ARTIKEL DOA: NIKMATNYA DOA
Doa, Suatu Komunikasi
Doa
adalah komunikasi dengan Tuhan. Komunikasi yang sehat adalah komunikasi
dua arah, komunikasi yang merupakan suatu percakapan yang dilakukan
secara timbal balik; kita berbicara orang lain mendengarkan, dan
sebaliknya. Komunikasi yang sehat adalah komunikasi yang berhubungan
dengan kualitas waktu. Jika doa adalah komunikasi dengan Tuhan, maka doa
merupakan tindakan yang disengaja dan disadari. Doa adalah suatu
kegiatan yang tidak dapat dikerjakan sambil lalu, tak peduli betapa
singkatnya sebuah doa. Doa adalah reaksi batiniah dari relasi kita
dengan Tuhan. Jika relasi kita dengan Tuhan akrab, intim, dan baik, doa
merupakan kesenangan bagi kita. Doa bukan sesuatu yang menyengsarakan
atau bahkan membosankan. Doa bukan suatu upaya untuk mengkhotbahi Tuhan,
memotivasi Tuhan, ataupun membuat Tuhan terkesan sehingga Ia akan
mendengarkan, bahkan mengabulkan doa kita. Doa adalah komunikasi dengan
Tuhan di mana kita mencari kehendak-Nya karena kita bersedia dengan taat
melakukan kehendak-Nya dan menyesuaikan kehendak kita dengan
kehendak-Nya.
Pribadi dan Komunal
Doa adalah komunikasi
dengan Tuhan yang mencakup menyampaikan permohonan kita dan mendengarkan
kehendak-Nya. Doa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara pribadi
dan secara komunal (bersama). Komunikasi pribadi adalah komunikasi yang
dilakukan oleh individu dengan Tuhan. Ini biasa disebut dengan doa
pribadi. Doa pribadi adalah doa personal; apa dan siapa yang saya doakan
merupakan pergumulan saya dengan Tuhan. Istilahnya, hanya saya dan
Tuhan yang tahu. Doa pribadi menjadi tidak pribadi ketika kita
membagikan topik doa ini kepada orang lain, entah kepada satu atau
banyak orang. Itulah yang disebut dengan doa secara komunal atau
bersama. Maksudnya, doa yang dilakukan bersama dengan orang lain (tak
peduli berapa pun jumlahnya) kepada Tuhan. Orang lain bisa berarti
keluarga, kerabat, teman atau bahkan persekutuan orang percaya. Bisa doa
dengan satu kebutuhan orang lain yang didoakan bersama ataupun saling
mendoakan. Matius 18:19-20, Kisah Para Rasul 12:5, dan Yakobus 5:16
adalah bagian dari Alkitab yang memberikan contoh kepada kita tentang
doa bersama dan saling mendoakan. Sayangnya, kesadaran kita untuk
melakukan doa pribadi ataupun doa bersama sangat rendah. Doa pribadi
sering kita tunda dan doa bersama sering kita abaikan. Penundaan terjadi
karena kita berpikir bahwa masih ada waktu untuk berdoa "nanti".
Pengabaian terjadi karena kita berpikir, saya bisa berdoa sendiri.
Masalahnya, baik doa pribadi maupun doa bersama, akhirnya tidak kita
lakukan dengan asumsi: "Berdoa? Untuk apa? Tuhan Mahatahu 'kan? Tidak
ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, bukan? Jadi, untuk apa berdoa?"
Perilaku atau Kehidupan Doa
Doa
sering melibatkan kegiatan merenung, menyembah, berdiam diri, hening,
menyanyi, berbicara, berserah, bahkan menangis. Dalam doa, tidak ada
formula perilaku khusus apakah harus dengan duduk, berlutut, tersungkur,
tidur, berdiri, bersuara, berdiam, atau berteriak. Perilaku dalam doa
umumnya berhubungan dengan kompleksitas keberadaan seseorang yang
menyangkut karakter, kepribadian, dan latar belakang pengalaman imannya
bersama Tuhan. Karenanya, kita tidak dapat memaksakan perilaku tertentu
dalam doa kepada orang lain menurut keinginan atau cara perilaku kita.
Tuhan Yesus pernah mengajarkan, janganlah berdoa seperti orang munafik
(baca Matius 6:5-8). Perilaku yang tidak dikehendaki Tuhan Yesus adalah
doa supaya dilihat orang dan bertele-tele dengan banyaknya kata dalam
doanya. Kehidupan doa lebih penting daripada sekadar perilaku dalam doa.
Jangan pernah menunda untuk berdoa. Waktu yang kita gunakan untuk
berdoa adalah sebuah investasi yang sangat berharga dan tidak akan
menjadi sia-sia. Pemazmur pernah mengatakan bahwa dalam tinggal tenang,
terletak kekuatanmu. Ketika kita menjalin keseriusan berdoa, kita akan
memperoleh kesanggupan untuk tinggal tenang. Dalam tinggal tenang, kita
sedang berserah dan menyerahkan diri kepada Tuhan yang berdaulat atas
hidup kita. Dibutuhkan kegigihan dan ketahanan dalam membina kehidupan
berdoa. Rasul Paulus berpesan: tetaplah berdoa (1 Tesalonika 5:17). Ini
tidak berarti, doa menggantikan segala tanggung jawab yang harus kita
penuhi. Karya ilahi dan keterlibatan kita sering kali berjalan seiring.
Kehidupan doa yang baik dan sehat hanya bisa terjadi jika kita punya
pengenalan yang benar tentang Tuhan. Bagaimanapun, pandangan kita
tentang Tuhan akan berpengaruh pada setiap aspek kehidupan rohani kita,
juga kehidupan doa kita. Pengenalan kita akan Tuhan menentukan apa yang
kita doakan, dan apa yang kita harapkan untuk Tuhan lakukan. Kalau
demikian, kemauan dan kemampuan kita berdoa sangat bergantung pada
seberapa kenalnya kita dengan Tuhan. Kita tidak dapat memaksa orang
berdoa karena doa adalah masalah relasi mereka dengan Tuhan.
Ragam Doa
Doa Syukur
Adalah
pengucapan syukur kita kepada Tuhan untuk segala sesuatu yang Tuhan
sudah kerjakan dalam hidup kita, juga untuk berkat-berkat-Nya yang
selalu baru tiap hari. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita
dapat kita syukuri. Waktu kita menaikkan doa syukur, doa itu hanya diisi
dengan ucapan syukur yang meluap, sering kali tanpa disertai
permohonan. Selalu ada alasan untuk menaikkan doa syukur, tak peduli
betapa hal itu tampak sepele dan remeh, berkat atau pengalaman untuk
kita. Kita bersyukur di masa-masa yang buruk maupun di masa-masa yang
indah, ketika mengalami kesengsaraan maupun ketika mendapatkan berkat.
Segala hal dapat menjadi alasan untuk mengucap syukur. Ketika kita
menaikkan doa ucapan syukur, ucapan syukur kita kepada Tuhan membuat
kita semakin menghormati dan mencintai Tuhan. Menghitung setiap berkat
Tuhan dan perbuatan tangan Tuhan yang ajaib dalam hidup kita hanya akan
membuat kita terkagum-kagum dan heran: betapa hebat, betapa dahsyat, dan
betapa kuatnya Allah kita. Pemazmur pernah mengingatkan kita, "...
janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" (Mazmur 103:2) Ucapan syukur
merupakan pengakuan akan ketergantungan. Dengan ucapan syukur, kita
mengakui bahwa Tuhan yang memberikan semua berkat jasmani dan rohani.
Segala yang kita punyai, kita terima dari Tuhan (1 Korintus 4:7).
Doa Syafaat
Dalam
1 Timotius 2:1, Rasul Paulus menasihatkan Timotius, "Pertama-tama aku
menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk
semua orang." Doa syafaat adalah doa yang kita panjatkan kepada Tuhan
untuk permohonan orang lain atau sesuatu yang bukan kebutuhan kita.
Banyak orang lupa berdoa bagi orang lain karena mereka jarang ingat
berdoa bagi diri mereka sendiri. Sebaliknya, terlalu banyak orang yang
terus-menerus berdoa begitu egois. Mereka hanya meminta kasih karunia
bagi dirinya sendiri hingga lupa memperluas doa mereka bagi
kesejahteraan orang lain.
Doa syafaat adalah suatu bentuk
kemurahan hati kristiani, kasih yang tulus kepada orang lain, yang
seharusnya menjadi sifat orang Kristen. Menaikkan doa syafaat adalah
bagian dari melakukan perintah agung Tuhan: kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Maka, tugas kita adalah mendoakan sesama kita
seperti kita mendoakan diri kita sendiri. Dalam doa syafaat terkandung
simpati dan empati kita terhadap orang lain, kerelaan berbagi hidup kita
dengan orang lain, dan keseriusan kita mendukung kebutuhan orang lain.
Tuhan Yesus juga memanjatkan doa syafaat bagi para pengikut-Nya. Dalam
Yohanes 17, kita membaca doa Tuhan Yesus untuk kesejahteraan kita.
Bahkan, dalam doa yang diajarkan-Nya, yang kita kenal sebagai doa BAPA
KAMI bukan BAPA AKU. Itu sebabnya, kita harus ingat bahwa kapan pun kita
berdoa, kita berdoa bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk
orang lain. Doa syafaat kita untuk siapa? Untuk semua orang. Di dalamnya
termasuk orang yang belum percaya Tuhan Yesus, raja-raja, para pembesar
atau pemimpin bangsa dan negara, pelayan Tuhan, saudara seiman, rekan
sepelayanan, juga musuh kita (Matius 5:44). Saat kita menaikkan doa
syafaat bagi permohonan doa orang lain, kita sedang melakukan tugas
orang percaya. Abraham pun pernah berdoa syafaat bagi Lot dan
keluarganya, serta kota Sodom dan Gomora.
Doa Puasa
Doa
puasa adalah doa yang disertai dengan berpuasa. Ada banyak alasan yang
membuat seseorang melakukan doa puasa. Umumnya, karena adanya pergumulan
yang berat, yang membutuhkan konsentrasi dan keseriusan. Doa puasa bisa
dilakukan secara pribadi ataupun bersama. Biasanya, karena beratnya
suatu perjalanan iman bersama Tuhan, orang cenderung melakukan doa
puasa. Bukan untuk mengubah hati Tuhan, tetapi untuk menemukan kehendak
Tuhan dalam hidupnya. Daud pernah berdoa puasa ketika ia bergumul dengan
Tuhan untuk kehidupan anaknya yang pertama dari Batsyeba. Selama
bergumul, ia tidak makan dan hanya berdoa puasa; tetapi ketika Tuhan
sudah menyatakan kehendak-Nya, Daud bangun dan ia mau makan lagi. Banyak
orang Kristen mempersoalkan pengertian puasa dan aturan-aturan puasa.
Umumnya, semua mengacu pada perilaku bagaimana berpuasa. Namun, berpuasa
yang dikehendaki Tuhan adalah yang disertai dengan hati yang hancur dan
remuk. Berpuasa bukan persoalan makan dan minum, tetapi menemukan Tuhan
dalam pergumulan.
Doa Permohonan
Doa permohonan atau doa
permintaan kepada Tuhan cakupannya sangat luas. Kita dapat memohon dan
meminta apa saja, baik berkat jasmani maupun rohani, kepada Tuhan. Apa
pun dan siapa pun dapat kita doakan kepada Tuhan. Saat kita berdoa
meminta kesehatan, kesembuhan, kecukupan ekonomi, pekerjaan, keturunan,
dan apa pun, baik di masa senang maupun di masa terburuk, kita sedang
menaikkan doa permohonan. Filipi 4:4-7 mengatakan jangan khawatir
tentang apa pun juga, tetapi berdoalah untuk apa pun juga. Daripada kita
khawatir, lebih baik perbanyaklah berdoa. Jika kekhawatiran sampai
membuat hidup kita payah, tidak bisa makan dan tidur, bahkan kita
betul-betul dalam keadaan terpuruk, maka banyaklah berdoa. Saat kita
berdisiplin untuk berdoa, kita sedang belajar untuk berserah dan
menyerahkan kendali hidup kita hanya kepada Tuhan. Jadi, janganlah malu
meminta kepada Tuhan.
Nikmatnya Doa
St. Agustinus berkata,
"Ia yang sedikit mengasihi, berdoa sedikit; ia yang penuh kasih, banyak
berdoa." Apakah kita banyak berdoa? Bagaimana kasih kita kepada Tuhan?
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: hokimtong.org
Alamat URL: http://www.hokimtong.org/artikel/131-nikmatnya-doa
Judul asli artikel: Nikmatnya Doa
Penulis: Paula Oey
Tanggal akses: 12 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar