40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 14 JUNI 2017
PENGUNGSI MUSLIM DI SWEDIA
Pada
2015, lebih dari 161.000 pencari suaka menyeberangi perbatasan menuju
ke Swedia -- pada satu titik, ada 10.000 pengungsi per minggu memasuki
negara itu. Dengan populasi hanya 9,5 juta, itu berarti, dibandingkan
dengan jumlah penduduknya, Swedia telah menerima lebih banyak pengungsi
daripada bangsa-bangsa lain di negara-negara maju mana pun. Ini
melampaui kemampuan Swedia untuk memproses, menyediakan tempat tinggal,
dan menampung mereka yang masih ingin masuk. Pada akhir tahun itu,
negara Swedia memutuskan untuk menutup pintu bagi pendatang baru.
Banyak
gereja dan pelayan telah membantu untuk mengisi kesenjangan itu. Di
Borlange, relawan menyediakan makanan dan bantuan di sebuah penampungan
darurat tempat 50 orang ditampung di tempat-tempat tidur di sekitar
dinding gudang dengan dua kamar mandi dan toilet portabel. Beberapa
keluarga singgah di tempat penampungan ini sampai tiga minggu sebelum
dipindahkan ke perumahan sementara, tempat banyak orang menunggu selama
enam sampai sembilan bulan untuk wawancara dengan petugas imigrasi yang
akan mengonfirmasi status mereka di Swedia dan mengijinkan mereka untuk
menetap. Selama waktu itu, para pengungsi tidak melakukan sesuatu apa
pun, jadi para relawan mulai mengatur sebuah tempat makan yang cocok
untuk semua bangsa dan menyediakan berbagai bantuan lainnya. Hal ini
mengakibatkan banyak pengungsi bertanya tentang iman Kristen, dan
merespons kasih yang ditunjukkan kepada mereka oleh orang Kristen
Swedia.
Sama
seperti kondisi di Eropa Barat, Gereja di Swedia telah melihat
penurunan keanggotaan gereja secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir. Namun, masuknya pengungsi Muslim ini telah membawa orang-orang
Kristen baru ke Gereja lebih banyak daripada yang telah terlihat dalam
beberapa dekade terakhir. Sebuah kota kecil yang sunyi, dengan penduduk
5.000 jiwa, telah menampung ribuan pengungsi yang masuk (sebagian besar
dari Suriah dan Afganistan), dan banyak di antara mereka mulai masuk
Gereja. Pada upacara baptisan baru-baru ini yang dilakukan untuk satu
keluarga Suriah, seorang nenek anggota lansia Swedia sangat terharu dan
berkomentar bahwa ia belum pernah melihat seluruh keluarga dibaptis di
sana sejak masa kecilnya, di masa akhir kebangkitan Swedia.
Mari kita berdoa:
-
Swedia sedang berjuang untuk menyeimbangkan antara sumber daya yang
dimilikinya dengan keinginan untuk membantu. Berdoa untuk keputusan yang
bijak mengenai keimigrasian dan dukungan dari Gereja bagi mereka yang
datang.
-
Banyak keluarga yang sangat kesepian, menunggu berbulan-bulan lamanya
untuk wawancara visa dan memulai kehidupan baru mereka. Berdoa agar
mereka dikuatkan dan tidak merasa sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar