MENGAPA KITA HARUS MENGUTAMAKAN SUKU-SUKU TERABAIKAN?
Dasar
alkitabiah tentang kehadiran suku bangsa di dunia diambil dari firman
Tuhan yang terdapat dalam Mazmur 86:9, "Segala bangsa yang Kaujadikan
akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan
nama-Mu." Dari ayat ini, kita mengerti bahwa Tuhan menciptakan beragam
suku bangsa demi satu tujuan, yaitu agar mereka memuliakan nama-Nya dan
menyembah hanya kepada-Nya. Itulah sebabnya, kita tidak layak
mengeluhkan besarnya jumlah suku bangsa di dunia ini.
Bila
memandang Indonesia, kita menemukan ratusan suku bangsa dengan beragam
budaya dan bahasa masing-masing. Sayangnya, sebagian di antara mereka
belum mengenal nama-Nya, apalagi menyembah Dia. Malahan, mereka tidak
memedulikan Pencipta mereka. Keadaan ini tentu mendukakan Tuhan karena
Ia ingin segala suku bangsa datang dan menyembah Dia dalam keberagaman
mereka masing-masing. Ratusan suku bangsa di Indonesia -- sekitar 6.900
suku di seluruh dunia -- masih termasuk dalam kategori terabaikan, suatu
jumlah yang sangat besar.
Untuk itu, mari kita sehati berdoa
kepada Tuhan Yesus agar suku-suku di Indonesia yang belum menerima
Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mendapatkan kemurahan Tuhan dan
mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan di dalam Kristus.
Sejak
semula, Tuhan kita adalah Allah yang berwawasan ujung bumi. Kejadian
1:28 merupakan perintah bagi Adam dan Hawa untuk memenuhi bumi dan
menaklukkannya. Perintah ini kembali diulang kepada Nuh dalam Kejadian
9:1, tatkala ia keluar dari bahteranya. Kemudian, ketika memanggil
Abraham, Tuhan berfirman, "Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat." (Kejadian 12:3) Demikianlah segala bangsa di atas bumi turut
mendapat berkat (Kejadian 18:18). Tentu saja, berkat ini bukan sesuatu
yang didapat secara gaib. Paulus menjelaskan dalam Galatia 3:8-9 bahwa
melalui iman Abraham, suku-suku bangsa non-Yahudi akan turut
diselamatkan. Dan, inilah berkat yang dimaksudkan dalam kitab Kejadian.
Akan tetapi, sebelum suku-suku bangsa lainnya dapat menggabungkan diri
dalam koor raksasa para penyembah, sebagaimana dilihat oleh Rasul
Yohanes sebagai nubuat (Wahyu 7:9,10), mereka harus berbalik dan
bertobat kepada Tuhan terlebih dahulu.
Saat ini, kita telah
menjadi anak-anak Abraham. Dengan demikian, janji-janji yang diberikan
kepada Abraham dalam Kejadian 12:3 dan 18:18 juga diwariskan dan
diamanatkan kepada kita. Oleh karena itu, kita pun harus menjadi berkat
bagi segenap suku bangsa tersebut.
Ada banyak ayat dalam PL yang
melukiskan bagaimana suku bangsa akan memuliakan nama Tuhan. Beberapa di
antara ayat-ayat tersebut adalah seperti di bawah ini:
"Aku mau
memasyurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur
kepadamu untuk seterusnya dan selamanya." (Mazmur 45:17)
"... Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!" (Mazmur 47:1)
"Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!" (Mazmur 66:8)
Dengan
kata lain, Tuhan kita tidak puas kalau hanya satu golongan saja yang
memuliakan dan menyembah Dia. Sebaliknya, Ia ingin supaya semua suku
bangsa dan ras masuk dalam koor yang menyembah Dia.
Anda dapat membaca artikel ini selengkapnya di situs e-Misi: < http://misi.sabda.org/mengapa_kita_harus_mengutamakan_suku_suku_terabaikan >.
POKOK DOA
1.
Mari naikkan ucapan syukur kita kepada Tuhan Allah kita karena Ia tidak
mengabaikan suku-suku yang terabaikan. Ia rindu agar mereka semua
memuliakan nama-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya.
2. Mari kita
berdoa kepada Bapa di surga bagi para penginjil yang telah memberitakan
Injil kepada suku-suku yang terabaikan di Indonesia. Kiranya mereka
senantiasa dipelihara dan dilindungi Tuhan Allah untuk melaksanakan
tugas mulia mereka: mewartakan Injil Kristus.
3. Mari kita
bersatu hati memohon kepada Bapa di surga agar segala jenis Alkitab,
baik teks maupun audio, dalam bahasa-bahasa suku dapat digunakan untuk
menjangkau suku-suku terabaikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar