Rabu, 08 Juni 2016

ANAK DOMBA ELOHIM

ANAK DOMBA ELOHIM

Afrika Utara adalah kampung halaman bagi kekristenan selama berabad-abad sebelum tentara Islam menaklukkannya pada abad ke-7. Saat ini, Afrika Utara memiliki lebih dari 100 juta umat Muslim yang merupakan 98 -- 100 % penduduk di Mauritania, Sahara bagian Barat, Moroco, Algeria, Tunisia, dan Libya.

Bersamaan dengan lepasnya Afrika Utara dari penjajahan bangsa Eropa, pada abad 20, Pemerintahan Afrika Utara telah menggunakan budaya Arab, termasuk agama Islam, untuk mempersatukan bangsa mereka menghadapi pengaruh asing. Meskipun ada usaha-usaha pemerintah yang semacam itu, namun terdapat kelompok masyarakat asli Berber yang jauh lebih dahulu mengklaim bahwa Afrika Utara sebagai tanah airnya.

Walaupun ditekan selama berabad-abad, masih terdapat sedikitnya 19 kelompok masyarakat Berber yang kukuh di Afrika Utara, berjumlah sekitar 30 -- 40 juta jiwa yang menuturkan bahasa-bahasa Berber. Mereka terdiri dari suku Riffi Moroco (4 -- 6 juta), Berber Kabyle Algeria (5 -- 6 juta) yang tinggal di sebelah utara, dan Tuarec yang nomad (1,2 juta) di Gurun Sahara.

Meskipun sulit untuk dapat menghitung jumlah keseluruhannya, ada banyak gereja baru bermunculan di Afrika Utara. Sementara mengadakan perjalanan menyusuri desa-desa di Pegunungan Berber, saya sering memperhatikan gambar-gambar berbingkai yang memperlihatkan Yesus sebagai Gembala yang baik. Di bawah gambar-gambar itu tertulis kata-kata dalam bahasa Berber setempat: "Gembala yang baik menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya". Seorang wanita Berber bernama Zeinab menjelaskan kepada saya demikian, Gembala memiliki arti yang besar bagi kami, sebab kami adalah kelompok masyarakat yang memiliki kawanan domba. Kami tahu bagaimana sang gembala harus mengasihi domba-dombanya dan mendekap domba-domba itu dekat di hatinya.

Orang-orang Kristen dari masyarakat Berber ini bukan lagi domba tanpa gembala. Mereka telah menemukan Gembala mereka dan mendengarkan suara-Nya.

Mari kita berdoa:

1. Agar kegerakan-kegerakan di kalangan Kristen yang bermunculan di Afrika Utara akan terus bertahan meskipun ada tekanan-tekanan.

2. Agar terjemahan-terjemahan pesan Injil yang baru dalam bahasa Berber akan membangkitkan iman penduduk pribumi Berber di Afrika Utara.

3. Terjemahan Alkitab, Radio, dan siaran TV via satelit, serta orang-orang Kristen yang menjadi saksi merupakan dukungan untuk menemukan kembali iman Kristen yang baru -- namun yang juga sudah lama ada -- di Afrika Utara. Berdoa bagi para pekerja yang menyiapkan pesan-pesan ini.

Tidak ada komentar: