40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SELASA, 20 JUNI 2017
MASYARAKAT SAUDI ARABIA
Beberapa
tahun yang lalu, seorang remaja Amerika memberikan Alkitab kepada
seorang teman berkebangsaan Arab. Alkitab itu disimpan di suatu tempat
di rumahnya, tidak digunakan, sampai suatu hari ayahnya, bernama Ahmed,
menemukan dan membacanya. Selama itu Ahmed telah berdoa agar Tuhan
menyingkapkan kebenaran kepadanya, dan ketika ia mulai membaca halaman
demi halaman dari Kitab Injil (Perjanjian Baru), tertusuklah hatinya dan
ia mulai menyadari bahwa ini adalah firman Tuhan -- kebenaran yang
selama ini dicari-cari di sepanjang hidupnya.
Ahmed
telah membaca keseluruhan Alkitab dua kali. Dia telah mulai berbicara
kepada istrinya tentang hal ini, tetapi istrinya mengancam untuk
meninggalkan dia jika dia beralih keyakinan. Bukanlah hal yang sepele
untuk bisa mengubah keyakinan iman di Arab Saudi. Hukuman kepada orang
yang telah memilih untuk mengikut Kristus sangat berat -- secara hukum,
pemerintah memiliki kewenangan untuk memenjarakan, menganiaya, atau
membunuh seseorang yang beralih keyakinan dari agama Islam. Tidak hanya
itu, keluarga-keluarga akan merasa begitu dihancurkan dan dipermalukan
oleh seorang kerabat yang beralih keyakinan sehingga sering kali mereka
akan mengucilkan, menganiaya, atau bahkan membunuh orang yang telah
murtad itu demi mengembalikan kehormatan/nama baik bagi keluarga mereka.
Dibutuhkan
keberanian yang besar, meskipun hanya sekadar untuk berbeda pendapat
tentang iman di sebuah negara seperti Arab Saudi ini, yang dikenal
sebagai tempat kelahiran Islam dan dengan loyalitas suku yang kuat dan
hukum agama yang ketat. Akan tetapi, belum ada seorang pun yang
menemukan cara untuk mengendalikan semangat orang-orang yang rindu untuk
mengenal jalan Tuhan bagi diri mereka sendiri, dan sekarang ini banyak
orang yang menemukan jalan untuk mengikuti Yesus dalam kebudayaan Arab.
Mari kita berdoa:
- Bagi para pemimpin dan anggota parlemen di Arab Saudi agar mengizinkan peningkatan kebebasan beragama bagi bangsa mereka.
-
Setiap wanita di Arab Saudi memiliki seorang wali laki-laki -- sering
kali itu adalah seorang ayah atau suami, bisa juga seorang saudara atau
anak laki-laki yang memiliki kewenangan untuk membuat berbagai keputusan
panting atas nama mereka. Berdoa bagi kaum wanita yang sedang memprotes
ketidak-sederajatan ini dan memperjuangkan kebebasan yang lebih besar
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar