Kita dipanggil untuk berdoa untuk membina hubungan yang intim dengan Tuhan dan berdoa bagi sesama kita sebagai bukti kasih kita pada sesama terutama yang terhilang dan tengah berbeban berat
Selasa, 14 Juli 2015
ASIA SELATAN BAGIAN TIMUR: MEMILIKI ALKITAB SENDIRI
ASIA SELATAN BAGIAN TIMUR: MEMILIKI ALKITAB SENDIRI
Asia Selatan bagian Timur merupakan kawasan yang padat, berpenduduk lebih dari 800 juta jiwa, hampir 250 juta di antaranya adalah Muslim. Ruangan Asia Selatan bagian Timur ini terkonsentrasi sekitar Bengali di Bangladesh dan negara bagian Bengali Barat -- di India, tetapi juga mencakup 64 kelompok masyarakat Muslim lainnya di kawasan itu. Di tengah kepadatan manusia ini, Roh Kudus sedang bekerja memberikan kehidupan baru di dalam Yesus Kristus melalui kegerakan-kegerakan di kalangan orang Muslim yang terus bertambah.
Ketika utusan Injil William Carey menerbitkan Alkitab Bengali yang pertama, pada tahun 1809, sebagian besar orang Bengali adalah penganut Hindu dan Muslim. Carey menyadari bahwa kosakata keagamaan yang dipilihnya mau tidak mau akan cenderung mengarah kepada kalangan Muslim atau ke kalangan Hindu. Carey lebih condong ke arah komunitas Hindu, yaitu dengan memilih kosakata yang didasarkan pada bahasa Sanskerta, Ishwarto, untuk menerjemahkan kata "God" daripada memilih kata "Allah" atau "Khoda", yaitu sebutan untuk Allah di kalangan umat Muslim.
Selama 170 tahun berikutnya, pilihan terjemahan yang dilakukan Carey meyakinkan orang Islam bahwa orang Kristen menyembah semacam ilah lain, mungkin salah satu dari ilah Hindu. Pada awal tahun 1970-an, ketika para penerjemah menghasilkan bagian-bagian Injil yang pertama versi terjemahan Musulmani, mereka mengadopsi kata "Khoda" untuk God/Allah. Khoda adalah sebuah kata dari bahasa Urdu yang secara umum digunakan, baik oleh umat Muslim maupun Kristen di Pakistan Barat dan Timur.
Setelah Perang Kemerdekaan yang brutal pada tahun 1971 dengan Pakistan Barat, orang Bangladesh memisahkan diri dari masyarakat Urdu dan mulai menggunakan sebutan Allah untuk Tuhan. Dalam upaya untuk mengomunikasikan kepada umat Muslim, ketika para penerjemah menerbitkan Alkitab lengkap berbahasa Bengali-Munsulamni yang umum, pada tahun 2000, mereka memilih kata yang lebih akrab, Allah untuk menerjemahkan "God". Meskipun orang Kristen di Barat secara khas mengasosiasikan kata "Allah" dengan Islam, tetapi sesungguhnya ini adalah asli Kristen. Sebenarnya, orang Muslim Arab meminjam nama Allah dari orang Kristen Arab yang telah lebih dahulu berdoa kepada Allah selama berabad-abad sebelum Muhammad dilahirkan. Para penerjemah mengetahui apa yang membedakan orang Kristen dari orang Muslim bukanlah nama yang mereka gunakan untuk menyebut Tuhan/Allah, tetapi pemahaman teologis mereka tentang Allah. Para penerjemah ini mengetahui bahwa satu-satunya cara untuk mengoreksi pemahaman umat Muslim tentang Allah adalah dengan memberikan kepada mereka Alkitab lengkap dalam bahasa mereka sendiri.
Dengan tampilan Alkitab yang seperti itu, banyak orang Muslim di Asia Selatan bagian Timur kini bisa membaca langsung Kitab Suci dan memahami bahwa Allah Alkitab, bukanlah ilah-ilah Hindu, tetapi satu Pribadi yang menciptakan langit dan bumi, dan mengasihi mereka sedemikian rupa sehingga menyerahkan Anak-nya sendiri sebagai kurban tebusan dan Juru Selamat dari dosa-dosa mereka.
POKOK DOA
1. Doakanlah kepada Tuhan Yesus agar semakin banyak umat Muslim di Asia Selatan bagian Timur berjumpa dengan Tuhan yang diberitakan Alkitab melalui terjemahan Alkitab dalam bahasa setempat.
2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar terbangun keharmonisan dan kasih di antara orang-orang Kristen, yang berasal dari latar belakang non-Muslim dan yang berasal dari latar belakang Muslim.
3. Berdoalah kepada Tuhan Yesus bagi jutaan umat Muslim di Asia Selatan bagian Timur yang belum pernah mendengar Injil Yesus Kristus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar