohani dan berperang serta
berdoa supaya banyak orang bisa diselamatkan. Tiap-tiap kita diminta dan
dibutuhkan untuk berdoa.
Diambil dari:
Nama situs: e-Misi
Alamat situs: http://misi.sabda.org/misi_tidak_mungkin_tanpa_doa
Judul artikel: Misi Tidak Mungkin Tanpa Doa
Penulis artikel: Dr. Veronika J. Elbers
Tanggal akses: 25 April 2017
Catatan:
*Berdasarkan
data tahun 2016, jumlah penduduk dunia adalah sekitar 7 milyar. Dari
jumlah tersebut, hanya 1 milyar yang menjadi orang Percaya, sementara 6
milyar sisanya merupakan orang-orang Tidak percaya, dan 3,5 milyar
diantaranya belum pernah mendengar Injil.
(Sumber: http://www.crabapplefbc.org/Project-Ambition)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar