40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SELASA, 23 MEI 2017
SUKU BATAK MANDAILING
Dirangkum oleh: Odysius
Suku
Batak Mandailing merupakan bagian dari Rumpun Batak yang berdiam di
Provinsi Sumatera Utara. Suku ini merupakan suku mayoritas di Tapanuli
Selatan dan Mandailing Natal, dan di beberapa kawasan Kabupaten Labuhan
Batu. Mereka juga tinggal di wilayah-wilayah di sekitar Rokan Hulu,
Riau, dan Pasaman, Sumatera Barat. Suku Batak Mandailing sering kali
juga disebut Suku Tapanuli Selatan, sesuai dengan kawasan tempat tinggal
utama mereka. Nama ini (Tapanuli Selatan) terkadang disingkat menjadi
Tapsel. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Batak Mandailing, yang
berbeda dengan bahasa-bahasa yang digunakan oleh kelompok-kelompok suku
di sekitarnya dalam kelompok Rumpun Batak, seperti Angkola, Dairi, Toba,
Simalungun, Karo, dst..
Seperti Apa Kehidupan Mereka?
Orang
Batak Mandailing lebih banyak bercocok tanam di sawah. Bila berada di
perantauan, mereka cenderung untuk memiliki tanah dan rumah tinggal,
seperti tercermin dalam pepatah "halului anak halului tana" (carilah
anak dan carilah tanah). Anak dan tanah dipandang sebagai bagian dari
sahala hasangapon (harga diri) yang dapat membuat seseorang menempati
kedudukan terhormat dalam masyarakat. Jika seseorang berhasil dalam
perantauannya, ia akan dipersanggap atau dimuliakan.
Suku
Angkola-Mandailing hidup dalam satu kumpulan desa yang disebut "huta".
Secara tradisional, huta memegang kekuasaan atas tanah, dan hanya
mengizinkan anggota huta untuk bercocok tanam. Para anggota dapat
memakai/menggarap tanah sebagai milik, tetapi tidak diperkenankan
menjualnya tanpa seizin huta. Izin ini didapat dalam suatu kebiasaan,
yaitu upacara perundingan. Sebuah kampung orang Batak Mandailing dihuni
oleh kelompok kerabat keturunan pendiri kampung, yang memerintah,
kelompok kerabat pemberi wanita (mora), dan kelompok kerabat yang
menerima wanita (anak boru). Ketiganya membentuk bagan struktur sosial
orang Mandailing, sebagaimana orang Batak pada umumnya, yaitu Dalihan na
Tolu.
Apa Kepercayaan Mereka?
Agama
Suku Mandailing pada zaman dahulu merupakan campuran kepercayaan Hindu
dan agama tradisional lokal yang disebut Parmalin. Namun, hampir seluruh
suku Batak Mandailing telah menjadi penganut agama Islam sejak
orang-orang Muslim Minangkabau memperkenalkan Islam secara paksa pada
masa Perang Padri.
Secara
umum, orang-orang Batak punya tiga konsep tentang tubuh dan
jiwa--tondi, sahala, dan begu. Pertama, tondi adalah roh seseorang.
Tondi bisa dipisahkan secara sementara dari tubuh jika makhluk yang
lebih kuat dan lebih besar (sombaon) mengambilnya. Jika hal ini terjadi,
suatu upacara khusus dilakukan untuk mengembalikan tondi kepada tubuh
pemiliknya. Kedua, sahala adalah kualitas dan jumlah kuasa kerohanian
yang dimiliki seseorang. Ketiga, begu adalah roh orang mati. Mereka
tinggal di dunia yang terbalik: Apa yang dilakukan orang pada waktu
siang, begu melakukannya pada waktu malam.
Suku
Mandailing sangat mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan agama
Islam. Inilah yang membedakan mereka dari kelompok-kelompok Suku Batak
lainnya yang sebagian besar adalah Kristen. Suku Mandailing harus
menjelaskan fakta bahwa mereka adalah orang Muslim secara terus-menerus
karena kebanyakan orang Indonesia meyakini bahwa semua orang Batak
adalah orang Kristen.
Apa Saja Kebutuhan Mereka?
Suku
Mandailing perlu mengembangkan pertanian dan pendidikan. Banyak dari
mereka meninggalkan kampung halaman mereka untuk melanjutkan studi, atau
untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Wilayah kampung halaman mereka
kaya akan sumber daya alam, seperti seng, sulfur, batu kapur, granit,
emas, tembaga, timah, petroleum, dan kaolin. Ada banyak potensi yang
seharusnya bisa dikembangkan secara profesional, tetapi diperlukan
penanaman modal supaya hal ini dapat terwujud. Bisnis dan perdagangan
yang lebih baik perlu dikembangkan.
Untuk
mengenal lebih jauh tentang Suku Mandailing dan menjangkau mereka bagi
Tuhan, referensi berikut ini semoga dapat menolong Anda:
- Profil lengkap Suku Batak Mandailing: https://joshuaproject.net/people_groups/10721/ID
- Audio Kabar Na Denggan (Kabar Baik) dalam Bahasa Batak Mandailing: http://globalrecordings.net/en/language/7859
POKOK DOA
1.
Mari berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus supaya menyertai setiap upaya
penginjilan yang dilakukan bagi Suku Batak Mandailing. Kiranya setiap
utusan Allah yang pergi ke sana untuk memenangkan jiwa bisa berhasil,
dan Tuhan senantiasa dimuliakan serta Kerajaan Allah semakin diperlebar
di muka bumi.
2.
Mari berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus agar orang-orang Kristen yang
berasal dari Suku Batak Mandailing semakin bertumbuh dalam iman mereka
dan mau bersaksi bagi saudara-saudara sesuku mereka. Kiranya Roh Kudus
menolong mereka semakin berani mengabarkan Kabar Baik tentang Yesus
Kristus kepada teman-teman dan kerabat mereka yang belum percaya.
3.
Mari berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus bagi pengembangan potensi
wilayah kampung halaman suku Batak Mandailing. Kiranya segala sumber
daya yang tersedia bisa dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal dan
bertanggung jawab untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di
sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar