ARTIKEL DOA: KUASA DALAM DOA BERSAMA-SAMA
Diringkas oleh: N. Risanti
Saya
sudah terlibat dalam persekutuan kelompok kecil selama 33 tahun
terakhir. Selain disiplin dalam menyediakan waktu-waktu rutin untuk
mempelajari Alkitab dan berdoa secara pribadi, saluran berkat Tuhan
utama dan paling penting yang telah Allah berikan dalam hidup saya
adalah menjadi bagian dari sebuah persekutuan kelompok kecil. Tuhan
sudah melakukan banyak hal ketika kami belajar bersama dan ketika kami
saling menolong demi perubahan dalam hidup kami. Allah juga memberkati
waktu-waktu yang kami miliki ketika kami saling mendoakan. Kami berdoa
untuk banyak hal. Kami mendoakan tentang masalah kesehatan yang sepele,
masalah dalam pekerjaan, dan masih banyak doa tentang tingkah laku
anak-anak kami. Menurut saya, betapa banyaknya doa yang dinaikkan adalah
sebuah fenomena. Kadang-kadang, kami hanya berdoa selama 5 menit. Pada
kesempatan yang lain, kami berdoa lebih lama dari itu. Dan, Allah
memakai waktu-waktu doa dalam kelompok kecil kami secara nyata.
Sekitar
lima atau enam tahun yang lalu, kami menjadi anggota sebuah persekutuan
kelompok kecil di Baton Rouge. Salah seorang anggota persekutuan
meminta kami mendoakan anak bungsu mereka. Anak itu tidak mau ikut dalam
persekutuan kelompok kecil dan persekutuan pemuda. Pada hari Minggu,
ketika anak-anak muda mengadakan sekolah minggu untuk kaum muda dan
semua orang, anak itu hanya duduk di dalam mobil di tempat parkir dan
tidak mau masuk ke dalam gereja. Karena itu, kami mulai mendoakannya.
Ketika kami sedang berdoa, ayahnya mendapat ide, "Saya akan mengajaknya
pergi ke acara musim panas di Colorado. Di sana, kami akan mendaki
gunung selama enam hari dan sebagai gantinya, saya akan menyuapnya
dengan mengatakan bahwa saya akan mengajaknya ke konser yang ingin
ditontonnya di Houston." Lalu, teman kami itu memberitahukan rencananya
kepada anaknya. Setelah memikirkannya selama beberapa minggu, akhirnya
anaknya memutuskan, "Aku mau." Kami pun sangat senang karena kami terus
berdoa agar ia pergi ke acara tersebut. Salah satu hasil yang tidak kami
duga dari hal itu adalah ketika ia pergi untuk pertama kalinya,
hubungannya dengan Tuhan langsung mekar. Ia juga berteman dengan anak
kami. Sekarang, setelah enam tahun berjalan, ia bersahabat karib dengan
anak kami dan mereka saling memberikan pengaruh yang baik. Ia terlibat
dalam pelayanan siswa dan dalam tim ibadah. Ia sudah menghabiskan
seluruh liburan musim panas tahun ini. Ia menghabiskan masa liburan
musim panasnya untuk melakukan pelayanan bagi para siswa SMA meskipun ia
harus meninggalkan kuliahnya yang sudah hampir lulus. Ia menghabiskan
masa liburan musim panas dengan melayani para siswa. Ini adalah jawaban
doa.
Kami mendapatkan keberanian karena berdoa bersama. Oleh
karena itu, kami memutuskan untuk mendoakan pemuda lain yang dinyatakan
dalam persekutuan kami. Masalah pemuda ini lebih rumit karena awalnya ia
menerima beasiswa di sebuah sekolah yang beken, tetapi terhenti karena
dikeluarkan. Setelah dikeluarkan dari sekolah, ia mulai terlibat dalam
obat-obatan terlarang. Ia mendapat masalah dengan hukum, maka kami mulai
berdoa untuknya. Kami berdoa untuknya ketika ia menyatukan kembali
kepingan-kepingan hidupnya. Sekarang, ia bergabung dengan kelompok
ibadah. Hidupnya sudah berubah. Ia sudah kembali ke sekolah dan pergi ke
Rusia untuk melakukan pelayanan misi dan membangun hubungan yang lebih
dalam dengan Tuhan dan orang-orang Kristen yang lain. Langkah demi
langkah menciptakan komitmen yang semakin lama semakin dalam, dan kami
melihat semuanya ini ketika kami berdoa baginya.
Kami juga berdoa
bagi orang-orang sakit. Salah seorang wanita dalam kelompok kami
memiliki seorang teman di New Orleans. Temannya ini adalah seorang guru
olahraga, yang mengalami masalah yang kronis sehingga ia benar-benar
tidak memiliki tenaga dan hampir tidak dapat bangun dari tempat
tidurnya. Ini berjalan beberapa waktu dan para dokter tidak tahu
bagaimana cara menyembuhkannya. Mereka sudah memberikan berbagai macam
perawatan. Kami mengunjunginya untuk mendoakannya. Beberapa minggu
kemudian, ia datang ke gereja kami di Baton Rouge. Karena Allah sudah
menyembuhkannya, ia ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Yesus
Kristus.
Inilah jawaban-jawaban doa yang sangat jelas dan
dramatis bagi kami, tetapi ada banyak hal yang lebih kecil yang
terus-menerus kami doakan. Intinya adalah doa bukanlah sesuatu yang
tidak berarti. Doa benar-benar mengubah kehidupan. Doa merupakan bagian
terpenting dari apa yang kita kerjakan dan bagian dari pengalaman kita
bersama sebagai orang-orang Kristen. Allah memulihkan hubungan-hubungan,
menyembuhkan orang-orang sakit, dan menarik orang-orang kepada
diri-Nya. Banyak orang menjadi Kristen karena orang lain berdoa baginya.
Sekarang, Yesus membicarakan tentang hal ini. Ia berbicara tentang hak
istimewa dan kuasa yang luar biasa dalam hadirat Allah ketika Ia
mengajarkan tentang doa dalam Matius 18. "Dan lagi Aku berkata kepadamu:
Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab
di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka."
Jika Anda berdua sepakat tentang apa pun,
dan memintanya, permintaan itu akan diberikan kepada Anda. Hal pertama
yang Yesus janjikan dalam ayat ini adalah otoritas dan kuasa dalam doa
sehingga ketika kita berdoa dan ketika kita berdoa bersama, dua hal itu
menjadi efektif. Doa dapat mengubah segala sesuatu. Kemudian, dalam ayat
20, Yesus menjanjikan hadirat Allah yang melingkupi kita karena "di
mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka". Kita mengalami kuasa dalam doa bersama. Ketika
kita berkumpul bersama untuk berdoa, kita juga mengalami hadirat Allah
dengan cara yang spesial. Yesus menjanjikan hal ini dan para murid
mengalami keduanya, kuasa dan hadirat Allah, ketika mereka menyediakan
waktu untuk berdoa bersama.
Dalam Kisah Para Rasul 1, diceritakan
bagaimana para murid tidak henti-hentinya berkumpul bersama untuk
berdoa. Kisah Para Rasul 1:14 menceritakan tentang para murid: "Mereka
semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa
perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus."
Jadi,
begitulah ciri khas kehidupan jemaat mula-mula, yaitu berkumpul bersama
dan senantiasa berdoa. Dalam Kisah Para Rasul 12, kita harus memahami
doa dan dampaknya, serta bagaimana para murid menanggapi perubahan
tersebut. Sekarang, saya ingin mengajak Anda untuk memperhatikan bagian
tersebut dalam Kisah Para Rasul 12:1-5 dan mengetahui pengalaman mereka
bersama Allah.
Itu merupakan waktu yang sangat genting bagi
jemaat karena salah satu pemimpin jemaat mula-mula telah dibunuh, dan
salah seorang pemimpin utama mereka, Petrus, sudah dipenjara. Bahkan,
Herodes berharap agar Petrus juga diadili dan dihukum mati karena hal
itu menyenangkan banyak orang Yahudi. Karena itu, jemaat datang kepada
Tuhan dengan sungguh-sungguh dalam doa. Mereka tidak akan berpikir
dengan naif bahwa, "Oh, seandainya orang-orang mengenal Allah, mereka
tidak akan pernah mendapat masalah." Mereka tahu mereka mempunyai
masalah, bahkan mereka menghadapi masalah yang serius. Pada saat itu,
mereka dianiaya. Itulah sebabnya, mereka datang kepada Allah dengan
sungguh-sungguh dalam doa. Menurut saya, kita perlu memerhatikan apa
yang mereka alami ketika mereka datang kepada Allah dan menaikkan
permohonan ke hadapan-Nya dalam Kisah Rasul 12:6-11.
Kira-kira,
apa yang Petrus harapkan? Kita tidak tahu pasti. Kita tahu bahwa Petrus
sedang berdoa. Kita tahu bahwa Petrus berharap jemaat Tuhan berdoa
baginya. Kita tahu Petrus percaya bahwa Tuhan sanggup menjawab doa,
tetapi Petrus berada dalam penjara. Kita tidak tahu sudah berapa lama
Petrus berada dalam penjara, tetapi hari itu adalah hari sebelum
penghakimannya, dan ia sedang meringkuk di penjara.
Ada enam
belas orang yang berada di antara Petrus dan kebebasannya. Karena itu,
ketika malaikat Tuhan berkata kepadanya, "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah
aku," Petrus tidak percaya bahwa hal itu benar-benar terjadi. Ia
berpikir sedang mendapat penglihatan. "Baiklah, sekarang Allah sedang
menunjukkan sesuatu kepadaku. Apa yang dapat aku pelajari dari kejadian
ini?" Sesudah malaikat itu pergi, dan Petrus berada di luar penjara, ia
mulai tersadar dan berkata, "Tunggu! Ini benar-benar nyata. Aku bebas."
Petrus tidak menyangka bahwa Allah akan memberinya pertolongan itu, ia
juga tidak pernah membayangkan kapan Allah akan memberikannya, dan
bagaimana cara Allah menolongnya. Namun, jemaat mungkin melakukan
sesuatu yang lebih baik dalam hal ini karena mereka berdoa dengan
sungguh-sungguh. Mari kita perhatikan:
"Dan setelah berpikir
sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga
Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa." (Kisah Para Rasul
12:12)
"Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang
hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu."
(Kisah Para Rasul 12:13)
Mereka berdoa bagi Petrus. Mereka tahu
Allah menjawab doa. Saat itu benar-benar menit-menit terakhir menjelang
persidangan Petrus. Apakah mereka membiarkan pintu terbuka? Apakah
mereka melihat ke jalan untuk melihat kalau-kalau Petrus datang? Tidak.
Mereka justru terkejut. Rode mendengar ketukan pintu dan ia sangat
gembira sampai-sampai ia berlari menjauh dari pintu dan membiarkan
Petrus di luar. Namun, reaksi jemaat Tuhan yang lain mungkin lebih baik
daripada Rode. Coba perhatikan:
"Petrus ada di depan pintu
gerbang." (Kisah Para Rasul 12:14) "Kata mereka kepada perempuan itu:
Engkau mengigau." (Kisah Para Rasul 12:15a)
Mereka adalah
orang-orang kudus yang setia. Saya senang dengan orang-orang ini karena
mereka sama seperti saya dan Anda. Saya tidak akan berbicara kepada Anda
semua, tetapi kepada orang-orang yang saya kenal, saya berani berkata,
"Kamu sudah gila."
1. "Tuhan memang akan menjawab doa. Ia akan melindungi, tetapi bukan dengan cara seperti ini."
"Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: 'Itu malaikatnya.'" (Kisah Para Rasul 12:15b)
2. "Baiklah, sesuatu mungkin benar-benar terjadi. Namun, dia tetap bukan Petrus."
"Tetapi
Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan
melihat dia, mereka tercengang-cengang." (Kisah Para Rasul 12:16)
Inilah
yang sangat khas. Ketika mereka melihat Petrus, mereka melompat-lompat
sambil berseru kegirangan dan saling menepuk punggung. Akan tetapi,
Petrus menenangkan mereka sebab ia harus mengatakan sesuatu yang sangat
penting.
"Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya
mereka diam, lalu ia menceritakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar
dari penjara. Katanya, 'Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan
saudara-saudara kita.' Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain. Pada
keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya
apakah yang telah terjadi dengan Petrus. Herodes menyuruh mencari
Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa
pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka." (Kisah Para Rasul 12:17-19a)
Itu
adalah jawaban yang sangat nyata bagi doa yang dinaikkan oleh jemaat
Tuhan. Kadang-kadang, ketika berdoa, kita berpikir bahwa berdoa dengan
iman berarti kita harus mengetahui bagaimana dan kapan Allah akan
menjawab doa kita. Terkadang, kita mendapatkan hikmat semacam itu.
Terkadang, beberapa orang mendapatkan kata pengetahuan, kebijaksanaan
khusus yang diberikan Tuhan bahwa inilah cara untuk pergi dan bagaimana
Allah akan menjawab doa kita. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi dalam
perikop ini. Jemaat tahu bahwa Allah menjawab doa. Mereka mengharapkan
jawaban dari Tuhan, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara Allah
melindungi umat-Nya. Barangkali, mereka tidak begitu yakin bahwa Allah
akan melindungi Petrus sebab Yakobus pun sudah meninggal (di tangan
Herodes). Saat ini, Tuhan mungkin akan melindungi Petrus atau mungkin ia
harus diadili, tetapi selanjutnya ia tetap dilindungi.
Pada saat
itu, mereka tidak mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi, tetapi
mereka tahu bahwa Tuhan menjawab doa. Itulah sebabnya, mereka terus
berdoa sungguh-sungguh agar Tuhan bertindak. Menurut saya, itulah
pengalaman yang bisa kita alami ketika kita berdoa bersama-sama. Kita
mungkin tidak dapat mengetahui apa yang akan Tuhan lakukan atau
bagaimana Ia akan melakukannya. Kita mungkin juga tidak tahu kapan Tuhan
akan menjawab doa kita, tetapi kita tetap berdoa karena kita yakin
bahwa Allah, yang menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus, telah
berjanji untuk menjawab doa.
Seandainya kita ingin lebih sering berdoa bersama-sama, bagaimana kita akan melakukannya?
Menurut
saya, salah satu cara yang paling mudah dan strategis adalah dengan
belajar berdoa di dalam kelompok-kelompok kecil. Kita akan mengalami
kesempatan yang indah untuk saling berbagi hidup dan menikmatinya
bersama ketika kita tergabung dalam sebuah kelompok kecil untuk berdoa
bersama-sama mengenai hal-hal tersebut. Suatu hal yang luar biasa ketika
kita mengetahui bagaimana hikmat dan iman seseorang dapat memengaruhi
seluruh anggota kelompok yang lain ketika mereka berdoa. Mereka adalah
orang-orang yang sangat mengetahui hal-hal kecil dalam kehidupan kita.
Mereka adalah orang-orang yang menarik kita. Mereka adalah orang-orang
yang akan berdoa dengan setia bagi kita. Marilah kita mendoakan beberapa
pokok doa itu bersama-sama. Kita bisa menggunakan metode doa yang
dilakukan jemaat dalam Kisah Para Rasul atau metode yang lain, yang
membantu kita menjadi semakin serius dengan kesempatan-kesempatan berdoa
bersama.
Pertanyaannya sekarang adalah, jika kita berdoa
bersama-sama, apa yang akan Allah lakukan? Saya tidak tahu. Secara
spesifik, saya tidak tahu apa lagi yang dilakukan para murid dalam
perikop ini. Saya memiliki pengharapan umum sama seperti para pemimpin
jemaat. Sesungguhnya, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan Allah.
Namun, saya tahu Allah akan menjawab doa. Saya tahu bahwa Allah akan
mengubah banyak hal. Saya sangat tahu bahwa Allah akan melakukan hal-hal
yang baru dan yang tidak terduga untuk menunjukkan kasih dan kuasa-Nya
kepada kita. Saya benar-benar yakin atas semua itu. Saya sudah melihat
kejadian tersebut dan meskipun saya tidak mengetahuinya secara pasti
bagaimana bentuknya, tetapi itulah yang kita harapkan untuk Allah
lakukan dan kita bisa menjadi bagian dari karya-Nya ketika kita belajar
bersama-sama untuk berdoa. Kita memiliki warisan yang besar dalam
kelompok doa ini. Kita sedang membangun di atasnya. Sekaranglah saatnya
bagi generasi ini untuk mempelajari apa yang telah dipelajari oleh
generasi sebelumnya. Kita bisa melakukannya. Matius 18:10-20 adalah
janji Yesus.
Lain kali, saat Anda mengadakan persekutuan doa
bersama dengan orang-orang Kristen yang lain, pastikan bahwa Anda
menyisakan satu kursi kosong sebagai pengingat bahwa Yesus telah
berjanji untuk bersama-sama dengan kita dalam persekutuan itu. (t/Yudo)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: centralpc.org
Alamat URL:
http://www.centralpc.org/sermons/2005/s050807.htm
Judul asli artikel: The Power of Praying Together
Penulis: Rev. John Schmidt
Tanggal akses: 6 Mei 2013