ARTIKEL DOA: DOA-DOA AGUNG DALAM ALKITAB -- DOA PERTOBATAN DAUD
Mengapa
Daud disebut sebagai seorang pria yang berkenan di hati Tuhan? Mengapa
ketika Tuhan berkata kepada Salomo, Anak Daud, Ia berkata, "Mengenai
engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu,
dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala
yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala
ketetapan dan peraturan-Ku, maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu
atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada
Daud, ayahmu, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta
kerajaan Israel." (1 Raja-Raja 9:4-5) Ketika Tuhan menegur Raja
Yerobeam, Ia berkata, "... engkau tidak seperti hamba-Ku Daud yang tetap
mentaati segala perintah-Ku dan mengikuti Aku dengan segenap hatinya
dan hanya melakukan apa yang benar di mata-Ku." (1 Raja-Raja 14:8)
Daud
adalah pria yang menggunakan kekuasaannya untuk menggoda seorang
perempuan bernama Batsyeba ketika suaminya tengah berperang atas
perintah Raja Daud. Ketika Batsyeba menemukan bahwa ia mengandung anak
dari Daud, Daud merencanakan untuk membunuh Uria dalam pertempuran untuk
menutupi perbuatannya. Daud adalah seorang pezina dan pembunuh. Inikah
yang disebut sebagai seorang pria yang berkenan di hati Tuhan?
Tuhan Melihat Hati
Ya,
Tuhan mengatakan bahwa Daud adalah seorang yang berkenan di hati-Nya.
Ketika Tuhan mengarahkan Nabi Samuel untuk menobatkan raja baru bagi
Israel setelah Ia menolak Saul, Ia berkata pada Samuel, "Tetapi
berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: 'Janganlah pandang parasnya atau
perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat
manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata,
tetapi TUHAN melihat hati.'" (1 Samuel 16:7) Jadi, dibanding dosanya,
Tuhan lebih mengasihi hati Daud. Saya percaya bahwa kita memiliki
pandangan tentang hati yang Tuhan sangat hargai ketika membaca Mazmur
51, yang merupakan doa pertobatan. Mazmur itu sungguh-sungguh merupakan
salah satu dari doa-doa agung dalam Alkitab.
Setelah Daud berbuat
dosa, Tuhan mengirimkan Nabi Natan untuk menegurnya (baca 2 Samuel 12).
Tanpa menyangkal atau beralasan, Daud mengakui, "... Aku telah berdosa
terhadap Allah ...." (2 Samuel 12:13). Akan tetapi, jika hanya itu yang
dinyatakan kepada kita mengenai apa yang terjadi, kita tidak akan
berpikir tentang betapa dalamnya penyesalan yang dirasakan Daud.
Untunglah kita memiliki Mazmur 51 yang berisi penuangan isi jiwa (Daud)
di hadapan Tuhan dengan keterbukaan yang amat besar dan hati yang remuk.
Mazmur 51 ditandai dengan sifat-sifat yang tulus dari pertobatan, seperti:
- menyerukan permohonan pengampunan dari Tuhan,
- kejujuran,
- mengerti akan dampak besar dari melakukan dosa terhadap Allah,
- tidak membuat alasan atau pembenaran,
- hasrat untuk memperbaiki diri, dan
- pengakuan bahwa pengampunan tidak layak diperoleh, kecuali hanya oleh anugerah semata.
Dalam
bagian kedua, Daud meminta Tuhan untuk melakukan tiga hal. Pertama, ia
meminta bahwa dosanya dihapuskan seperti halnya catatan tulisan manusia
yang dapat dihapus. Kemudian, ia meminta dosanya dibasuh bersih, yang
membandingkan pengampunan seperti pada pencucian pakaian, di mana
pakaian sering kali dipandang sebagai sebuah perluasan dari seorang
pribadi. Akhirnya, ia meminta untuk dimurnikan dari dosanya, dan ini
mengacu pada hukum upacara liturgis. Daud memohon untuk dibebaskan dari
dosanya dalam segala hal. Ia tidak melekat pada dosanya dengan
memeliharanya secara diam-diam. Tidak, ia menolak dosanya sepenuhnya.
Dalam
doanya, Daud mengakui dosanya sebagai "sifat dasar", dan tidak ada
harapan bahwa ia sendiri akan mampu untuk menghindar dari dosa pada masa
mendatang. Ia tidak melakukan ini sebagai sebuah alasan, "Astaga, saya
hanyalah manusia," namun sebagai ekspresi patah hati dan kebutuhannya
akan pertolongan Tuhan, serta kekuatan untuk menjauhkannya dari dosa.
Daud meletakkan beban penebusan pada Tuhan: "... bersihkanlah aku dengan
hisop, maka aku menjadi tahir; basuhlah aku, maka aku akan menjadi
lebih putih dari salju" (Mazmur 51:9). Ia bersedia dan berhasrat untuk
tunduk pada pembersihan secara menyeluruh dari lubuk hatinya yang
terdalam.
Pemulihan
Di balik pengampunan dan pembasuhan
dosa, Daud menginginkan pemulihan. Ini merupakan sesuatu yang seharusnya
kita cari. Ia tidak ingin terpancang pada perasaan bersalah akan
dosanya ketika ia berjalan menuju masa depan. Daud berkata,
"Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari
pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!" (ayat 14) Daud ingin
bertobat dan menyelesaikan dosanya. Mengetahui bahwa Allah telah
membuang dosanya dari padanya, Daud ingin mengalami sukacita kembali.
Ini
merupakan meterai atas pengampunan yang indah dari Allah. Jika kita
sungguh-sungguh bertobat, ia membuang segala dosa dari dalam diri kita
sejauh Timur dari Barat (baca Mazmur 103:12). Kita bebas untuk melangkah
maju, seperti seolah-olah dosa tidak pernah terjadi sama sekali.
Sungguh, suatu sukacita dan kebebasan yang besar!
Pelepasan dari
rasa bersalah adalah hal yang membuat Daud mampu untuk menjanjikan
sesuatu kembali kepada Tuhan. Setelah sukacita karena keselamatan dari
Tuhan dipulihkan, Daud berkata, "Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu
kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang
berdosa berbalik kepada-Mu," (ayat 15). Ini sangat menarik. Mengapa
pemulihan sukacita ini akan memampukan Daud untuk memberitahukan jalan
Tuhan kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran sehingga mereka
berbalik kepada-Nya?
Kebebasan untuk Mengakui Dosa
Pernahkan
Anda menyadari bahwa mereka yang sungguh-sungguh telah bertobat dan
menerima pengampunan yang sempurna, biasanya menjadi terbuka dan
berterus terang mengenai dosa masa lampau mereka? Saya telah mendengar
beberapa orang pria dan wanita berdiri, dan di muka umum menceritakan
kisah hidup mereka sebagai alkoholik, pezina, pencuri, pengedar narkoba,
dan sebagainya. Saya telah mendengar kesaksian mengagumkan dari David
Berkowitz, "Anak Sam", sang pembunuh berantai yang terkenal jahat, yang
meneror New York pada tahun 1970-an. Kekuatan perubahan dan anugerah
dari Yesus Kristus, menjamah hidupnya, dan ia menceritakan kisahnya
tanpa ragu.
Ketika orang-orang mendengar kisah tentang anugerah
Allah yang besar, mereka sering kali merasa bahwa kasus mereka sendiri
tidaklah tanpa pengharapan dan dosa mereka sendiri bukannya tidak
terampuni. Mereka melihat sukacita dalam wajah bekas para pendosa dan
mereka menginginkan sukacita yang sama. Tuhan siap untuk mengampuni
mereka.
Saat Anda membaca dan membaca ulang Mazmur 51, hal sama
apakah yang sering Anda temukan di sana? Apakah ada dosa tersembunyi
yang butuh Anda sesali dengan hati yang sama seperti Daud? Apakah Anda
merasa belum sepenuhnya jujur kepada Allah? Apakah Anda bersedia untuk
menerima pembasuhan secara mendalam seperti yang diinginkan Daud? Apakah
sukacita keselamatan dari Allah yang Anda miliki perlu dipulihkan?
Apakah Anda ingin kesaksian Anda tentang anugerah Allah juga menjamah
kehidupan orang lain?
Doa pertobatan Daud dalam Mazmur 51
merupakan salah satu dari Doa-Doa Agung dalam Alkitab. Setelah Anda
membacanya, sekarang tidaklah sulit untuk memahami mengapa Daud disebut
sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan? Anda dan saya dapat berpegang
dalam judul yang sama: kita dapat menjadi pria dan wanita yang berkenan
di hati Allah. Pertobatan adalah jalan masuknya. Mari, masuklah ke
dalamnya. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: hannahscupboard.com
Alamat URL: http://hannahscupboard.com/davids-prayer.html
Judul asli artikel: Great Prayers of the Bible: David's Prayer of Repentance
Penulis: Barbara Lardinais
Tanggal akses: 17 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar