Senin, 04 Juli 2016

KAMP YIDA: PENGUNGSI SEBAGAI PEMBAWA PESAN KRISTUS

KAMP YIDA: PENGUNGSI SEBAGAI PEMBAWA PESAN KRISTUS

Dalam Alkitab, kita menemukan berbagai kisah tentang orang-orang yang dituntun keluar dari tanah kelahirannya. Kini, para pengungsi merindukan keamanan dan tempat perlindungan. Ratusan ribu pengungsi telah menemukan kediaman yang lebih aman di Sudan Selatan, sebuah negara termuda di dunia.

Dagig, Ashron, Lira, Moro, Shad, dan Tabanya merupakan sebagian kecil dari kelompok masyarakat etnis Muslim, yang melarikan diri dari perang sipil di Sudan. Mereka kehilangan tempat tinggal mereka, anggota keluarga, dan mata pencaharian mereka. Kini, mereka bertahan hidup di kamp-kamp pengungsian, seperti yang ada di Yida, Sudan Selatan, di mana mereka hanya menerima pasokan kebutuhan yang paling mendasar melalui berbagai organisasi bantuan sosial.

Di antara para pengungsi ini, terdapat beberapa orang yang mengikut Yesus. Mereka membentuk persekutuan-persekutuan kecil di kamp-kamp tersebut. Mereka bertujuan untuk menjangkau orang-orang Muslim di negaranya dengan Injil. Para pemimpin gereja lokal mencanangkan tujuan untuk menjangkau ketujuh puluh kelompok suku di Kamp Yida. Salah satu tantangan utamanya adalah mayoritas orang-orang yang ada di kamp pengungsian berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak tertulis. Hanya sedikit sekali di antara para pengungsi ini yang melek huruf. Karena itu, mereka pun tidak memiliki satu pun terjemahan Alkitab.

Akan tetapi, Yesus mengajar orang melalui cerita dan perumpamaan. Dengan mengikuti teladan-Nya, orang-orang termotivasi untuk dilatih menceritakan isi Alkitab dengan cara-cara yang menarik dan menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang Muslim senegaranya. Dan, Tuhan pun bekerja! Orang-orang Muslim mendengar tentang Yesus untuk pertama kalinya dan menjadi pengikut-Nya. Dengan cara ini, waktu yang dihabiskan di Yida berubah menjadi peluang unik di mana Injil dapat diperkenalkan kepada para pengungsi Muslim tersebut. Jika pada akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk kembali ke negeri leluhur, orang-orang yang percaya yang masih muda ini akan membawa pulang Kabar Baik kepada mereka yang masih tinggal di sana.

Mari kita berdoa:

1. Bagi orang-orang Kristen yang masih baru, agar bertumbuh dalam kesatuan, saling menguatkan dalam persekutuan dan kasih, dan menjadi terang di Kamp Pengungsian Yida.

2. Untuk keamanan di dalam kamp-kamp pengungsian dan pengaturan yang baik atas sumber-sumber bantuan sehingga kebutuhan para pengungsi itu dapat terpenuhi.

3. Untuk perdamaian di wilayah itu sehingga para pengungsi dapat kembali pulang ke rumah mereka di Pegunungan Nuba, dan supaya orang-orang percaya yang ada di antara mereka bersedia untuk membawa Injil ke sana.

Tidak ada komentar: