DARI REDAKSI: KEGERAKAN MISI MASA DEPAN | ||
Shalom,
Bagaimana
keadaan kegerakan misi pada 5 atau 10 tahun mendatang? Mengenai keadaan
kekristenan mendatang, bisa kita lihat dari keadaan gereja dan
kegerakan misi
pada hari ini. Kegerakan misi Kristen terus bergerak di berbagai celah
yang terbuka dalam banyak bidang. Sikap beberapa gereja yang mulai
membuka mata menjadi faktor pendukung penting untuk mengerjakan misi
dari Tuhan. Misionaris-misionaris
muda terus dilatih dan dikirim menuju daerah-daerah yang begitu
terpencil dan sulit dijangkau untuk mewartakan Kabar Baik. Syukur kepada
Tuhan, sekarang ini, dunia misi juga sangat terbantu dengan pesatnya kemajuan teknologi
informasi yang hampir menyentuh seluruh masyarakat. Dengan demikian,
penjangkauan jiwa bisa dikerjakan secara efektif dan efisien, dan hal
ini merupakan pertolongan Tuhan bagi utusan misi.
Pada bulan ini, redaksi e-JEMMi menyajikan sebuah artikel bertema masa depan misi dan profil salah satu suku bangsa di negara Venezuela
, salah satu suku bangsa yang patut mendapat perhatian serius dari
gereja. Tuhan sendiri yang akan menggerakkan gereja-Nya pada hari ini
dan masa depan untuk mengerjakan keselamatan yang datang dari-Nya.
Siapkah Anda? Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
|
ARTIKEL: MASA DEPAN MISI KRISTEN DUNIA | ||||||||||||||||||
Judul
artikel ini menyesatkan. Misi seperti apa yang sedang kita bicarakan?
Misi Kristen? Misi dunia? Jika salah satu dari kedua misi tersebut
adalah fokus diskusi kita, misi semacam itu tidak memiliki masa depan.
Jika fokusnya adalah misi Allah, kita bisa berdiskusi tentang masa
depannya. Kita bisa berdiskusi tentang bagaimana misi itu terkait dengan
seluruh dunia, dan peranan apa yang dimiliki pengikut Kristus pengikut Kristus dalam misi tersebut.
Bertahun-tahun yang
lalu, perusahaan-perusahaan melihat perlunya menyatakan, baik visi
maupun misi organisasi mereka dengan jelas. Kedua faktor ini perlu
dinyatakan dengan jelas sehingga setiap orang yang terkait dengan bisnis
perusahaan dapat mengerti dan menerima misi perusahaan, sambil mereka
berusaha melayani klien mereka.
Allah sudah lebih dulu memahami semua jargon perusahaan itu. Dr. W.O. Carver,
seorang profesor misi terkemuka selama 50 tahun di Southern Baptist
Theological Seminary, selalu menanyakan kepada murid-murid di
kelas-kelas Introduction to Missions dua pertanyaan ini: "Apa
yang menjadi pesan utama Alkitab?" dan "Apakah Alkitab berbicara tentang
segala hal?" Seluruh sisa kuliah yang ia berikan, ia gunakan untuk
menunjukkan bahwa Alkitab berbicara tentang satu hal -- misi Allah.
Dalam buku terbarunya yang berjudul "The Mission of God",
Christopher J.H. Wright menyarankan bahwa kita perlu membaca seluruh
isi Alkitab dalam perspektif misi Allah yang melampaui batas. Memahami
Alkitab dari sudut pandang misi berarti untuk "menerima bahwa sudut
pandang Alkitab terhadap dunia menempatkan kita di tengah-tengah narasi
(pengisahan) alam semesta, yang di baliknya berdiri misi Allah yang
hidup". Gagasan ini dinyatakan dalam sebuah narasi yang cukup jelas
sehingga siapa pun yang mengklaim sebagai pengikut Kristus, akan secara
antusias menjalankan misi Sang Pemilik/CEO.
Wright menyatakan
bahwa narasi besar ini mengungkapkan tiga realitas: realitas Allah,
realitas narasi alam semesta, dan realitas manusia. Maka dari itu,
"otoritas bagi misi kita mengalir dari Alkitab karena Alkitab mengungkapkan realitas yang padanya misi kita dilandaskan".
Allah menciptakan
segala sesuatu secara sengaja, dengan tujuan. Kita tahu siapa Allah.
Kita tahu siapa diri kita. Kita tahu di mana kita berada. Kita tahu
masalahnya. Kita tahu solusinya. Bagaimana kita tahu? Karena Allah telah
menceritakannya sejak masa penciptaan. Allah menciptakan para co-manager ciptaan Allah, Adam dan Hawa.
Ketika mereka mengambil keputusan egosentris yang mengakibatkan mereka
kehilangan peranan dan tempat tinggal asli mereka, kasih karunia Allah
memelihara mereka serta misi awal mereka.
Ketika dosa umat
manusia begitu besar sehingga tidak ada satu pun yang layak dipelihara,
Allah berfokus pada seorang pria yang saleh, yaitu Nuh.
Ketaatan Nuh bertemu dengan kasih karunia Allah, dan misi tersebut
tetap terjaga. Dan, umat manusia saat itu diberi mandat untuk menyebar
dan memenuhi bumi.
Ketika umat manusia
memutuskan untuk menetap, bukannya menyebar, dan membangun sebuah menara
sebagai monumen atas kecerdasan pikiran mereka, Allah menghakimi dan
menyerakkan mereka. Melalui kisah ini, kita dibuat bertanya-tanya. Di
manakah kasih karunia? Akankah misi Allah kembali ke jalurnya?
Kitab Kejadian pasal 12 memberikan jawabannya. Allah memanggil Abraham.
Dari keturunannya, Allah memanggil suatu umat yang harus terpisah dan
terlepas dari cara hidup dunia, tetapi masih tinggal di dalam dunia.
Mereka adalah kumpulan co-manager misi Allah, kaum Adam,
imam-imam yang akan menjadi jembatan yang menghubungkan Allah dengan
semua ciptaan. Akan tetapi, abad-abad yang telah berlalu sepertinya
mengaburkan perbedaan antara "umat" yang istimewa ini dan umat-umat
lainnya. Apakah masih ada sisa dari mereka yang mengerti mengapa Allah
memilih mereka untuk menjalankan misi-Nya?
Ketika waktunya
sudah genap, Allah kemudian menyatakan Firman yang paling jelas yang
pernah diucapkan-Nya. Misi Allah menjadi daging. Misi Allah dan misi
Yesus adalah sama. Sama seperti Allah bagi suatu umat pilihan yang
adalah ciptaan-Nya, begitu juga Yesus bagi "perpanjangan" Israel yang
kita sebut sebagai "gereja".
Selama 2000 tahun terakhir, gereja, sebagai hamba misi Allah, telah
mengalami pasang surut, seperti yang dialami oleh keturunan-keturunan
Abraham. Setia -- tidak setia. Benar, gereja telah dirintis di setiap
benua dan bangsa yang kita ketahui, mulai dari gereja yang sangat lemah
sampai gereja yang kelihatannya kuat. Meskipun demikian, apakah itu
berarti bahwa tugas gereja telah selesai? Jika tidak, seperti apa masa
depan misi Allah di bumi dan alam semesta ini?
Pada zaman ini, angin Roh Kudus
berembus kembali. Banyak gereja di dunia Barat bahkan tidak menyadari
ketika pergeseran besar sedang terjadi. Belahan bumi selatan bangkit
sebagai basis dari apa yang sekarang ini kita sebut sebagai "Majority
World Church". Dari semua orang Kristen di seluruh dunia, 75% di
antaranya tinggal di belahan bumi selatan dan timur. Mayoritas orang
percaya tidak berbicara bahasa Inggris. Era kerasulan baru telah tiba.
Orang-orang percaya di Afrika, Amerika Latin, dan Asia menanggapi
Alkitab dengan serius. Mereka terlibat dalam apa yang mereka baca, dan
meyakini bahwa Alkitab yang mereka baca pada masa kini sama relevannya
dengan Alkitab ketika pertama kali ditulis. Mereka telah membuang gaya
Barat dalam "pelaksanaan misi". Mereka bergerak sesuai dengan arahan Roh
Kudus.
Mari kita melihat beberapa daerah spesifik yang menggambarkan pergerakan Roh Kudus.
AFRIKA
Pada tahun 1900,
terdapat sebanyak 8,7 juta orang Kristen di Benua Afrika. Pada tahun
2000, terdapat sekitar 350 juta orang Kristen. Menurut Lamin Sanneh,
seorang cendekiawan dan profesor asli Afrika di Yale Divinity School,
pada tahun 1900 jumlah orang Muslim melebihi jumlah orang Kristen
dengan rasio 4:1. Pada tahun 2000, rasionya hampir 1:1. Sanneh
menghubungkan ledakan pertumbuhan ini dengan beberapa faktor: 1) Adanya
perluasan wilayah, setelah kolonialisme, selama masa kebangkitan
nasional, 2) efek menyeluruh penerjemahan Alkitab dalam bahasa-bahasa di
Afrika, dan 3) para pemimpin Afrika yang melangkah maju untuk memimpin
perluasan wilayah tanpa hambatan dari pihak asing. (Sanneh, Whose Religion Is Christianity)
Bukankah Roh nyata bekerja dalam semua peristiwa ini? Jika
kecenderungan-kecenderungan tersebut terus berlanjut, pada tahun 2050,
akan terdapat 600 juta orang Kristen di Benua Afrika.
TIONGKOK
Christianity Today,
dalam edisi 21 September 2007, melaporkan bahwa sebuah hasil penelitian
yang dibacakan pada rapat pemerintah baru-baru ini, mengindikasikan
bahwa terdapat setidaknya 130 juta orang Kristen di Tiongkok saat ini,
termasuk sekitar 20 juta orang Katolik. Sebagai gambaran, populasi total
penduduk Jepang adalah 127 juta jiwa.
Thomas Alan Harvey,
seperti dikutip dalam buku karya David Aikman yang berjudul "Jesus in
Beijing" mengatakan, "Terlepas dari kebijakan mana yang diambil oleh
pemerintah Tiongkok, gereja di Tiongkok akan sangat memengaruhi bentuk
kekristenan secara global bagi generasi-generasi mendatang."
David Aikman
menyatakan bahwa persebaran pengaruh Tiongkok ke Asia dan belahan dunia
selatan dalam dua dekade terakhir barangkali akan memengaruhi
kekristenan dalam skala global.
Terlepas dari
pendapat seseorang tentang suatu gerakan di Tiongkok yang disebut "Back
to Jerusalem Movement", angin Roh Kudus telah menggerakkan hati ratusan
orang percaya di Tiongkok yang berkomitmen membawa Injil melalui Jalur
Sutra dari Tiongkok, melewati Asia Selatan dan Timur Tengah, menuju ke
titik asalnya. Diperkirakan, setidaknya terdapat 100.000 misionaris
Tiongkok yang akan mengambil tantangan tersebut tanpa berpikir untuk
kembali pulang.
KOREA
Jumlah orang percaya
di Korea Selatan diperkirakan sebanyak 12 juta jiwa atau lebih dari 25
persen dari total populasi. Beberapa orang mengatakan bahwa lebih dari
35 persen dari personel angkatan bersenjata adalah orang Kristen.
Korea, sekarang ini,
adalah negara pengutus misionaris terbesar kedua di dunia.
Sumber-sumber tepercaya menyatakan bahwa terdapat 16.200 misionaris yang
bekerja di 180 negara. Pihak lain memperkirakan bahwa angka tersebut
bisa mencapai 19.000 orang. Gereja-gereja di Korea mengirimkan 1.100
misionaris baru setiap tahun.
INDIA
Terdapat lebih dari
10.000 misionaris India yang bekerja secara lintas budaya di dalam
negara mereka sendiri. Ribuan gereja telah dirintis selama satu dekade
terakhir.
FILIPINA
Beberapa pemimpin
penginjilan di Filipina menyatakan bahwa akan ada lebih dari 200.000
misionaris Filipina yang bekerja di seluruh dunia selama beberapa tahun
ke depan. Ribuan orang percaya bekerja di perusahaan-perusahaan di
negara-negara Timur Tengah. Mereka tidak terlihat seperti misionaris
tradisional. Meskipun demikian, mereka menanggapi iman mereka dengan
sangat serius.
KESIMPULAN
"Gereja Mayoritas
Dunia" memiliki lebih dari 103.000 misionaris yang bekerja di seluruh
dunia. Banyak dari mereka berada di antara orang-orang yang paling
sedikit dijangkau di muka bumi. Amerika Serikat dan Kanada hanya
memiliki 112.000 misionaris lintas budaya, banyak dari mereka bekerja di
daerah-daerah yang lebih "tradisional" tempat gereja telah dirintis
selama bertahun-tahun.
Melihat fakta-fakta
mengesankan tentang lokasi gereja-gereja yang bersifat dinamis, menurut
Anda seperti apa masa depan misi Kristen dunia? Tidak, bukan itu
pertanyaannya. Seperti apa masa depan misi Allah? Masa depannya ialah
bahwa misi Allah bergerak maju menuju kejayaannya ketika orang-orang
dari setiap suku, ras, dan bangsa berkumpul di sekeliling takhta Allah
dengan menyanyikan pujian bagi Dia yang layak dipuji.
Doa saya adalah
supaya mereka yang tinggal di belahan bumi utara dan dunia Barat akan
melihat iring-iringan besar pengikut Kristus yang setia ini, dan
bergandengan tangan serta mempertautkan hati dalam usaha bersama untuk
membuat Kristus dikenal sampai ke ujung bumi. -- William R. O'Brien,
Bill dan istrinya, Dellanna, telah melayani selama bertahun-tahun
sebagai misionaris di Asia Tenggara. Dia adalah mantan Wakil Presiden Foreign Mission Board di SBC, dan dianggap oleh banyak orang sebagai seorang pemikir-misi masa depan. (t/Odysius)
|
PROFIL BANGSA: VENEZUELA | ||||||||||||||||||||||||||||||
Venezuela, sebuah
negara modern di kawasan Amerika Selatan, mempunyai lebih dari dua puluh
taman nasional, air terjun tertinggi di dunia (Angel Falls), bermil-mil
pantai berpasir, gunung-gunung, daratan-daratan rendah dan hutan
tropis, ibu kota Caracas, dan semua kota utama yang penuh dengan
bangunan-bangunan modern. Di bagian utara Danau Maracaibo, dekat
beberapa ladang minyak terbesar di dunia, tinggallah suku Indian Goaro.
Rumah-rumah mereka yang dibangun di atas tiang-tiang di atas danau,
memberi nama negara tersebut "Venezuela", yang artinya 'Venice kecil'
karena kota Venice, di Italia, juga dibangun di atas air.
ORANG INDIAN
Ribuan orang Indian
Yanomami tinggal di hutan hujan di perbatasan antara Venezuela dan
Brazil. Mereka ganas dan suka berperang. Sering terjadi perkelahian di
antara mereka. Mereka hampir tidak mengenal dunia di luar rumah mereka:
ladang sayuran, babi hutan, kera, dan burung-burung berbulu di hutan.
Perjanjian Baru
telah diterjemahkan ke dalam bahasa mereka. Ada juga beberapa rekaman
Kristen, tetapi orang Indian jarang memakai bahan itu karena mereka
tidak memiliki akses internet, dan hanya sedikit misionaris yang
memberitahukan kasih Yesus kepada mereka.
SEJARAH
Sesudah Christopher Columbus
menemukan Venezuela pada tahun 1498, Venezuela diperintah oleh Spanyol.
Para penjahat membawa agama Katolik. Walaupun mereka mengaku percaya
kepada Allah dan Tuhan Yesus, hidup mereka tidak berubah -- mereka tetap
hidup semau mereka. Walaupun pada hari raya Paskah setiap orang
bersedih karena kematian Yesus, sayangnya, mereka tidak mengerti bahwa
Yesus bangkit untuk mengampuni dosa mereka. Banyak orang Venezuela pergi
ke dukun, dan tidak berdoa kepada Tuhan jika mereka mengalami
kesulitan.
VIDEO
Akhir-akhir
ini, orang-orang muda di Venezuela merasa senang karena iman mereka
kepada Tuhan Yesus. Mereka menjadi anggota kelompok-kelompok gereja dan
menceritakan tentang Tuhan Yesus kepada teman-teman mereka. Banyak orang
sedang dilatih untuk menjadi misionaris, di dalam dan di luar negeri.
Video-video khusus ditunjukkan kepada kelompok-kelompok Alkitab dan
gereja-gereja. Mudah-mudahan, anak-anak Venezuela membawa banyak orang
kepada Tuhan Yesus.
Doakan Venezuela
|
Anda terdaftar dengan alamat: davebroos@yahoo.co.uk. Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-JEMMi. |
||||
|
||||
Redaksi: Ayub. T, Elizabeth N., dan N. Risanti Berlangganan|Berhenti|Arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati © 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar