SUKU KERINCI (JAMBI)
Dirangkum oleh: Ayub
Populasi: Kurang lebih 300.000 jiwa
Anggota gereja: 10 (0,002 persen)
Alkitab dalam bahasa Kerinci: Tidak ada
Film Yesus dalam bahasa Kerinci: Tidak ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Kerinci: Tidak ada
Nama
Kerinci berasal dari bahasa Tamil, yaitu nama bunga Kurinji
(Strobilanthes kunthiana) yang tumbuh di India Selatan pada ketinggian
di atas 1800 m, yang mekarnya satu kali selama dua belas tahun. Karena
itu, Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan. Dapat dipastikan
bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan nama
Kerinci sendiri diberikan oleh pedagang India Tamil
Suku Kerinci memiliki aksara yang disebut aksara Incung, yang merupakan salah satu variasi surat ulu.
Bahasa
mereka adalah bahasa Kerinci, yang termasuk rumpun bahasa Melayu.
Setiap desa di Kerinci memiliki dialek yang berbeda-beda satu dengan
yang lain. Mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah bertani di
ladang dan di sawah.
Kehidupan Masyarakat
Pola
perkampungan orang Kerinci mengelompok padat. Suatu kampung, yang
disebut dusun, biasanya dihuni oleh sekelompok kerabat yang berasal dari
satu keturunan nenek moyang. Dalam dusun terdapat beberapa larik (rumah
panjang) yang letaknya berderet dan mengelompok di sekitar jalan desa.
Masyarakat
Kerinci memiliki garis keturunan secara matrilineal, artinya seorang
yang dilahirkan menurut garis ibu menurut suku ibu. Suami tidak memiliki
kedudukan yang begitu penting dan di bawah kedudukan wanita. Dalam
masyarakat Kerinci, perkawinan dilaksanakan menurut adat istiadat yang
disesuaikan dengan ajaran agama Islam.
Bentuk kesatuan
kekerabatan terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan anak mereka
yang belum kawin, disebut tumbi. Dengan adanya adat menetap sesudah
menikah matrilokal, para suami menetap di kediaman kerabat istrinya.
Biasanya, bila ada anak wanita yang menikah, untuknya dibuatkan ruangan
baru yang menempel pada larik orangtuanya. Tumbi-tumbi lainnya akan
menggabungkan diri pada larik asal ini dan membentuk suatu peraut. Para
anggota peraut yang berasal dari keturunan dari keturunan ibu disebut
Kelbu, yang merupakan kelompok kekerabatan yang terpenting di Kerinci.
Walaupun sistem kekeluargaan suku Kerinci menganut garis ibu
(matrineal), keluarga inti dipimpin oleh suami, bukan saudara laki-laki
ibu (mamak).
Kepercayaan
Islam merupakan agama mayoritas,
walaupun mereka masih mempertahankan kepercayaan animisme, khususnya
dalam hal penyembuhan dan upacara-upacara yang berhubungan dengan bidang
pertanian tetapi secara status agama mereka adalah muslim.
Suku
ini tergolong cukup makmur karena daerahnya yang subur, yaitu di sekitar
pegunungan. Saat ini mereka membutuhkan peningkatan dalam teknologi
pertanian dan pengolahan hasil hutan. Selain itu, daerah Danau Kerinci
dengan pemandangannya yang indah sangat potensial untuk dikembangkan
menjadi daerah tujuan wisata.
Pokok Doa:
1. Berdoa agar
Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat, dan kasih-Nya di tengah-tengah suku
Kerinci agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya.
2.
Berdoa agar Tuhan menyediakan pekerja: pendoa syafaat, penerjemah
Alkitab, kaum profesional, penabur, dan penuai untuk melayani suku
Kerinci.
3. Berdoa kepada Tuhan Yesus supaya Ia menggerakkan
lembaga dan gereja untuk mengadopsi suku Kerinci dan terbeban untuk
melayani di sana.
4. Berdoa kepada Tuhan Yesus supaya Ia melepaskan setiap belenggu agama maupun kepercayaan yang saat ini mengikat jiwa mereka.
Dirangkum dari:
1. _____. "Suku Kerinci Jambi". Dalam http://misi.sabda.org/suku-kerinci-jambi
2. _____. "Suku Kerinci". Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Kerinci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar