Sabtu, 12 November 2016

Hari Doa Sedunia (bagi Gereja yang Teraniaya)




Edisi November 2016, Vol. 08 No. 129
 
Shalom,
Kekristenan selalu mendapat tantangan zaman, kekristenan selalu mendapat tantangan zaman, kekristenan selalu mengalami tekanan. Kekristenan dinyatakan melalui keberadaan gereja di seluruh bangsa. Bukan suatu hal yang baru bila kita mendengar kabar di banyak tempat terdapat gereja yang teraniaya, baik oleh suatu kelompok masyarakat atau suatu kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama untuk menghancurkan gereja. Bumi ini penuh dengan kegelapan, Alkitab menyatakan bahwa gereja akan selalu mengalami penderitaan dan aniaya karena Kristus (Matius 5:11). Tekanan yang dialami gereja, mulai dari tekanan mental hingga kepada tekanan fisik, telah menimpa mereka dari zaman ke zaman. Beberapa gereja hancur dengan tak menyisakan suatu apa pun meski yang lainnya justru semakin menjadi dewasa di dalam iman dan semakin berapi-api dalam pemberitaan Injil. Saya setuju dengan perkataan ini: "Tekanan yang diberikan akan membawa dua hal. Yang pertama, tekanan itu akan membunuhmu. Namun, di sisi lain, tekanan itu akan membuatmu bangkit dan maju." Gereja pun memiliki potensi untuk mengalami kedua hal tersebut. Memang, tidak semua gereja akan mengalami aniaya, tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa tidak sedikit gereja yang mengalami siksaan saat ini. Gereja saat ini harus saling bersatu untuk menolong gereja-gereja teraniaya melalui doa dan segala upaya yang bisa dikerjakan.
Bertepatan dengan IDOP (International Day of Prayer for persecuted churchs) pada tanggal 6 November ini maka redaksi e-Doa menyajikan sebuah artikel yang mengajak kita memikirkan kembali alasan mengapa kita harus berdoa untuk gereja yang teraniaya. Apakah kita melakukannya? Saya yakin, kebanyakan dari kita tidak melakukannya. Dalam akhir edisi kita juga akan bersama-sama mendoakan beberapa pokok doa bagi gereja. Kiranya kita boleh semakin melihat pekerjaan Tuhan yang harus kita doakan. Selamat membaca. Tuhan memberkati.
Ayub A. Tanjung
Pemimpin Redaksi e-Doa,
Ayub A. Tanjung
 
ARTIKEL: MENGAPA KITA PERLU MEMPERHATIKAN HARI DOA SEDUNIA?
"Penganiayaan mungkin tidak saya alami secara langsung. Namun, dialami oleh sangat banyak orang."
IDOP
Karena penganiayaan bukan hanya tentang orang yang dianiaya dan penganiaya -- ini adalah tentang kita. Yesus berkata dalam Yohanes: 15:20, "Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu."
Hanya saja, beberapa dari kita saat ini dihindarkan dari penganiayaan. Bagi beberapa orang, membaptiskan anak-anak kita adalah "hal yang baik untuk dilakukan", sedangkan bagi orang lain itu berarti hukuman mati. Baru-baru ini, Pendeta Andrew White, seorang pemimpin gereja di Baghdad, mengatakan ada seorang anak yang dibaptisnya, yang pada usia 5 tahun, dibunuh oleh Negara I.
Sama mengerikannya dengan hal ini adalah itu memperkuat paradoks gereja: tubuh Kristus merdeka sekaligus dipenjarakan; berkembang sekaligus sedang dilenyapkan. Saya menulis ini dari kondisi yang aman di rumah saya dengan sangat sedikit rasa takut atau risiko yang membahayakan kehidupan keluarga saya. Namun, di banyak tempat di seluruh dunia saat ini, ada orang-orang Kristen yang beribadah secara rahasia, tanpa suara, melarikan diri demi bertahan hidup, yang dijual sebagai budak, menyaksikan orang yang dicintai dibunuh sementara merasakan ketakutan karena hal yang sama akan mereka alami.
IDOP2
Penganiayaan mungkin tidak saya alami secara langsung. Namun, dialami oleh sangat banyak orang. Itu sebabnya, kita menandai IDOP sebagai kelompok pemuda, bagi gereja.
Pada hari Minggu, 9 November, kami mengenang mereka yang sudah tiada demi kemerdekaan. Sebagai pekerja muda, saya merasa sulit membuat orang-orang muda untuk ingat membawa pemikiran yang serius. Gagasan bahwa mereka harus mengenang orang yang belum pernah mereka temui, yang meninggal dalam perang melawan ancaman yang tidak pernah mereka rasakan, adalah hal lainnya. Dan, jika kita mau jujur, bukan hanya orang-orang muda, kita juga melupakan hal-hal yang penting. Kita semua melakukannya. Seperti kata Doctor Who, "Melupakan adalah kekuatan super dari manusia. Jika Anda ingat bagaimana hal-hal dirasakan, Anda pasti akan berhenti berperang ... dan berhenti memiliki bayi."
Sebagai pekerja pemuda, kita perlu menciptakan ruang bagi orang-orang muda untuk melangkah pada kehidupan orang-orang yang dianiaya, bahkan jika hanya sesaat, untuk melihat dunia mereka. Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan membuat sebuah "gua doa". Ini didirikan di gereja untuk Minggu Peringatan, dan sekarang memiliki tempat permanen di ruang pemuda kami. Dalam "gua" itu, kami memasang kisah-kisah dan pengaturan pos doa interaktif di dinding, menggunakan materi dan strategi dari Barnabas Trust dan Open Doors Youth untuk membantu kami berdoa sesuai dengan keadaan sebenarnya dari gereja yang teraniaya.
Salah satu postingan yang disukai adalah "hati orang-orang yang teraniaya" sehingga dengannya Anda dapat memasukkannya ke dalam doa-doa. Itu merupakan simbolisme bahwa ketika kita berdoa, kita sedang menenun doa-doa kita dengan isu-isu yang penting bagi Allah. Dalam Alkitab, kita membaca bagaimana Yesus mengajar pengikut-Nya untuk berdoa -- meminta Tuhan untuk mengungkapkan apa yang menjadi kepedulian-Nya. Di sini, kami menolong Anda untuk berdoa bagi hal-hal yang Allah pedulikan: kasih-Nya karena belas kasihan dan kemarahan-Nya karena ketidakadilan.
Orang yang diubahkan dapat mengubah dunia; kita dapat menjadi bagian dari solusi. Akankah kita benar-benar melihat semua orang yang dianiaya dibebaskan? Suatu hari nanti; Yesaya memercayainya, Yesus menyatakannya. Ketika kita berkonsentrasi pada hal-hal yang Tuhan pedulikan ini, kita akan melihat bahwa kita harus bertindak supaya masalah ini teratasi.
IDOP3
Sebagai kelompok pemuda, kami sedang mengembangkan suatu budaya: "Jika Anda bersemangat dengan hal tersebut, lakukan sesuatu". Kami memberikan orang-orang muda sebuah platform untuk memberi informasi kepada orang lain, ikut membuat petisi, menggalang dana untuk menarik perhatian publik -- secara aktif menjadikan doa-doa kami sebagai landasan tindakan kami. Mulai dengan berdoa secara berlutut, dan kemudian berdiri dengan kaki kami, kami menantang pemerintahan kami dan membawa permohonan kami bagi mereka yang tidak didengar, untuk memberikan bantuan bagi mereka di tengah-tengah penganiayaan melalui perbuatan amal, tepat di sana, di garis depan. Jadi, bukan hanya berdoa sebagai satu tubuh bagi orang-orang yang dianiaya, tetapi kami juga bertindak, kami memberi dan kami mengasihi, menunjukkan kepada keluarga kami yang teraniaya bahwa mereka tidak dilupakan, bahwa kami ada bersama dengan mereka dalam doa dan tindakan.
Diambil dari:
Nama situs : Threads
Alamat situs : http://www.threadsuk.com/why-should-we-mark-the-international-day-of-prayer/
Judul artikel : Why should we mark International Day of Prayer
Penulis artikel : Jay Niblett
Penerjemah : Jing-Jing
Tanggal akses : 20 Juli 2015
 
POKOK DOA: GEREJA SAAT INI
Oleh: Illene Victoria
Gereja adalah tempat di mana kita sebagai umat Kristen beribadah. Namun, tidak sekadar tempat, lebih dari itu gereja adalah persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus. Gereja merupakan sebuah tempat yang sangat penting dan harus dijaga dengan baik karena dengan gerejalah kita bisa beribadah kepada Tuhan. Dalam bacaan Matius 21:12-13; Markus 11:15-17; Lukas 19:45-48; dan Yohanes 2:13-22 dengan perikop "Yesus Menyucikan Bait Allah" disebutkan bahwa Bait Allah atau gereja sangatlah penting. Harus dijaga karena tempat untuk beribadah kepada Allah adalah suci, kudus, atau sakral. Dan karena, tempat itu suci, maka kita tidak boleh mengotorinya. Mengotori di sini berarti dengan sembarangan menjadikan gereja sebagai tempat dengan nilai dan kegunaan yang sama dengan tempat-tempat lain. Seperti pada bacaan tersebut, bait Allah dijadikan tempat seperti pasar.
IDOP4
Berbicara tentang sucinya Bait Allah, masih ada gereja-gereja di dunia saat ini yang menganggap remeh serta kehilangan makna dan fungsi asli dari gereja itu sendiri. Banyak orang yang lebih menomorsatukan jemaat dan keramaiannya daripada hidup atau matinya gereja karena sudah tidak ada lagi hadirat Allah di dalamnya. Padahal, kita mengetahui bahwa Injil, pelayanan, komunitas persekutuan, pemuridan, dll. adalah hal-hal yang bisa kita dapatkan di dalamnya. Lewat hal-hal tersebut, kita juga dapat berkenan di hadapan Tuhan dan akhirnya dapat menjadi sesuatu yang berdampak nyata bagi hidup saat kita melangkah di luar gereja. Oleh karena itu, mari kita kembali memegang makna asli dari gereja. Dan, sebagai orang-orang percaya, mari kita berdoa bagi beberapa gereja yang saat ini sedang keluar dari jalur mereka.
1. Turki
Dikabarkan bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyita enam gereja dan menjadikan bangunan-bangunan tersebut menjadi aset negara. Pemerintah mengambil alih bangunan tersebut dengan alasan ingin mengganti kerusakan yang terjadi akibat perang, tetapi jemaat-jemaat gereja menyadari bahwa mereka tidak melakukan hal itu, melainkan mengambil alih kekuasaan. Konflik yang dihadapi banyak gereja di Turki ini menghalangi jemaat untuk beribadah. Oleh karena itu, mari kita sebagai umat Tuhan mendukung mereka di dalam doa supaya kiranya pemerintah Turki dapat berlaku adil dan para jemaat dapat bebas beribadah dan kembali memakai gedung gerejanya.
Pemerintah Turki Sita 6 Gereja untuk Dijadikan Aset Negara. Tempo.co. April 22, 2016.
https://m.tempo.co/read/news/2016/04/22/117765147/pemerintah-turki-sita-6-gereja-untuk-dijadikan-aset-negara
2. Australia
Ada puluhan gereja di Australia yang dijual dan kemudian dijadikan tempat ibadah agama lain. Selain menjadi rumah ibadah agama non-Kristen, beberapa dari gereja tersebut ada yang berubah fungsi menjadi rumah, kantor, dan tempat untuk bisnis. Alasan dilakukan hal seperti ini karena anak-anak muda tidak mau ke gereja, jadi hanya orang-orang tua yang sudah sepuh. Selain itu, kepengurusan gereja juga dipegang oleh orang-orang tua sehingga tidak banyak jemaat yang hadir untuk beribadah. Dengan mendengar berita ini, kita tahu bahwa umat Kristen banyak yang mengalami konflik tentang gereja. Karena tidak hanya di Australia, di Amerika pun ada banyak gereja yang dijadikan tempat ibadah non-Kristen hanya karena berkurangnya jemaat yang hadir. Oleh sebab itu, mari kita juga dukung di dalam doa agar ada pemulihan bagi gereja-gereja supaya ada lagi gairah yang baru untuk bersekutu di dalam Tuhan.
Puluhan Gereja di Australia Dijual, Dijadikan Rumah. Okezone. Nov 7, 2012.
http://economy.okezone.com/read/2012/11/06/476/714442/puluhan-gereja-di-australia-dijual-dijadikan-rumah
3. India
Perusakan gereja dan gangguan pelayanan peribadatan adalah salah satu bentuk serangan kekerasan yang dilakukan terhadap umat Kristen di India sejak tahun 2015 silam. Pembunuhan dan pemerkosaan juga terjadi dimana-mana disebabkan adanya kelompok Hindu sayap kanan yang lebih berkuasa. Di samping itu, hal-hal tersebut terjadi karena mereka menginginkan agar hanya ada satu kepercayaan Hindu di India, dan meningkatkan aktivitas anti-Kristen di India. Keadaan ini tentu saja membuat kepedihan bagi umat Kristen. Marilah kita sebagai saudara seiman mendukung saudara-saudara kita di India supaya Tuhan menjaga dan melindungi mereka dari kejahatan-kejahatan yang ada. Kita juga berdoa terlebih bagi keamanan gereja-gereja di sana supaya mereka masih tetap bisa beribadah dan berdoa serta agar kasus-kasus seperti itu cepat menurun.
Kekerasan terhadap orang Kristen di India meningkat. UCAN Indonesia. Jan 20, 2016.
http://indonesia.ucanews.com/2016/01/20/kekerasan-terhadap-orang-kristen-di-india-meningkat/
IDOP5
Beberapa pokok doa di atas adalah sedikit dari sekian banyak kejadian yang telah menimpa gereja saat ini. Gereja dijual, gereja dibakar, gereja dirobohkan, gereja dianiaya, dan lain sebagainya. Alkitab jelas memberikan peringatan kepada orang percaya dan gereja bila gereja akan mengalami ujian penderitaan dan turut menanggung salib Kristus. Mungkin saat ini, gereja kita menjalani kehidupan dengan baik-baik saja dan tidak ada masalah apa pun dan dengan siapa pun. Inilah kesempatan bagi kita untuk berlutut bersama kepada Tuhan dan memohon belas kasih-Nya agar menolong, menguatkan, dan meneguhkan setiap gereja yang saat ini mengalami penindasan dan penganiayaan. Apabila banyak gereja yang hari ini sedang menangis karena tengah menanggung penderitaan, seharusnya semua gereja di bumi juga turut menanggung dukacita yang sama sebagai satu tubuh di dalam Kristus. Bila tidak ada hal besar yang dapat Anda kerjakan, maka berdoalah dengan hati yang begitu mengasihi. Carilah informasi mengenai keadaan gereja-gereja di beberapa tempat hari ini dan bawalah itu di dalam jam-jam doa Anda. Apakah Anda bersedia? Kiranya hati kita semua boleh terbuka untuk mulai berdoa bagi banyak gereja. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar: