40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SABTU, 20 MEI 2017
DOA DAN MISI ALLAH: PANDANGAN YANG LEBIH DEKAT
Doa
digunakan oleh Allah untuk membawa umat-Nya sejajar dengan misi-Nya.
Penting untuk kita ingat bahwa doa bukanlah kuasa yang melaluinya kita
memaksa Allah untuk bertindak sesuai dengan keinginan kita. Sebaliknya,
dengan berkomunikasi bersama Allah, semangat-Nya menjadi semangat kita.
Orang-orang percaya mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dan
berbicara kepada Tuhan semesta alam dalam doa untuk mendapatkan tuntunan
Roh Kudus. Ini bukanlah aktivitas iman kita, tetapi bagian dari relasi
yang kita miliki bersama Kristus.
Doa
adalah suatu kegiatan yang sering kali dianggap sebagai sesuatu yang
mengarahkan hanya pada sisi kehidupan pribadi orang percaya. Jika kita
memandang doa hanya sebagai disiplin internal, kita bisa kehilangan
pandangan tentang bagaimana Allah dapat menggunakan doa sebagai sarana
untuk mengaitkan kita dalam misi-Nya dengan cara yang membentang
melampaui pertumbuhan rohani kita sendiri. Ketika kedewasaan kita dalam
Kristus berkembang melalui kegiatan doa bersama, hal tersebut pasti
membuat kita melihat dunia dan manusia sebagaimana Kristus melihatnya.
Misi
yang ditugaskan kepada gereja memiliki permulaannya dalam pemikiran
Allah, dan karena itu harus diarahkan oleh-Nya. Dalam doa, sering kali
orang-orang Kristen ingin datang ke tempat yang benar-benar bebas kepada
Roh Allah. Dalam Efesus 6:18, orang-orang percaya dipimpin untuk
"berdoalah setiap waktu di dalam Roh". Dengan berdoa sesuai dengan
semangat dan dalam kekuatan Roh Kudus, kita menyerahkan keinginan kita
kepada rencana dan tujuan-Nya.
Kita
juga harus ingat bahwa melalui doa, Allah mengaitkan kita dengan
hati-Nya untuk gereja juga. Dalam Kisah Para Rasul 6:18, Paulus juga
menuliskan bahwa kita harus bersyafaat "untuk semua orang kudus". Bagian
penting misi Allah adalah gedung gereja-Nya. Dalam konteks yang lebih
luas dari Efesus 6:10-20, pengajaran yang disampaikan adalah tentang
peperangan rohani yang dialami orang-orang percaya dan gereja. Dalam
pengajaran Paulus kepada jemaat Efesus, doa memainkan peranan penting
dalam pembelaan terhadap saudara seiman kita.
Terkait
dengan kegiatan misi, Paulus menaikkan doa sehingga ia akan mengaitkan
pembicaraan tentang Injil dengan baik dan dengan keberanian (Efesus
6:19-20). Tidak diragukan, gereja harus belajar memahami budaya dan
pelayanannya dengan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Namun,
ujung tombak pengajaran yang umum bagi kita adalah menyampaikan tentang
kebesaran karya Kristus atas nama kita. Kita adalah duta-duta yang
berbicara atas nama Raja kita dan dengan otoritas-Nya. Untuk
melakukannya dengan baik seperti yang diminta Paulus, kita harus
mendapatkan manfaat dari doa syafaat yang dilakukan oleh jemaat. Umat
percaya harus berdoa untuk satu dengan yang lain dan meminta doa dari
satu dengan yang lain untuk ikut serta dengan efektif dalam misi Allah.
Tindakan
dan hasil doa adalah sebuah peristiwa yang misterius. Allah telah
memilih media ini, yang melaluinya, Ia akan memberikan semangat kepada
orang-orang percaya bagi misi-Nya dan mendewasakan mereka dalam iman.
Apakah Anda sudah disemangati melalui doa?
Diambil dari:
Nama situs: Doa
Judul asli artikel: Prayer and the Mission of God: A Closer Look
Penulis artikel: Ed Stetzer
Tanggal akses: 27 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar