TONGALAND, DAHULU DAN SEKARANG
Lebih dari tiga tahun yang lalu, Every Home for Christ
(organisasi misi internasional) sama sekali tidak mengetahui apa pun
tentang suku Tonga -- yang berjumlah sekitar 100.000 orang dan tinggal
di bagian tenggara Zimbabwe. Suku ini terdaftar sebagai "suku terabaikan"
di buku panduan misi pada saat itu. Sejak saat itu, Allah telah
merencanakan hal-hal yang mengagumkan, dan suku ini sekarang dapat
dikeluarkan dari daftar "suku terabaikan". Bagaimana hal itu bisa
terjadi? Kisahnya adalah sebagai berikut.
Direktur wilayah EHC, Pete Simonis, mengetahui banyak hal tentang suku Tonga karena dia pernah terlibat dalam usaha mengabarkan Injil
kepada suku ini sejak awal. Dalam berbagai hal, suku Tonga mewakili
ribuan kelompok suku terabaikan yang dilayani oleh para pekerja EHC
di seluruh dunia. Para pekerja itu harus mengenalkan Injil kepada
mereka sebelum dengan penuh percaya diri mengatakan bahwa mereka telah
menjangkau rumah yang terakhir. Beginilah kisah dari Pete Simonis:
Cleopas Chitapa, direktur EHC
nasional di Zimbabwe, diminta untuk mengadakan penelitian dan
mengumpulkan informasi sehingga dapat dipakai sebuah tim untuk memulai
awal pelayanannya di antara suku Tonga.
Cleopas bekerja keras untuk melakukan penelitian tersebut, tetapi dia
tidak mendapat terlalu banyak informasi. Hal ini sungguh mengherankan.
"Saya akhirnya memastikan sebuah tanggal untuk bertemu Cleopas di Harare
dan memintanya untuk menyerahkan hasil final penelitiannya sebelum saya
tiba: 'Silakan pergi dan bertanya kepada jurusan ilmu humanisme atau
universitas antropologi, dan jika mereka tidak mengetahuinya, pergilah
ke perpustakaan untuk mencari kliping koran yang terbit secara nasional
di negara Anda dan lihat apa yang dapat Anda temukan.'"
Ketika saya tiba di Harare,
Cleopas menyampaikan berita buruk. Universitas tidak dapat memberikan
informasi apa pun, sedangkan kliping koran hanya menyajikan sedikit
cerita yang sama sekali tidak berguna. Pernyataan tersebut kedengarannya
sungguh tidak masuk akal. Ada informasi yang melaporkan bahwa menurut
rumor ada beberapa orang suku Tonga yang memiliki kaki berkuku dua
seperti hewan tertentu dan kanibalisme kemungkinan masih ada di wilayah
terpencil 'Tongaland yang Mengerikan!'
Hanya ada satu cara untuk
menemukan kebenaran: Cleopas dan saya harus pergi dan mencari fakta itu
sendiri! Allah menyediakan mobil yang kami beri nama Yosua (sesuai dengan nama pengintai yang diutus oleh Musa)
dan dana untuk membiayai kunjungan penelitian tersebut. Hari terakhir
sebelum kami meninggalkan Harare, Allah memberikan terobosan besar. Anak
laki-laki saya, Jean, yang mengikuti seminar medis tentang obat-obatan
tropis di Harare, kemarin baru saja bertemu seorang gadis Tonga yang
cantik, berpendidikan dan pintar, yang juga menghadiri seminar medis
tersebut. Sore itu juga, saya pergi menemui gadis itu. Namanya Lydia,
dan dia tertawa saat mendengar informasi menggelikan yang kami terima
mengenai sukunya. Namun, dia sungguh senang ketika dia mengetahui tujuan
perjalanan kami ke Tongaland. Air mata kebahagiaan merebak di matanya
saat dia menjawab, "Saya seorang Kristen juga. Keluarga saya di
Tongaland semuanya telah percaya Yesus. Kakek saya adalah orang pertama
yang meletakkan dasar bagi pelayanan misi pertama di Tongaland, di
daerah kami, di dekat Mlibizi. Kakek saya telah pulang ke rumah Allah,
tetapi nenek saya masih hidup!
Lydia memberikan informasi yang
berharga tentang suku Tonga dan dia membuatkan peta kasar. Dengan pujian
dalam hati, keesokan harinya Cleopas dan saya berangkat pagi-pagi
sekali, dan ketika matahari terbenam sore harinya, kami telah berada di
pusat wilayah Tongaland! Kami bersyukur kepada Allah untuk alat
transportasi yang disediakannya, tetapi terlebih bersyukur saat bertemu
dengan orang-orang yang mengagumkan. Neneknya Lydia buta, tetapi dia
sangat senang karena Allah telah menuntun kami ke sini. Nenek itu
berkeinginan agar cucunya membawa kami ke makam suaminya, yang perlu
menempuh perjalanan panjang melewati ladang jagung menuju ke sebuah
pohon besar. Di sana, kami mengucap syukur kepada Allah untuk lelaki
bernama Jack (kakeknya Lydia) yang telah mengundang Allah ke Tongaland
lima dekade yang lalu. Kami melihat bahwa sudah ada sekitar 100 orang
percaya di wilayah itu, buah dari pelayanan misi pertama dimulai dari tempat ini. Kami tidak dapat bertemu dengan pendeta dari sebuah gereja
kecil yang ada di dekat tempat itu, tetapi keluarganya menceritakan
tentang dia -- seorang pria bernama Robson Mkuli. Kami bertemu dia dan
menjalin persahabatan dengannya.
Cleopas kembali sesudah beberapa bulan dan mengatur acara pelatihan penginjilan
di gerejanya Robson. Pelatihan itu diikuti sekitar 40 orang. Robson
agak merasa skeptis dengan metode kami untuk memberitakan Injil dari
rumah ke rumah. Dia menjelaskan bahwa dia dan para pekerjanya tidak
mendapatkan hasil karena selama 25 tahun mereka telah gagal untuk
menjangkau orang-orang di sekitar mereka dengan Injil. "Lalu, kami mulai
mengimplementasikan pendekatan EHC," Robson menjelaskannya. "Dan, puji
Tuhan! Saat ini, kami telah memulai empat gereja baru di Kasompole,
Mabonolo, Manseme, dan Dangamuse. Mohon kirimkan kepada kami lebih
banyak literatur dan Perjanjian Baru!"
Banyak pendeta seperti Robson dilatih. Banyak pria dan wanita
mulai ikut berpartisipasi untuk mengabarkan Injil ke semua rumah di
Tongaland. "Allah menyertai kami sampai saat ini. Dalam jangka waktu 3
bulan, pada tahun 1999, 11.184 lembar literatur
telah didistribusikan ke 7.461 rumah dan 4.693 orang membuka hati untuk
menerima Yesus!" Sedikitnya ada 323 gereja rumah telah dimulai sejak
sore itu lebih dari 3 tahun yang lalu ketika Cleopas dan saya tiba di
Tongaland. Dan, yang lebih membahagiakan, lebih dari 12.000 orang Tonga
telah menerima Injil! Saat ini, kami dengan sukacita melaporkan bahwa
hampir sebagian besar wilayah Tongaland telah dijangkau Injil. "Kami
bersyukur kepada Allah untuk ratusan orang percaya yang telah menolong
dengan cara memberikan sepeda kepada lebih dari 30 pekerja, membagikan
puluhan ribu buklet Injil dan Alkitab.
Kami sungguh berterima kasih karena Allah telah memakai para pekerja
EHC untuk memberikan sedikit nilai tambah kepada investasi besar yang
telah dikerjakan Allah dalam kehidupan orang-orang Tongaland selama
bertahun-tahun, bahkan jauh sebelum kami tiba."
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Ajaran Kristen sebagai Penuntun Hidup |
Alamat URL | : | http://ajaran-kristen.blogspot.co.id/2015/10/kesaksian-tongaland-dulu-dan-sekarang.html |
Judul asli | : | Tongaland, Dulu dan Sekarang |
Penulis artikel | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 31 Maret 2016 |
POKOK DOA
- Berdoa kepada Tuhan Yesus untuk pelayan-pelayan Tuhan yang bernaung di Every Home for Christ. Kiranya pelayanan yang mereka lalukan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
- Bersyukur atas pertolongan Tuhan Yesus melalui saudara-saudari seiman yang rela memberikan dukungan serta informasi bagi para pelayan Tuhan yang rindu melayani suku Tonga. Dengan demikian, pengabaran Injil di suku Tonga bisa berjalan lebih baik.
- Berdoa bagi para pekerja misi yang telah setia, teguh, dan tekun dalam menanamkan benih firman Tuhan di suku-suku terabaikan sehingga banyak orang boleh mendengar dan mengenal kebenaran firman Tuhan.
Sekarang,
Ia, yang menyediakan benih bagi penabur dan roti sebagai makanan akan
menyediakan dan melipatgandakan benihmu untuk ditabur dan akan
memperbanyak hasil-hasil kebenaranmu.
(2 Korintus 9:10, AYT)
(2 Korintus 9:10, AYT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar