40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SENIN, 22 MEI 2017
MISIONARIS ASING DI INDONESIA
Ditulis oleh: N. Risanti
Indonesia
telah menjadi ladang pekerjaan misi semenjak abad ke-16. Hal itu
terjadi seiring dengan kedatangan pedagang-pedagang Portugis ke wilayah
nusantara untuk mencari rempah-rempah. Maluku menjadi wilayah pertama
yang menghasilkan petobat baru, dengan dibaptisnya orang Katolik
pertama, Kolano Mamuya (seorang kepala kampung), beserta seisi
kampungnya setelah menerima pemberitaan Injil dari Gonzalo Veloso pada
tahun 1534. Lalu, terjadilah gelombang kedatangan biarawan-biarawan
Fransiskan dan Fransiskus Xaverius untuk menginjili Kepulauan Ambon,
Saparua, dan Ternate. Indonesia Timur, dengan demikian, menjadi wilayah
Indonesia yang pertama-tama mengenal terang keselamatan dari Tuhan.
Sebagai dampak dari hal tersebut, Indonesia Timur saat ini menjadi
wilayah yang memiliki jumlah populasi dengan angka kekristenan tertinggi
di Indonesia. Kemudian, setelah VOC, yang dikuasai oleh golongan
Protestan, memukul mundur kekuasan Portugis di Indonesia, gereja Katolik
dilarang berkarya di berbagai wilayah, kecuali di wilayah Flores dan
Timor, yang tidak termasuk dalam wilayah VOC. Seiring berjalannya waktu,
pendeta-pendeta Protestan dari Belanda serta Jerman mulai menjalankan
misi pekabaran Injil di seluruh wilayah Indonesia. Era misi Zending
kemudian mewarnai pekerjaan misi di berbagai wilayah di Indonesia dengan
melakukan berbagai karya, termasuk pendidikan untuk anak-anak.
Pekabaran Injil di Indonesia pun mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Meski pada awalnya pekerjaan misi sangat kental dengan nuansa politik,
ekonomi, etnologis, dan militer, tetapi Tuhan tetap bekerja bagi bangsa
Indonesia melalui berbagai situasi yang ada.
Banyak
orang menjadi percaya sehingga gereja-gereja, sekolah, rumah sakit,
serta yayasan Kristen berdiri untuk ikut mendukung misi pekabaran Injil.
Misionaris-misionaris, seperti: Joseph Kam, Ingwer Ludwig Nommensen,
Robert A. Jaffray, Don Richardson, dan masih banyak nama lain yang tidak
kita ketahui, adalah orang-orang yang menjadi alat Allah untuk
memperkenalkan Injil dan kerajaan-Nya kepada masyarakat Indonesia di
berbagai wilayah. Mereka adalah orang-orang yang dipanggil secara khusus
oleh Allah untuk datang ke Indonesia, meninggalkan kenyamanan hidup di
negaranya, dan tinggal bersama suku-suku yang belum mengenal Kristus.
Cuaca panas, ancaman penyakit-penyakit tropis, bahkan ancaman terhadap
keselamatan nyawa menjadi bagian yang sering kali harus mereka terima
sebagai misionaris, terutama di daerah pedalaman yang tertinggal dari
segi sarana prasarana. Selain itu, mereka juga harus tinggal selama
bertahun-tahun bersama masyarakat setempat, mempelajari budaya dan
bahasa mereka. Mereka juga menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa
setempat serta mengerjakan karya-karya sosial di bidang kesehatan,
pendidikan, dan keterampilan. Meski ada banyak wilayah di Indonesia yang
belum menerima Injil karena alasan kultural, sistem religi, dan
persoalan politik, tetapi Injil sudah dibagikan oleh para misionaris ini
kepada masyarakat Indonesia di berbagai wilayah. Mari terus doakan
supaya pekerjaan Injil dapat terus dilakukan di Indonesia.
Sebagai
negara kepulauan yang memiliki banyak suku, bahasa, budaya, adat, serta
pola pikir yang sangat beragam, Indonesia menjadi salah satu negara
yang memiliki tantangan misi tersendiri bagi para misionaris. Sebagai
contoh, dengan 719 bahasa daerah yang dimiliki, ada banyak penutur asli
di Indonesia yang memiliki kebutuhan untuk memiliki Alkitab dalam bahasa
suku mereka sendiri, yang belum terpenuhi sampai saat ini. Dari 719
bahasa tersebut, hanya sekitar 133 bahasa yang memiliki sebagian
terjemahan Alkitab, dan baru 17 daerah yang memiliki terjemahan Alkitab
lengkap. Sebagai dasar bagi penyebaran Injil, tentu para misionaris
asing ini juga membutuhkan Alkitab dalam bahasa suku yang akan
mempermudah pekerjaan mereka untuk memperkenalkan kebenaran sejati
kepada para penutur asli. Menarik untuk diketahui dari berbagai fakta
sejarah dan statistik, ada banyak suku di banyak daerah pedalaman di
Indonesia yang justru pertama-tama mengenal Kristus melalui karya para
misionaris ini. Sungguh, kita patut bersyukur kepada Tuhan untuk karya
dan pekerjaan-Nya yang dilakukan melalui para misionaris di Indonesia.
Pokok Doa
1.
Berdoalah bagi para misionaris dan keluarganya. Kiranya Tuhan
senantiasa memelihara kehidupan dan sukacita mereka di tengah-tengah
berbagai kendala dan pergumulan yang harus mereka hadapi.
2,
Mari berdoa bagi yayasan-yayasan misi yang menjadi badan
pengutus/pengirim para misionaris. Kiranya Tuhan terus memelihara karya
dan pekerjaan mereka di Indonesia dan berbagai bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar