DOA BAGI DUNIA: GELOMBANG BADAI HAIYAN DI FILIPINA
Filipina --
Sudah dua minggu semenjak Topan Haiyan meluluhlantakkan Filipina. Dari
Cebu City, Mark Lewis, Direktur EFCA ReachGlobal, menuturkan bahwa
timnya kini sudah mendapat akses untuk masuk ke beberapa pulau yang
terkena bencana tersebut.
Meskipun Filipina dilanda lusinan badai
tropis setiap tahunnya, seorang pendeta dari gereja lokal mengatakan
bahwa Topan Haiyan adalah sesuatu yang berbeda.
"Pendeta Sam
mengatakan bahwa selama beberapa hari, penduduk di wilayah mereka harus
berjuang untuk bertahan hidup," ujar Lewis. "Orang-orang hanya bisa
menangis. Mereka tidak memiliki makanan selama tiga hari dan hanya
memakan buah kelapa yang berserakan akibat badai itu."
Pastor Sam
juga berkata kepada Lewis, "Banyak orang yang mengalami trauma,
terutama anak-anak. Dan, banyak orang yang mengalami pengalaman
berhadapan dengan maut. Kami tidak tahu apa itu gelombang badai, kami
tidak pernah mengalami ini sebelumnya."
Pada hari Jumat yang
lalu, Dewan Penanggulangan dan Manajemen Bencana Nasional Filipina
(NDRRMC) memperbarui data korban tewas akibat bencana alam ini menjadi
5.209 jiwa.
Dalam keadaan yang genting ini, Lewis bersyukur atas
perlindungan Allah bagi sebagian besar jemaat gereja EFC (Evangelical
Free Chruch) di Samar bagian barat; hanya ada sedikit korban yang jatuh
dari antara orang percaya yang ada di sana.
"Mereka memuji Tuhan
atas perlindungan-Nya, sebab mereka sudah berdoa tentang hal ini sebelum
badai itu melanda Filipina. Dan, atas kemurahan Allah, tidak satu pun
dari jemaat mereka yang menjadi korban tewas," ujar Lewis.
Namun demikian, masa depan para korban yang selamat pun tampak suram.
"Pohon-pohon
kelapa yang menjadi mesin penggerak kegiatan ekonomi di wilayah ini
tumbang atau rusak," ujar Lewis mengenai wilayah Guiuan.
Pendeta
Sam menjelaskan pernyataan Lewis, "Rusaknya pohon-pohon kelapa di daerah
ini berarti hilangnya harapan hidup bagi masyarakatnya, sebab hidup
mereka bergantung pada kelapa dan pertanian."
Hal yang sama juga
terjadi di wilayah Hernani. Hati kami tenggelam dalam duka; sebagian
besar penduduk Hernani hilang sebab wilayah itu dihantam gelombang badai
setinggi 9 meter," tambah Lewis.
"Banyak pemberitaan yang
mengangkat wilayah Tacloban karena parahnya kerusakan di sana, tetapi
ada banyak kota kecil yang habis sama sekali karena tersapu gelombang
badai ini."
Pendeta Sam juga menyatakan kekhawatirannya terkait
perdagangan manusia. Hal itu akan menjadi masalah ketika harapan dan
sumber daya yang ada semakin menipis. Karena bencana ini, Samar telah
menjadi pulau termiskin di Filipina sebab pariwisata, perikanan, dan
perkebunan kelapa adalah penghasil ekonomi mereka yang terbesar.
Oleh
karena rumah-rumah, tempat usaha, dan sekolah-sekolah mengalami
kerusakan berat, keputusasaan akan semakin meningkat setiap saat.
Doakanlah gereja-gereja di Samar Timur agar dapat menemukan solusi
pengembangan secepatnya.
"Orang-orang muda akan dipaksa untuk
membuat keputusan tentang bagaimana dapat menghidupi keluarga mereka.
Tanpa adanya harapan, jelas tidak ada pula masa depan di tempat ini,"
ungkap Lewis. Berdoalah agar orang-orang muda ini tidak menjual tubuh
mereka sebagai solusi atas kebutuhan keluarga mereka.
Lewis
menghabiskan satu minggu bersama pendeta Sam untuk menaksir kerusakan
dan memberi komunitas di tempat itu harapan bagi masa depan mereka,
dalam bentuk bahan bakar dan makanan. Doakan gereja-gereja lokal di
Hernani dan Guiuan dalam upaya mereka merespons kebutuhan masyarakat
setempat atas nama Kristus.
Ini semua adalah tantangan dan
tanggung jawab yang besar," ujar pendeta Sam. "Tetapi, saya rasa kami
dapat melakukan sesuatu bagi provinsi ini. Kami terbatas, tetapi paling
tidak kami dapat melakukan sesuatu."
"Kami membutuhkan doa bagi
gereja-gereja lokal untuk mampu membawa pelayanan dan pengharapan bagi
orang-orang yang terluka dan terhilang," tambah Lewis.
Berdoalah juga agar "meskipun ada banyak hal yang terjadi di seluruh dunia, tempat ini tidak dilupakan." (t/Yudo)
Pokok Doa:
1. Berdoalah agar Allah Bapa berkenan mencukupi kebutuhan para korban bencana yang tersebar di seluruh Filipina.
2.
Mintalah kepada Tuhan agar setiap lembaga dan personel mereka yang
menangani para korban bencana ini diberi kekuatan dan perlindungan
ketika menjalankan pelayanan mereka.
3. Berdoalah bagi
gereja-gereja Tuhan yang berada di seluruh Filipina supaya dipakai Allah
untuk menjadi saluran berkat bagi orang-orang yang membutuhkan. Doakan
juga para pendeta dan jemaat agar hidup mereka memancarkan kasih Kristus
di tengah-tengah masa yang sulit ini.
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: MNN Online
Alamat URL: http://mnnonline.org/article/19246
Penulis: Tidak dicantumkan.
Tanggal akses: 26 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar