Minggu, 20 April 2008

DOA SYAFAAT BAGI JEPANG

MARI BERDOA BAGI BANGSA JEPANG
(21-27 April 2008)

Jepang merupakan campuran antara keterbukaan dan ketidakpedulian. Kuasa-kuasa kegelapan yang berhubungan dengan penyembahan berhala dalam kuil-kuil dan pemujaan terhadap para nenek moyang di rumah tidak pernah ditantang secara meyakinkan oleh gereja. Peperangan rohani sangat terasa dalam garis-garis depan berhadapan dengan:
a.Kehidupan sosial. Orang Jepang yang merupakan pekerja keras, berlaku sopan dan penuh kesungguhan. Mereka terlalu sibuk untuk memperhatikan berita Injil dan kurang mengerti tentang apa yang benar dan salah atau memahami arti dosa, karena mereka tidak mengenal Allah sebagai Sang Pencipta. Banyak yang melihat bahwa agama itu bermanfaat, namun hanya 30% menganut suatu agama tertentu, tetapi hanya 10% yang percaya adanya Allah yang dapat dikenal secara pribadi. Doakan agar Roh Kudus menyadarkan bangsa ini akan dosanya.
b.Kebangkitan kembali ajaran Shinto nasionalis yang memusuhi segala sesuatu yang tidak berbau Jepang. Doakan orang-orang Kristen untuk tetap teguh dalam Yesus dan tidak gugur imannya di bawah tekanan, seperti yang terjadi pada orang Kristen selama Perang Dunia ke II.
c.Agama-agama baru. Pertumbuhan sekte seperti Sokka Gakkai dan agama-agama lainnya pada tahun 50-an dan 60-an, maupun perkembangan sekte Kristen seperti Moonies, Saksi Yehova dan Mormon, merupakan tantangan lain bagi kaum Injili yang bertumbuh dengan lambat. Rata-rata ada 100 agama baru bertumbuh dan muncul setiap tahun – berpijak pada okultisme, penyembahan pada makhluk-makhluk asing dari angkasa dsb. Berdoa bagi segala bentuk penipuan dari roh-roh jahat ini.
d.Kaum muda yang berbalik dari nilai dan etika kerja orangtua mereka, dan kini lebih suka berpaling pada kesenangan materialistis, obat bius dan harta benda daripada berpaling kepada Allah yang hidup. Doakan agar goncangan ekonomi, ketidakstabilan dan ketakutan akan masa depan dapat menyebabkan banyak orang untuk tidak merasa puas terhadap dirinya sendiri.
e.Pengaruh orang Kristen Jepang pada umumnya sedikit sekali terhadap pusat-pusat pemerintahan mereka. Kurangnya saksi-saksi Kristus yang memancarkan terang Injil dalam bidang politik, keuangan dan industri merupakan hal yang perlu diperhatikan. Namun demikian, kekristenan mempunyai daya tarik dan pengaruh social dan moral yang jauh lebih besar darpada keberadaannya yang relatif kecil.

Tidak ada komentar: