TUHAN MEMELIHARA!
Ditulis oleh: Amidya
Sungguh besar dan luar
biasa kasih karunia Tuhan dalam hidup keluarga besar saya. Sepanjang
hidup saya, saya sungguh merasakan bahwa Tuhan beperkara dengan luar
biasa dalam hidup keluarga besar saya. Segala hal yang tidak mungkin,
dimungkinkan oleh Tuhan. Segala hal yang tidak pernah saya pikirkan,
itulah yang Tuhan lakukan dalam hidup saya.
Pada pertengahan
tahun 2013, seluruh keluarga saya bersyukur kepada Tuhan. Sebab, pada
saat itu kami mendapatkan kabar gembira, yaitu mengenai kakak saya yang
mengandung. Kabar ini jauh dari pemikiran kami. Kami mengira bahwa kakak
saya hanyalah masuk angin biasa, tetapi setelah diperiksakan ke dokter,
ternyata kakak saya tengah hamil. Kami sekeluarga sungguh senang
mengetahui bahwa kakak sedang hamil. Ini berarti akan ada anggota baru
dalam keluarga besar kami.
Selama menjalani kehamilannya, kakak
saya dan bayinya bisa dibilang dalam kondisi sehat. Namun, dua minggu
sebelum persalinan, kakak saya sempat mengalami sakit, ditambah pula
tekanan darah kakak saya yang naik sehingga kemungkinan besar akan
diadakan operasi bedah sesar. Saya bersama keluarga terus berdoa supaya
kakak saya dapat tenang dan proses kelahiran dapat berjalan lancar. Doa
kami dijawab oleh Tuhan. Hari itu, tepatnya pada tanggal 26 Januari,
bayi yang kami nanti-nantikan akhirnya lahir. Kami sungguh bersyukur
kepada Tuhan karena kakak saya dapat melahirkan secara normal.
Dengan
lahirnya anak dari kakak saya ini, bukan berarti cobaan hidup telah
berlalu begitu saja. Setelah melahirkan, dokter menyatakan bahwa bayi
kakak saya tidak bisa menangis dikarenakan kurang glukosa sehingga bayi
itu harus dimasukkan ke dalam inkubator terlebih dahulu. Jujur, kami
semua merasa sedih karena ketika bayi kakak saya lahir, kami belum dapat
melihat dan menggendongnya. Keadaan semakin mendebarkan saat dokter
menyatakan bahwa kakak saya harus dikuret untuk membersihkan sisa-sisa
plasenta yang masih tertinggal di dalam rahimnya. Tidak lama setelah
menjalani proses itu, keadaan kakak saya membaik. Setelah dua hari
berada di rumah sakit, kakak saya diizinkan pulang, tetapi bayi kakak
saya masih harus berada di rumah sakit.
Setiap hari kami semua
berdoa, terlebih lagi kakak saya yang merasa sedih karena dia sudah bisa
pulang, tetapi bayinya masih berada di rumah sakit. Setiap hari, kakak
ipar saya pergi ke rumah sakit untuk menengok bayinya. Setiap hari itu
pula, ada saja berita yang tidak menyenangkan dari dokter. Kondisi bayi
kakak saya dikabarkan tidak semakin membaik, mulai dari tidak bisa
menangis, ada lubang di jantungnya, harus melakukan scan otak dan
paru-paru, hingga harus diberi suntikan yang sangat mahal biayanya.
Kabar yang kami terima dari rumah sakit ini sangat menghancurkan hati
kami. Kami begitu sedih karena bayi harus mengalami berbagai macam
tindakan medis. Setiap mendengar kabar yang dibawa oleh kakak ipar saya,
kami menangis. Hati dan pikiran kami menjadi kacau karena memikirkan
hal-hal yang negatif. Akan tetapi, kami tidak lepas harapan. Saya selalu
mengatakan kepada ibu dan kakak saya untuk terus beriman dan
berpengharapan kepada Tuhan. Setiap sore hingga malam hari, kami
sekeluarga berkumpul dan berdoa bersama untuk mendoakan bayi kakak saya
yang masih berada di rumah sakit. Tiada hari tanpa bergumul dan berdoa.
Setelah
dua minggu berlalu, kami semua sungguh merasakan pertolongan dan
kemurahan Tuhan. Hari itu, kami memperoleh kabar bahwa kondisi bayi
kakak saya sudah normal dan dapat dibawa pulang. Kami bersukacita dan
memuji keagungan Tuhan yang sungguh besar, kondisi yang semula
didiagnosis dokter tidak baik, berubah menjadi baik dan sehat. Hingga
kini, bayi itu terus bertumbuh, sehat, dan pintar. Bayi itu diberi nama
Avariella, dan kami memanggilnya Ava. Kini, Ava sudah berusia 2 tahun 3
bulan. Dia tumbuh menjadi anak yang sehat, lucu, dan pintar.
Kami
sungguh bersyukur atas kemurahan Tuhan. Ia bekerja dalam keadaan
genting yang kami hadapi. Ia menguatkan kami sehingga hati kami terus
berpengharapan di dalam Dia. Tiada kata yang bisa terucap untuk
menyatakan begitu besar dan mulianya Tuhan. Terpujilah Tuhan!
POKOK DOA
1.
Mengucap syukur untuk setiap proses yang Tuhan izinkan terjadi dalam
keluarga Amidya. Semoga proses kelahiran yang dialami kakak Amidya ini
menjadikan keluarga Amidya semakin bertekun dan senantiasa berharap
kepada Tuhan.
2. Mengucap syukur atas kehadiran anggota baru di
keluarga besar Amidya. Semoga dengan kehadiran ananda Avariella,
keluarga besar Amidya semakin teguh dan setia beriman kepada Tuhan Yesus
Kristus.
3. Mengucap syukur atas anugerah Tuhan bagi keluarga
Amidya. Semoga dengan kehadiran ananda Avariella dan juga setiap bayi
dalam sebuah keluarga di mana pun mereka berada, kita semua semakin giat
dalam menyatakan kasih dan kemuliaan Allah.
"Ketika seorang
perempuan melahirkan, ia menderita karena waktunya untuk melahirkan
sudah tiba; tetapi sesudah anaknya lahir, ia lupa akan penderitaannya
yang berat karena sukacita bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke
dunia." (Yohanes 16:21, AYT)
< http://alkitab.mobi/ayt/Yoh/16/21/ >
< http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+16:21&version=ayt >
Tidak ada komentar:
Posting Komentar