KAMP YIDA: PENGUNGSI SEBAGAI PEMBAWA PESAN KRISTUS
Dalam Alkitab,
kita menemukan berbagai kisah tentang orang-orang yang dituntun keluar
dari tanah kelahirannya. Kini, para pengungsi merindukan keamanan dan
tempat perlindungan. Ratusan ribu pengungsi telah menemukan kediaman
yang lebih aman di Sudan Selatan, sebuah negara termuda di dunia.
Dagig,
Ashron, Lira, Moro, Shad, dan Tabanya merupakan sebagian kecil dari
kelompok masyarakat etnis Muslim, yang melarikan diri dari perang sipil
di Sudan. Mereka kehilangan tempat tinggal mereka, anggota keluarga, dan
mata pencaharian mereka. Kini, mereka bertahan hidup di kamp-kamp
pengungsian, seperti yang ada di Yida, Sudan Selatan, di mana mereka
hanya menerima pasokan kebutuhan yang paling mendasar melalui berbagai
organisasi bantuan sosial.
Di antara para pengungsi ini, terdapat
beberapa orang yang mengikut Yesus. Mereka membentuk
persekutuan-persekutuan kecil di kamp-kamp tersebut. Mereka bertujuan
untuk menjangkau orang-orang Muslim di negaranya dengan Injil. Para
pemimpin gereja lokal mencanangkan tujuan untuk menjangkau ketujuh puluh
kelompok suku di Kamp Yida. Salah satu tantangan utamanya adalah
mayoritas orang-orang yang ada di kamp pengungsian berbicara dalam
bahasa-bahasa yang tidak tertulis. Hanya sedikit sekali di antara para
pengungsi ini yang melek huruf. Karena itu, mereka pun tidak memiliki
satu pun terjemahan Alkitab.
Akan tetapi, Yesus mengajar orang
melalui cerita dan perumpamaan. Dengan mengikuti teladan-Nya,
orang-orang termotivasi untuk dilatih menceritakan isi Alkitab dengan
cara-cara yang menarik dan menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang
Muslim senegaranya. Dan, Tuhan pun bekerja! Orang-orang Muslim mendengar
tentang Yesus untuk pertama kalinya dan menjadi pengikut-Nya. Dengan
cara ini, waktu yang dihabiskan di Yida berubah menjadi peluang unik di
mana Injil dapat diperkenalkan kepada para pengungsi Muslim tersebut.
Jika pada akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk kembali ke negeri
leluhur, orang-orang yang percaya yang masih muda ini akan membawa
pulang Kabar Baik kepada mereka yang masih tinggal di sana.
Mari kita berdoa:
1.
Bagi orang-orang Kristen yang masih baru, agar bertumbuh dalam
kesatuan, saling menguatkan dalam persekutuan dan kasih, dan menjadi
terang di Kamp Pengungsian Yida.
2. Untuk keamanan di dalam
kamp-kamp pengungsian dan pengaturan yang baik atas sumber-sumber
bantuan sehingga kebutuhan para pengungsi itu dapat terpenuhi.
3.
Untuk perdamaian di wilayah itu sehingga para pengungsi dapat kembali
pulang ke rumah mereka di Pegunungan Nuba, dan supaya orang-orang
percaya yang ada di antara mereka bersedia untuk membawa Injil ke sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar