Kita dipanggil untuk berdoa untuk membina hubungan yang intim dengan Tuhan dan berdoa bagi sesama kita sebagai bukti kasih kita pada sesama terutama yang terhilang dan tengah berbeban berat
Rabu, 15 Juli 2015
RINTANGAN-RINTANGAN TERHADAP KEGERAKAN-KEGERAKAN
RINTANGAN-RINTANGAN TERHADAP KEGERAKAN-KEGERAKAN
Selama 150 tahun terakhir, kita telah melihat 82 kegerakan kalangan Muslim kepada Kristus. Apakah pola perpalingan ini akan berlanjut atau tidak, masih akan kita lihat nanti. Beberapa rintangan terbesar bagi orang Muslim datang kepada Kristus ditemukan justru di dalam komunitas Kristen itu sendiri. Lima rintangan harus disingkirkan agar Injil dapat disebarluaskan secara efektif di seluruh Rumah Islam. Inilah rintangan-rintangan itu.
1. Orang-orang Kristen yang berselisih.
Dengan lebih dari 40.000 denominasi gereja di dunia ini, kekristenan menjadi terbagi-bagi tanpa mungkin bisa diatasi, tetapi hal itu tidak berarti kita harus berkelahi satu dengan yang lain. Kita harus mengarahkan fokus perhatian kita kepada Injil, dan bukan kepada begitu banyaknya perbedaan yang memisahkan kita.
2. Ketakutan dan kebencian.
Ketika orang Kristen merasa terancam oleh umat Muslim, ketakutan kita akan begitu mudah beralih menjadi kemarahan dan kebencian. Islam merupakan ideologi totaliter yang telah bertumbuh pesat selama hampir 14 abad, dengan menindas ketidaksepahaman di mana pun ia hadir. Akan tetapi, umat Muslim bukanlah sebuah ideologi; mereka adalah manusia, laki-laki dan perempuan, yang terhilang tanpa Juru Selamat. Hanya Kristus saja yang menawarkan "kasih sempurna yang mengalahkan ketakutan" (1 Yohanes 4:18) yang dapat memberi kuasa kepada kita untuk memenangkan umat Muslim untuk beriman kepada-Nya.
3. Meniru kiprah Islam.
Islam meninggikan kebudayaan abad ke-7 sebagai yang ideal dari Allah bagi dunia, mengagungkan Kitab Sucinya hingga taraf ilahi, menekankan jalan/tuntutan legalistik sebagai jalan ke surga, mengancam kemurtadan, dan bahkan kritik dengan hukuman berat, dan memperluas batasan-batasan wilayahnya dengan menggunakan kekuatan militer. Pada suatu saat tertentu, ada kalanya orang-orang Kristen juga melakukan hal-hal yang sama dengan itu. Akan tetapi, itu bukanlah cara-cara yang Yesus lakukan, juga bukan jalan yang Ia ajarkan kepada para pengikut-Nya. Jika kita berniat memenangkan dunia Muslim bagi Kristus, satu-satunya jalan adalah menempuh cara yang Yesus lakukan.
4. Pengabaian ketidakadilan.
Saat tentara Islam memasuki dunia Byzantium yang mengaku Kristen, mereka mendapati suatu peradaban yang memegang agama Kristen, tetapi mengabaikan banyak ketidakadilan, misalnya institusi perbudakan. Para ahli hukum Islam menangkap peluang untuk mendeklarasikan bahwa majikan Kristen tidak diizinkan untuk memiliki budak yang beragama Islam. Hal ini memicu terjadinya perpalingan yang tiba-tiba ketika ribuan budak beralih masuk ke Rumah Islam. Ketika orang Kristen mengabaikan ketidakadilan sosial, berarti kita membuka pintu untuk Islam masuk.
5. Ketidakpedulian dan sikap apatis.
Selama lebih dari lima abad, orang-orang Kristen Barat bisa mengabaikan tantangan Islam karena melihatnya sebagai problema Dunia Kuno. Suatu perubahan sikap terjadi pada 11 September 2001, ketika ketidakpedulian dan sikap apatis pihak Barat rubuh rata dengan tanah bersama dengan menara World Trade Center. Akan tetapi, jika kita bertekad untuk mengambil bagian dalam rencana besar Tuhan menghimpun umat Muslim di seluruh dunia, pertama-tama kita harus melepaskan ketidakpedulian dan sikap apatis dalam berhubungan dengan Muslim.
POKOK DOA
Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar orang Kristen di seluruh dunia menyadari rintangan-rintangan ini dan mengambil tindakan untuk mengubahnya menjadi jembatan/sarana untuk memperkenalkan Kristus kepada dunia Muslim.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar