RENUNGAN BERKALA:
ISA DAN AL-FATIHAH
AL-FATIHAH SEBAGAI MANTERA? (22)
Nama untuk Al-Fatihah yang terakhir dalam bahasa Arab yang akan kita selidiki ialah
al-Rugyah. Buku yang memperkenalkan nama ini menterjemahkan
al-Rugyah sebagai mantera. Kami terkejut membaca nama ini dipakai untuk Al-Fatihah.
Kelihatannya ada orang yang merasa bahwa Al-Fatihah, kalau diucapkan berulang kali sebagai mantera maka mempunyai
kuasa gaib.
Dengan kata lain Al-Fatihah dipakai sebagai mantera untuk mengatur
urusan hidup. Kami sendiri merasa pemakaian Al-Fatihah seperti ini tidak
benar dan justru mengecewakan Allah.
Menurut pengajaran Isa Al-Masih, mantera apapun tidak mempunyai tempat dalam agama Allah. Bahkan Isa Al-Masih menegur dengan keras siapa saja yang mengucapkan doa hafalan berulang kali. Perhatikanlah kata Isa Al-Masih: "Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka ..." (Injil, Rasul Matius 6:7-8).
Kalau berdoa jangan mengulang-ulang kata-kata yang sama seperti mantera, yang menyangka bahwa dengan banyak kata maka akan didengar. Itulah cara yang dipakai suku-suku bangsa yang tidak mengenal Allah. Pengikut Isa Al-Masih menghindari kebiasaan itu dan datang kepada Allah sebagai Bapa mereka. Aneh bukan, kalau seorang datang kepada Bapanya dengan doa hafalan yang diucapkan berulang-ulang?
(Silakan mengirimkan pertanyaan Anda lewat email ke: masukan@idionline.info atau SMS ke: 0812-8100-0718.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar