APA ITU RAMADAN?
Ada lebih dari 1.57 miliar orang Muslim. Mereka
berasal dari beraneka ragam budaya di dunia ini. Itulah sebabnya, di
dalam Islam terdapat kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang
berbeda-beda. Seperti halnya di dalam kekristenan dan Yudaisme, beraneka
ragam pula praktik-praktik keagamaan dan pemahaman umat Muslim terhadap
iman mereka. Karena itu, sangatlah penting untuk mengenal
sungguh-sungguh orang Muslim dan memahami apa yang mereka percaya,
daripada berasumsi bahwa kita sudah mengetahuinya hanya karena kita
sudah melihatnya melalui berita-berita atau membacanya melalui internet.
Setiap orang Muslim, seperti halnya orang Kristen, berada dalam
perjalanan iman mereka sendiri yang dipengaruhi oleh keluarga, budaya,
dan pengalaman-pengalaman pribadinya.
Sebagian besar orang Muslim
akan mengatakan bahwa Lima Rukun Islam merupakan hal yang sangat
penting untuk diikuti jika Anda ingin menjalani hidup yang baik menurut
Islam.
Lima Rukun Islam itu adalah:
Syahadat: mengucapkan/melafalkan dengan tulus pernyataan iman umat Muslim.
Salat: bersembahyang dengan cara dan waktu yang tepat, lima kali sehari.
Zakat: membayar sedekah untuk kepentingan orang miskin dan untuk mereka yang membutuhkan.
Puasa: berpuasa selama bulan Ramadan.
Naik Haji: mengadakan perjalanan ziarah ke Mekah.
Tujuan Puasa
Puasa,
terjemahan dari bahasa Arab "Sawm", secara harfiah berarti "menahan
diri". Pada bulan Ramadan, puasa bukan hanya berarti menahan diri dari
makanan dan minuman, tetapi juga dari pikiran, kata-kata, dan tindakan
yang jahat.
Menurut tradisi, diyakini bahwa selama bulan
Ramadanlah Alquran diwahyukan kepada Muhammad. Kaum Muslim menandai
peristiwa penting bagi iman mereka ini dengan berpuasa setiap hari,
mulai dari matahari terbit hingga saat terbenamnya. Puasa ini memiliki
aturan yang ketat, tidak boleh makan dan minum apa pun. Merokok dan
aktivitas seksual tidak diperbolehkan. Orang Muslim harus berpuasa lebih
keras untuk dapat menghindari segala sesuatu yang najis dan melanggar
hukum. Ketaatan yang sedemikian ini merupakan gambaran dari sebuah
komitmen pribadi dalam semangat berpuasa -- ini adalah saatnya untuk
melatih pengendalian diri, untuk menyucikan, baik tubuh maupun jiwa, dan
fokus dalam penyembahan kepada Tuhan.
Sepanjang bulan Ramadan,
keluarga dan kerabat dekat bersama-sama berbagi makanan dan berkumpul
bersama di petang hari hingga larut malam. Kaum Muslim dipanggil untuk
memanfaatkan bulan ini untuk memeriksa kehidupan dan iman mereka,
berdamai satu dengan yang lain, mempererat tali persaudaraan dan
pertemanan, dan secara umum berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih
baik.
Kapan Ramadan Itu?
Bulan Ramadan ditetapkan menurut
penanggalan Islam, yang merupakan lunar kalender (sistem penanggalan
berdasarkan peredaran bulan). Itu berarti Ramadan bergeser dari kalender
Gregorian kurang lebih 11 hari setiap tahunnya. Penetapan tanggal untuk
bulan Ramadan juga berbeda-beda antara satu negara dengan negara lain
bergantung pada apakah bulan sudah bisa terlihat atau belum.
Orang
Muslim yang tekun akan bangun pagi sebelum matahari terbit dan makan
Sahur (sebelum fajar merekah), lalu melakukan sembahyang yang pertama.
Mereka tidak akan makan lagi hingga sesudah matahari terbenam, yaitu
ketika tiba saatnya mengakhiri puasa dengan berbuka, yang juga dikenal
dengan Iftar. Mereka yang sudah lanjut usia dan yang sakit, anak-anak
yang masih kecil dan bayi, serta ibu yang menyusui tidak diwajibkan
berpuasa.
Mengapa Berdoa Selama Bulan Ramadan?
Doa 40 Hari
dilaksanakan sebelum dan sepanjang bulan Ramadan, sebab inilah waktunya
di mana orang Muslim sendiri juga sedang berdoa. Orang Kristen dapat
berbagi dengan orang Muslim dengan ikut dalam puasa dan doa -- dan
berbuka puasa bersama merupakan kesempatan besar untuk saling mengenal
satu dengan yang lain dengan lebih baik.
Orang Kristen bisa
terinspirasi/termotivasi untuk berdoa lebih bersungguh-sungguh lagi
ketika melihat saudara Muslim berpuasa dan aktif selama bulan Ramadan.
Diharapkan hal ini dapat memulai suatu momen di mana kita dapat
berbicara satu dengan yang lain tentang iman kita dan mencapai pemahaman
yang lebih baik tentang perjalanan rohani yang sedang kita jalani untuk
mengenal Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar