AL-FATIHAH, ISA DAN PENYEMBUHAN JIWA ANDA (015)
Al-Fatihah juga dinamai asy-Syafiyah (yang menyembuhkan). Kata-kata dalam Al-Fatihah dipercaya menyembuhkan penyakit rohani. Benarkah Al-Fatihah menyucikan hati?
Pasti Sehatkah yang Mengucapkan Al-Fatihah?
Al-Fatihah bukanlah doa sakti. Meski Muslim mendoakannya 17 kali sehari, masih bisa sakit. Jadi, Al-Fatihah bukanlah “doa sakti” yang menyembuhkan (asy-Syafiyah).
Penyembuhan Hati yang Terpenting
Sayang, banyak orang beragama hanya mengejar kesembuhan jasmani. Sebenarnya, masalah utama kita ialah hati rohani yang berdosa? Hati yang berdosa itu perlu penyembuhan.
Isa Al-Masih menyembuhkan hati yang berdosa. Dengan cara mengampuni dosa-dosa orang yang percaya kepada-Nya. Sehingga hati mereka menjadi suci.
Allah berfirman “Barangsiapa ada di dalam Al-Masih, … adalah ciptaan baru. Perkara-perkara yang lama sudah berlalu, dan semuanya telah mejadi baru” (Injil, II Korintus 5:17).
Kesembuhan Jiwa Anda
Jadi kesembuhan hati bukan pada Al-Fatihah, tetapi Isa Al-Masih. Dengan menerima keselamatan yang disediakan Isa Al-Masih, kita memiliki hati yang suci.
Al-Fatihah bukanlah doa sakti. Meski Muslim mendoakannya 17 kali sehari, masih bisa sakit. Jadi, Al-Fatihah bukanlah “doa sakti” yang menyembuhkan (asy-Syafiyah).
Penyembuhan Hati yang Terpenting
Sayang, banyak orang beragama hanya mengejar kesembuhan jasmani. Sebenarnya, masalah utama kita ialah hati rohani yang berdosa? Hati yang berdosa itu perlu penyembuhan.
Isa Al-Masih menyembuhkan hati yang berdosa. Dengan cara mengampuni dosa-dosa orang yang percaya kepada-Nya. Sehingga hati mereka menjadi suci.
Allah berfirman “Barangsiapa ada di dalam Al-Masih, … adalah ciptaan baru. Perkara-perkara yang lama sudah berlalu, dan semuanya telah mejadi baru” (Injil, II Korintus 5:17).
Kesembuhan Jiwa Anda
Jadi kesembuhan hati bukan pada Al-Fatihah, tetapi Isa Al-Masih. Dengan menerima keselamatan yang disediakan Isa Al-Masih, kita memiliki hati yang suci.
Keadaan Hati Terpenting Dalam Berdoa
Isa Al-Masih berulang kali menekankan bahwa keadaan hatilah yang terpenting dalam doa. Ia mengajarkan, “Berbahagialah mereka yang berbalas-kasihan, karena mereka akan menerima belas kasihan juga” (Injil, Rasul Matius 5:7). Apabila kita berdoa sebaiknya menyelidiki lebih dahulu hati kita, untuk melihat apakah hati kita benar di hadapan Allah dan sesama?
(Silakan mengirimkan pertanyaan Anda lewat email ke: masukan@idionline.info atau SMS ke: 0812-8100-0718.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar