Mengatasi masalah dengan doa
Filipi 4,6; Yakobus 5,13; Mazmur 107,4-9; Mazmur 50,15; 2 Tawarikh 20,1-13,
W. J.
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Pernah ada seorang Ibu berkata kepada saya, "Untuk apa kita berdoa? Kalau TUHAN mau menolong, IA pasti menolong, kalau IA tidak mau menolong, untuk apa kita menggangu-Nya dengan doa kita!” Seolah-olah tidak ada gunanya untuk berdoa, tetapi dalam Firman TUHAN adalah jelas bahwa kita diwajibkan berdoa. TUHAN kita Yesus Kristus sendiri dan para Rasul memberi contoh, mereka sering berdoa, karena mereka yakin berdoa merupakan satu bagian penting dalam kehidupan rohani.
Ajukanlah/nyatakanlah/laporkanlah
Filipi 4,6: Rasul Paulus dengan mengungkapkan nyatakanlah ia memberi satu perintah untuk memohon kepada TUHAN. Alkitab penuh dengan perintah-perintah seperti ini, mari kita membaca beberapa, 1 Timotius 2,1.2, Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohohon, doa syafaat dan ucapkan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk pembesar, agar kita hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. 1 Tesalonika 5,17.18, Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kami. Lukas 18,1, Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Karena berdoa diperintahkan TUHAN ini, kita berdoa. Di samping ini ada banyak contoh dari tokoh-tokoh Alkitab yang hidup di dalam doa.
Apakah TUHAN tidak mengetahui masalah kita? Sudah pasti TUHAN mengetahui semua masalah kita, tetapi IA ingin kita menyatakan keinginan kita kepada-Nya, atau dengan kata lain, supaya kita melaporkan beban kita kepada-Nya, baru sesudah itu IA akan memberikannya. Yesus menjelaskannya di dalam Matius 6,8, Bapakmu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah ... Kita tidak dapat merobah kehendak TUHAN, tetapi kita sendiri dirobah untuk siap menerima berkat TUHAN.
Kita diberanikan oleh Yesus sendiri di Yohanes 15,7, Jikalau kamu tinggal di dalam aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Kalau kita hidup di dalam TUHAN dan di dalam Firman-Nya kita akan pasti meminta sesuatu yang sesuai keinginan TUHAN sendiri.
Berdoalah berdasarkan Firman TUHAN
Kalau kita menganalisa 2 Tawarikh 20,1-13 kita melihat bagaimana raja Yosafat memakai sejarah bangsa Israel sebagai dasar doanya. Di samping ini ia mengingatkan TUHAN atas doa raja Salomo pada pelantikan Bait Suci dan jawaban TUHAN atas doa raja Salomo, 2 Tawarikh, 6,12-42; 7,12-18. Dalam masalah mana pun kita mencari ayat-ayat Firman yang bisa dihubungi dengan problem ini, yaitu, berdoalah berdasarkan Firman TUHAN.
Untuk apa kita boleh berdoa?
Sebenarnya tidak ada batas untuk apa kita boleh berdoa atau memajukan permohonan dalam kehidupan kita. Saya mencatat beberapa contoh saja.
1. Supaya ada kekompakan di dalam jemaat, Filipi 4,2.3.
2. Supaya ada pengampunan dosa, Mazmur 51,3.4, Kasihanilah aku, ya Allah, menurut setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku. Bacalah seluruh Mazmur!
3. Supaya ada damai sejahtera yang melampaui segala sesuatu, Filipi 4,7.
4. Supaya ada sukacita di antara anggota jemaat, Filipi 4,4. Mazmur 51,10.14, Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukucita, biarlah tulang yang kauremukkan bersorak-sorak kembali! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela.
5. Supaya jemaat rajin berbuat baik. Titus 2,14, Yang menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
6. Supaya iman kita bertambah dan bertumbuh, Markus 9,24, Segera ayah anak itu berteriak, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
7. Supaya mendapat hikmat, Yakobus 1,5, Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
8. Supaya diketahui kehendak dan kepemimpinan TUHAN, Mazmur 143,10, Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Mazmur 27,11, Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
9. Kesembuhan dan pelepasan dari penderitaan, Yakobus 5, 13.14.16, Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! ... Kalau ada seorang di antara kamu sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama TUHAN. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosanya dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
10. Kesesakan: Dalam kitab Mazmur ada banyak contoh, bagaimana para pemazmur berseru kepada TUHAN di dalam kesusahan mereka. Mazmur 69,2-4, Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku! Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghayutkan aku. Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku. Mereka mengalami sering pelepasan sesudah mereka berdoa dengan tekun dan ketabahan, tetapi dari Ibrani 11 kita mengetahui ada juga memuliakan TUHAN dalam kesusahan tanpa dilepaskan.
Kita juga berdoa untuk orang lain
Dalam Alkitab ada banyak contoh, bagaimana tokoh-tokoh tidak hanya menggumuli untuk diri sendiri, tetapi justru untuk orang lain: Mazmur 99,6, Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka. Bacalah juga Mazmur 106,23 tentang pergumulan Musa dan 1 Samuel 12,23 tentang pergumulan Samuel.
A. Untuk orang yang menganiaya, Matius 5,44, Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihi musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
B. Untuk pemerintah, 1 Timotius 2,1.2.
C. Keberanian di dalam penginjilan, Kisah Para Rasul 4,29, Dan sekarang, ya TUHAN, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Doa ini sangat diperlukan pada masa kini
D. Mendoakan para misionaris, Kolose 4,3, Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya Aku dipenjarakan. Meskipun saling tidak dikenali secara pribadi, Paulus meminta bantuan doa dari jemaat.
Kepada siapa kita berdoa?
Doa kita memerlukan satu alamat: Yaitu, Yesus Kristus, kalau tidak, doa ini merupakan satu seruan kepada sesuatu yang tidak ada. 1 Yohanes 5,14.15, Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
Doa ini dibungkus atau disertai dengan:
a. Bersyukur kepada TUHAN, karena TUHAN sudah membuat yang baik dan karena TUHAN menciptakan suku bangsa di dalam dunia ini untuk meninggikan nama TUHAN. 1 Timotius 2,1.2; 1 Tesalonika 5,17.18.
b. Dalam iman, Markus 11,24, Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Yakobus 1,6.7, Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari TUHAN.
c. Hati yang tulus: Mazmur 66,18, Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah TUHAN tidak mau mendengar.
d. Siang malam, Mazmur 88,2, Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
e. Terus-menerus, 1 Tesalonika 5,17.18; Roma 12,12, bertekunlah dalam doa.
f. Secara bersama, Paulus memberikan nasihat 1 Tesalonika 5,17.18 dan Roma 12,12 bukan kepada perorangan, tetapi untuk satu jemaat, supaya mereka berdoa bersama. Di dalam doa bersama ada satu janji khusus, Matius 18,19, Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapak-Ku yang di sorga. Kalau diundang untuk satu persekutuan doa sering ditanggapi dengan jawaban ini, „Saya tidak ada waktu, saya sibuk!” Sebenarnya dengan ungkapan ini orang menipu diri sendiri, seolah-olah kesibukan sendiri menghasilkan lebih banyak buah kekal daripada doa yang setiawan.
Kesimpulan
Mari kita contohi Yabes, 1 Tawarikh 4,9.10, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya, „Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya, „Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. Kalau kita berdoa seperti Yabes, Kerajaan Allah dalam dunia ini akan meluas betul.
Filipi 4,6; Yakobus 5,13; Mazmur 107,4-9; Mazmur 50,15; 2 Tawarikh 20,1-13,
W. J.
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Pernah ada seorang Ibu berkata kepada saya, "Untuk apa kita berdoa? Kalau TUHAN mau menolong, IA pasti menolong, kalau IA tidak mau menolong, untuk apa kita menggangu-Nya dengan doa kita!” Seolah-olah tidak ada gunanya untuk berdoa, tetapi dalam Firman TUHAN adalah jelas bahwa kita diwajibkan berdoa. TUHAN kita Yesus Kristus sendiri dan para Rasul memberi contoh, mereka sering berdoa, karena mereka yakin berdoa merupakan satu bagian penting dalam kehidupan rohani.
Ajukanlah/nyatakanlah/laporkanlah
Filipi 4,6: Rasul Paulus dengan mengungkapkan nyatakanlah ia memberi satu perintah untuk memohon kepada TUHAN. Alkitab penuh dengan perintah-perintah seperti ini, mari kita membaca beberapa, 1 Timotius 2,1.2, Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohohon, doa syafaat dan ucapkan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk pembesar, agar kita hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. 1 Tesalonika 5,17.18, Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kami. Lukas 18,1, Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Karena berdoa diperintahkan TUHAN ini, kita berdoa. Di samping ini ada banyak contoh dari tokoh-tokoh Alkitab yang hidup di dalam doa.
Apakah TUHAN tidak mengetahui masalah kita? Sudah pasti TUHAN mengetahui semua masalah kita, tetapi IA ingin kita menyatakan keinginan kita kepada-Nya, atau dengan kata lain, supaya kita melaporkan beban kita kepada-Nya, baru sesudah itu IA akan memberikannya. Yesus menjelaskannya di dalam Matius 6,8, Bapakmu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah ... Kita tidak dapat merobah kehendak TUHAN, tetapi kita sendiri dirobah untuk siap menerima berkat TUHAN.
Kita diberanikan oleh Yesus sendiri di Yohanes 15,7, Jikalau kamu tinggal di dalam aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Kalau kita hidup di dalam TUHAN dan di dalam Firman-Nya kita akan pasti meminta sesuatu yang sesuai keinginan TUHAN sendiri.
Berdoalah berdasarkan Firman TUHAN
Kalau kita menganalisa 2 Tawarikh 20,1-13 kita melihat bagaimana raja Yosafat memakai sejarah bangsa Israel sebagai dasar doanya. Di samping ini ia mengingatkan TUHAN atas doa raja Salomo pada pelantikan Bait Suci dan jawaban TUHAN atas doa raja Salomo, 2 Tawarikh, 6,12-42; 7,12-18. Dalam masalah mana pun kita mencari ayat-ayat Firman yang bisa dihubungi dengan problem ini, yaitu, berdoalah berdasarkan Firman TUHAN.
Untuk apa kita boleh berdoa?
Sebenarnya tidak ada batas untuk apa kita boleh berdoa atau memajukan permohonan dalam kehidupan kita. Saya mencatat beberapa contoh saja.
1. Supaya ada kekompakan di dalam jemaat, Filipi 4,2.3.
2. Supaya ada pengampunan dosa, Mazmur 51,3.4, Kasihanilah aku, ya Allah, menurut setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku. Bacalah seluruh Mazmur!
3. Supaya ada damai sejahtera yang melampaui segala sesuatu, Filipi 4,7.
4. Supaya ada sukacita di antara anggota jemaat, Filipi 4,4. Mazmur 51,10.14, Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukucita, biarlah tulang yang kauremukkan bersorak-sorak kembali! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela.
5. Supaya jemaat rajin berbuat baik. Titus 2,14, Yang menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
6. Supaya iman kita bertambah dan bertumbuh, Markus 9,24, Segera ayah anak itu berteriak, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
7. Supaya mendapat hikmat, Yakobus 1,5, Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
8. Supaya diketahui kehendak dan kepemimpinan TUHAN, Mazmur 143,10, Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Mazmur 27,11, Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
9. Kesembuhan dan pelepasan dari penderitaan, Yakobus 5, 13.14.16, Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! ... Kalau ada seorang di antara kamu sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama TUHAN. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosanya dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
10. Kesesakan: Dalam kitab Mazmur ada banyak contoh, bagaimana para pemazmur berseru kepada TUHAN di dalam kesusahan mereka. Mazmur 69,2-4, Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku! Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghayutkan aku. Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku. Mereka mengalami sering pelepasan sesudah mereka berdoa dengan tekun dan ketabahan, tetapi dari Ibrani 11 kita mengetahui ada juga memuliakan TUHAN dalam kesusahan tanpa dilepaskan.
Kita juga berdoa untuk orang lain
Dalam Alkitab ada banyak contoh, bagaimana tokoh-tokoh tidak hanya menggumuli untuk diri sendiri, tetapi justru untuk orang lain: Mazmur 99,6, Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka. Bacalah juga Mazmur 106,23 tentang pergumulan Musa dan 1 Samuel 12,23 tentang pergumulan Samuel.
A. Untuk orang yang menganiaya, Matius 5,44, Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihi musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
B. Untuk pemerintah, 1 Timotius 2,1.2.
C. Keberanian di dalam penginjilan, Kisah Para Rasul 4,29, Dan sekarang, ya TUHAN, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Doa ini sangat diperlukan pada masa kini
D. Mendoakan para misionaris, Kolose 4,3, Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya Aku dipenjarakan. Meskipun saling tidak dikenali secara pribadi, Paulus meminta bantuan doa dari jemaat.
Kepada siapa kita berdoa?
Doa kita memerlukan satu alamat: Yaitu, Yesus Kristus, kalau tidak, doa ini merupakan satu seruan kepada sesuatu yang tidak ada. 1 Yohanes 5,14.15, Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
Doa ini dibungkus atau disertai dengan:
a. Bersyukur kepada TUHAN, karena TUHAN sudah membuat yang baik dan karena TUHAN menciptakan suku bangsa di dalam dunia ini untuk meninggikan nama TUHAN. 1 Timotius 2,1.2; 1 Tesalonika 5,17.18.
b. Dalam iman, Markus 11,24, Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Yakobus 1,6.7, Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari TUHAN.
c. Hati yang tulus: Mazmur 66,18, Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah TUHAN tidak mau mendengar.
d. Siang malam, Mazmur 88,2, Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
e. Terus-menerus, 1 Tesalonika 5,17.18; Roma 12,12, bertekunlah dalam doa.
f. Secara bersama, Paulus memberikan nasihat 1 Tesalonika 5,17.18 dan Roma 12,12 bukan kepada perorangan, tetapi untuk satu jemaat, supaya mereka berdoa bersama. Di dalam doa bersama ada satu janji khusus, Matius 18,19, Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapak-Ku yang di sorga. Kalau diundang untuk satu persekutuan doa sering ditanggapi dengan jawaban ini, „Saya tidak ada waktu, saya sibuk!” Sebenarnya dengan ungkapan ini orang menipu diri sendiri, seolah-olah kesibukan sendiri menghasilkan lebih banyak buah kekal daripada doa yang setiawan.
Kesimpulan
Mari kita contohi Yabes, 1 Tawarikh 4,9.10, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya, „Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya, „Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. Kalau kita berdoa seperti Yabes, Kerajaan Allah dalam dunia ini akan meluas betul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar