Doa digunakan oleh Allah untuk membawa umat-Nya sejajar dengan misi-Nya.
Penting untuk kita ingat bahwa doa bukanlah kuasa yang melaluinya kita
memaksa Allah untuk bertindak sesuai dengan keinginan kita. Sebaliknya,
dengan berkomunikasi bersama Allah, semangat-Nya menjadi semangat kita. Orang-orang percaya mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dan berbicara kepada Tuhan semesta alam dalam doa untuk mendapatkan tuntunan Roh Kudus. Ini bukanlah aktivitas iman kita, tetapi bagian dari relasi yang kita miliki bersama Kristus.
Doa
adalah suatu kegiatan yang sering kali dianggap sebagai sesuatu yang
mengarahkan hanya pada sisi kehidupan pribadi orang percaya. Jika kita
memandang doa hanya sebagai disiplin internal, kita bisa kehilangan
pandangan tentang bagaimana Allah dapat menggunakan doa sebagai sarana
mengaitkan kita dalam misi-Nya dengan cara yang membentang melampaui
pertumbuhan rohani kita sendiri. Ketika kedewasaan kita dalam Kristus berkembang melalui kegiatan doa bersama, hal ini pasti membuat kita melihat dunia dan manusia sebagaimana Kristus melihatnya.
Misi
yang ditugaskan kepada gereja memiliki permulaannya dalam pemikiran
Allah dan karena itu harus diarahkan oleh-Nya. Dalam doa, sering kali
orang-orang Kristen ingin datang ke tempat yang benar-benar bebas kepada
Roh Allah. Dalam Efesus 6:18,
orang-orang percaya dipimpin untuk "berdoalah setiap waktu di dalam
Roh". Dengan berdoa sesuai dengan semangat dan dalam kekuatan Roh Kudus,
kita menyerahkan keinginan kita kepada rencana dan tujuan-Nya.
Kita juga harus ingat bahwa melalui doa, Allah mengaitkan kita dengan hati-Nya untuk gereja juga. Dalam Kisah Para Rasul 6:18, Paulus juga menuliskan bahwa kita harus bersyafaat "untuk semua orang kudus". "Bagian penting misi Allah adalah gedung gereja-Nya. Dalam konteks yang lebih luas dari Efesus 6:10-20, pengajaran yang disampaikan adalah tentang peperangan rohani
yang dialami orang-orang percaya dan gereja. Dalam pengajaran Paulus
kepada jemaat Efesus, doa memainkan peranan penting dalam pembelaan
terhadap saudara seiman kita.
Terkait dengan kegiatan misi, Paulus menaikkan doa sehingga ia akan mengaitkan pembicaraan tentang Injil dengan baik dan dengan keberanian (Efesus 6:19-20).
Tidak diragukan, gereja harus belajar memahami budaya dan pelayanannya
dengan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Namun, ujung tombak
amsal bagi kita adalah menyampaikan tentang kebesaran karya Kristus atas
nama kita. Kita adalah duta-duta yang berbicara atas nama Raja kita dan
dengan otoritas-Nya. Untuk melakukannya dengan baik seperti yang
diminta Paulus, kita harus mendapatkan manfaat dari doa syafaat yang
dilakukan oleh jemaat. Umat percaya harus berdoa untuk satu dengan yang
lain dan meminta doa dari satu dengan yang lain untuk ikut serta dengan
efektif dalam misi Allah.
Tindakan
dan hasil doa adalah sebuah peristiwa yang misterius. Allah telah
memilih media ini, yang melaluinya, Ia kemudian akan memberikan semangat
orang-orang percaya bagi misi-Nya dan mendewasakan mereka dalam iman.
Apakah Anda sudah disemangati melalui doa?
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Guide Posts |
Alamat URL | : | https://www.guideposts.org/maybe-god-is-answering-your-prayers |
Judul asli artikel | : | Maybe God Is Answering Your Prayers |
Penulis artikel | : | Joel Osteen |
Penerjemah | : | S. Setyawati |
Tanggal akses | : | 30 Juli 2015 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar